Analisis Tanah

Sampel Untuk Analisis Tanah

analisis tanah surga katanya, analisis tanah pdf, analisis tanah dan tanaman, analisis tanah awal, analisis tanah humus, analisis biologi tanah download, analisis kimia tanah, Soil Testing

Analisis tanah adalah merupakan cara paling baik untuk mengevaluasi kesuburan lahan dan sifat-sifat lainnya. Namun ketepatan hasil analisis akan sangat tergantung antara lain pada faktor cara pengambilan contoh tanah. Beberapa hal yang perlu diperhatikan adalah heterogenitas tanah, luas areal, kedalaman pengambilan dan jumlah atau distribusi tempat pengambila.

Pengambilan contoh tanah merupakan suatu fase yang paling penting dalam kegiatan analisis tanah. Sebab pengambilan contoh tanah yang kurang akurat dapat menghasilkan angka analisis yang menyimpang dari kondisi sebenarnya. Bahkan dibandingkan kekeliruan yang disebabkan pekerjaan di laboratorium, kesalahan pengambilan contoh lebih besar pengaruhnya terhadap data analisis. Karena itu untuk menghindarkan kekeliruan ini perlu diperhatikan hal-hal sebagai berikut.

1. Syarat pengambilan

Contoh tanah yang baik hanya akan diperoleh jika kita memperhatikan perbedaan-perbedaan topografi, sifat atau watak tanah, warna tanah dan perbedaan-perbedaan lain yang dapat menimbulkan kekeliruan. Contoh tanah terbaik berasal dari bidang tanah yang cukup homogen, dan diambil secara individual di tempat-tempat yang ditentukan secara acak. Pengambilannya harus merata di seluruh bidang tanah yang diwakili dengan volume sama dan cukup untuk keperluang analisis.

Selain cukup homogen, pengambilan juga dilakukan di tempat yang permukaannya benar-benar bersih, terbebas dari daun-daun, sisa tanaman dan kotoran lainnya. Tanah dari sekitar perumahan, jalan, pematang sawah, selokan, bekas daerah pembakaran atau bekas penimbunan pupuk sebaiknya tidak dipakai.

2. Peralatan

Tidak semua alat olah tanah dapat dimanfaatkan untuk mengambil contoh tanah. Yang dapat dipakai hanya alat-alat yang mudah dipakai untuk mengambil contoh lapisan olah (0 – 25 cm) dalam jumlah cukup, mudah dibersihkan, tidak berkarat dan cukup kuat. Alat tersebut adalah cangkul, sekop atau linggis. Peralatan lain yang juga bisa digunakan adalah bor tanah dan tabung tanah. Namun kedua alat ini jarang dimiliki pekebun.

Selain alat-alat tersebut perlu disiapkan pula pisau atau alat lain untuk membersihkan alat pengambil contoh setelah digunakan. Di samping itu, alat lain yang perlu disiapkan adalah pengaduk tanah; kantung plastik agak tebal sebagai tempat menyimpan minimal 2 kg tabah; label dari kertas karton manila; benang kasur penggantung label; spidol untuk menulis isi label; ember plastik tempat mengaduk contoh individu; dan karung plastik bila contoh tanah banyak jumlahnya.

3. Menentukan titik pengambilan sampel.

 

analisis kimia tanah tanaman air dan pupuk, analisis biologi tanah download, analisis kimia tanah, analisis tanah longsor

Sebelum dilakukan pengambilan contoh, suatu bidang tanah perlu diteliti dahulu keadaan topografi, tekstut, warna pertumbuhan tanaman dan silsilah penggunaan tanahnya untuk menentukan bidang-bidang yang homogen. Setelah itu dibuat peta atau sketsa daerah tersebut berdasarkan keseragamannya dengan diberi kode huruf A, B, C dan seterusnya pada setiap unitnya.Di setiap unit tanah ini kemudian ditandai beberapa tampat untuk diambil sampel tanah individunya. Titik-titik pengambilan sampel ini harus tersebar merata di seluruh petak unit tersebut, ditentukan secara acak maupun sistematis seperti sistem zig-zag atau diagonal. Jumlah titik dalam setiap unitnya berkisar 5 – 20, makin banyak sampel yang diambil akan makin baik.

4. Pengambilan sampel

Pengambilan contoh tanah dilakukan mulai dari petak A, kemudian B dan seterusnya secara berturut-turut. Pengambilannya diusahakan secara praktiss hingga tidak perlu diulang dan tidak ada titik yang terlewat.

Sebelum diambil contoh tanahnya, permukaan tanah di tempat yang telah ditentukan itu dibersihkan dari rumput sisa tanaman, seresah dan bahan lain yang mengganggu homogenitas tanah. Bila pengambilannya menggunakan bor, posisi bornya harus tegak lurus sedalam 0 – 20 cm. tanah yang diperoleh kemudian dibersihkan dari sisa akar atau kotoran lain dan diaduk sampai rata. Dari contoh tanah itu diambil sekitar 50 gram untuk dimasukkan dalam kantung plastik.

Bila menggunakan cangkul atau sekop, mula-mula dibuat lubang dengan penampang berbentuk ‘V’ sedalam 25 cm. setelah itu diambil lempengan tanah pada salah satu sisi lubang dengan tebal tertentu. Ketebalan contoh tanah ini harus sama pada semua lokasipengambilan. Tanah lalu dibersihkan dari sisa akar, kerikil dan batu lalu diaduk rata dan diambil sekitar 50 gramnya untuk dikumpulkan dalam kantung yang disiapkan, setiap kali sampel tanah di satu titik selesai diambil, alat yang digunakan harus dibersihkan dari sisa tanah atau kotoran yang ada.

Sampel-sampel tanah individu yang diperoleh kemudian dikumpulkan dalam ember plastik dan diaduk rata. Setelah itu contohnya diambil sebanyak 0,5 – 2 kg sebagai contoh tanah komposit. Contoh tanah ini lantas dimasukkan ke dalam kantung plastik dan diberi label luar dan dalam. Label harus dibungkus plastik supaya tidak kotor atau basah oleh air. Dalam label dicantumkan nomor contoh, tanggal pengambilan contoh dan nama lokal.

Berilah komentar anda !