Assalamu’alaikum warohmatullahi wabarokatuh
Hari ini kita melaksanakan ujian, bagi peserta ujian hendaklah dimulai dengan berdoa kepada ALLAH SWT. Kemudian sebelum ujian hendaklah buat persiapan :
- Pastikan Internet anda memiliki paket kuota.
- Baca soal dengan baik.
- Sebelum menjawab pertanyaan jangan lupa mencantumkan Nama, NPM, AGT (A,B atau C) dan Kelompoknya.
- Waktu 45 Menit untuk menjawab soal di kolom komentar
- Habis waktu, kolom komentar akan di tutup, maka waktu menjawab telah berakhir.
- Yang tidak memberikan jawaban dianggap tidak hadir ujian.
- Ujian akan dilaksanakan tanggal 17 Juni 2022. Hari Jumat. Pukul 14.45 sampai 15.30 WIB
- Dilarang copy paste jawaban teman, akan mengurangi nilai anda
Dosen pengasuh Ir. Rahmawati, MP
SOAL UJIAN :
- Jelaskan masing masing metode konservasi tanah dan air untuk perbaikan lahan kritis.
- Tuliskan masing masing unsur hara yang diserap oleh tanaman dari unsur hara N, P, K, Ca, Mg dan S.
- Jelaskan ciri ciri tanah marginal/keritis.
- Tuliskan rumus kimia untuk pengapuran tanah pertanian.
Selamat menjawab, ingat waktu cuma 45 Menit
1655454600
hari
jam menit detik
sampai
UJIAN TELAH SELESAI
Jangan lupa cantumkan nama NPM serta kelas Agt atau Agb a, b atau c
SukaSuka
Nama : Fahrur Rozi tanjung
Npm : 71210713046
Prodi : agt b
1. Metode konservasi tanah dan air dapat digolongkan ke dalam tiga golongan yaitu (1) metode vegetative (2) Metode mekanik (3)metode kimia.
2.Unsur Nitrogen dengan lambang unsur N, sangat berperan dalam pembentukan sel tanaman, jaringan, dan organ tanaman. Nitrogen memiliki fungsi utama sebagai bahan sintetis klorofil, protein, dan asam amino. Oleh karena itu unsur Nitrogen dibutuhkan dalam jumlah yang cukup besar, terutama pada saat pertumbuhan memasuki fase vegetatif.
Unsur Fosfor (P) merupakan komponen penyusun dari beberapa enzim, protein, ATP, RNA, dan DNA. ATP penting untuk proses transfer energi, sedangkan RNA dan DNA menentukan sifat genetik dari tanaman. Unsur P juga berperan pada pertumbuhan benih, akar, bunga, dan buah.
Unsur Kalium berperan sebagai pengatur proses fisiologi tanaman seperti fotosintetis, akumulasi, translokasi, transportasi karbohidrat, membuka menutupnya stomata, atau mengatur distribusi air dalam jaringan dan sel.
Magnesium adalah aktivator yang berperan dalam transportasi energi beberapa enzim di dalam tanaman. Unsur ini sangat dominan keberadaannya di daun , terutama untuk ketersediaan klorofil. Jadi kecukupan magnesium sangat diperlukan untuk memperlancar proses fotosintesis.
3.Lahan kritis adalah istilah yang digunakan untuk menyebut kondisi suatu wilayah atau lahan yang telah mengalami degradasi, sehingga kawasan tersebut tidak dapat menjalankan fungsinya.
Lahan yang masuk dalam kategori kritis, yaitu jika usaha untuk mengambil manfaat produktivitas pada lahan tersebut tidak sebanding dengan hasil produksi yang diperoleh.
4.Distan
Beranda / Artikel / Kapur Pertanian Dan Pengapuran
Kapur Pertanian dan Pengapuran
Admin distan | 18 Desember 2019 | 22071 kali
Secara umum unsur-unsur hara esensial di dalam tanah akan berada pada kondisi tersedia yang mudah diserap oleh tanaman pada tingkat kemasaman dengan kisaran pH antara 5,0 sampai 7,0. Tingkat kemasaman tanah yang optimal untuk tanaman sayuran berada pada kisaran pH antara 5,5 sampai 6,5.
Tetapi kenyataannya sebagian besar tanah pertanian di Indonesia berada pada tingkat kemasaman di bawah pH 5,5, bahkan beberapa diantaranya masuk dalam kategori masam dan sangat masam. Ini
SukaSuka
Isman hadi siregar
71210712027
Agribisnis a
1.Teknik konservasi tanah secara vegetatif adalah setiap pemanfaatan tanaman/vegetasi maupun sisa-sisa tanaman sebagai media pelindung tanah dari erosi, penghambat laju aliran permukaan, peningkatan kandungan lengas tanah, serta perbaikan sifat-sifat tanah, baik sifat fisik, kimia maupun biologi.
*Konservasi tanah mekanik adalah semua perlakuan fisik mekanis yang diberikan terhadap tanah, dan pembuatan bangunan yang ditujukan untuk mengurangi aliran permukaan dan erosi serta meningkatkan kelas kemampuan tanah.
*metode konservasi tanah secara kimia merupakan metode konservasi yang memanfaatkan preparat kimia berupa senyawa sintetik maupun bahan alami yang sebelumnya telah diolah dalam jumlah yang relatif sedikit dengan tujuan agregat tanah mengalami peningkatan sehingga erosi dapat dicegah.
2. Unsur hara makro
NITROGEN (N)
PHOSFOR (P)
KALIUM (K)
CALSIUM (Ca)
MAGNESIUM (Mg)
SULFUR/BELERANG (S)
3.a. Lahan Tidak Subur
Lahan pertanian dan perkebunan yang menempati lahan kritis akan menghasilkan panen yang tidak optimal.
b. Kandungan Humus Rendah
Tanah humus adalah jenis tanah yang bersifat subur karena mengandung bahan organik seperti daun-daun yang telah membusuk.
4. Kalsit [CaCO3] dan Dolomit [CaMg(CO3)2].
SukaSuka
Nama;muhammad reza
Npm;71210713013
Prodi;Agt-c
1.Paradigma pembangunan yang mengedepankan pertumbuhan ekonomi telah memacu pemanfaatan sumberdaya alam secara berlebihan sehingga eksploitasi sumberdaya alam semakin meningkat sejalan dengan peningkatan jumlah penduduk dan kebutuhan manusia. Akibatnya sumberdaya alam semakin langka dan menurun baik dari segi kualitas maupun kuantitas. Pemanfaatan sumberdaya secara berlebihan telah menyebabkan kondisi tanah menjadi kritis (rusak).
2.unsur hara makro
-nitrogen(N)
-phosfor(P)
-kalium(K)
3.lahan kritis adalah suatu wilayah atau lahan yang telah ke keringan akibat tidak ada nya air hujan yg menghujain salah satu daerah tersebut
4.Cara Pengapuran Tanah
Tanah diolah baik itu dicangkul atau dibajak.
SukaSuka
Nama:PRAPANCA BIMA MANDALA PUTRA
NPM:71210712041
AGRIBISNIS B
1. Tanah marginal atau “suboptimal”
merupakan tanah yang potensial
untuk pertanian, baik untuk tanaman
pangan, tanaman perkebunan maupun
tanaman hutan. Secara alami, kesuburan
tanah marginal tergolong rendah
2.n:nitrogen
P:fosfor
K:kalium
Ca:kalsium
Mg:magnesium
S:sulfur
3.Tidak subur
Mengandung banyak pasir
Terlalu banyak humus
4. 1. Kapur Tohor atau Kapur Sirih
CaCO3 (s) CaO (s) + CO2 (g).
2. Kapur tembok atau Kapur Hidroksida
CaO (s) + 2H2O (l) Ca(OH)2 (aq)
3. Kapur Karbonat
Kapur karbonat mempunyai 2 jenis yaitu Kalsit/kalsium karbonat (CaCO3) dan Dolomit (CaMg(CO3)2). Kalsit dalam struktur kimianya lebih banyak didominasi oleh unsur Kalsiud (Ca), dan sedikit sekali unsur Magnesium (Mg), sehingga rumus kimianya menjadi CaCO3.
SukaSuka
Nama:Muhammad Heri Setiawan
Npm:71210713038
Prodi:Agroteknologi-A
1.Metode Vegetatif
Metode vegetatif yaitu metode yang menggunakan tanaman atau bagian tanaman untuk mengurangi daya tumbuk air hujan dengan tanah. Tujuannya adalah agar air hujan tidak langsung bertabrakan dengan tanah, mengurangi laju dan jumlah air di permukaan sehingga mengurangi erosi tanah.
2.Unsur hara makro, yaitu unsur hara yang dibutuhkan tanaman dalam jumlah besar.
Unsur hara yang tergolong unsur hara makro adalah :
Nitrogen (N)
Phosfor (P)
Kalium (K)
Sulfur/belerang (S)
Calsium (Ca)
Magnesium (Mg)
3. Sifat tanah marginal di antaranya yaitu struktur tanah yang buruk, ketersediaan unsur hara rendah, tanahnya bersifat masam (biasanya karena kejenuhan Al tinggi), kejenuhan basa rendah, aktivitas mikroorganisme rendah, dan sifat fisika tanah juga tidak baik.
4. Kalsit [CaCO3] dan Dolomit [CaMg(CO3)2].
SukaSuka
Jangan lupa cantumkan nama NPM serta kelas Agt atau Agb a, b atau c. Selamat menjawab
SukaSuka
Nama Dani Syahputra
Npm 71180712030
Prodi Agribisnis
1.• Metode vegetatif, merupakan penggunaan tanaman dan tumbuhan atau bagian tumbuhan atau sisa sisa untuk mengurangi daya tumbuk butir hujan yang jatuh langsung ke tanah
• Metode mekanik, adalah semua pelapukan fisik mekanis yang diberikan terhadap dan pembuatan bangunan untuk mengurangi aliran permukaan dan erosi dan meningkatkan kemampuan penggunaan Tanah
2. Unsur hara yang diserap melalui akar merupakan ion ion yang bermuatan positif seperti hal nya NH4+, K+, Ca2+, Mg2+ dan adapun yang bermuatan negatif NO3-, HPO4-, C1-. Ion ion ini umumnya akan terikat oleh tanah dahulu lalu akan di serap akar tanaman
3. • struktur tanah buruk
• Ketersediaan unsur hara rendah
• tanah bersifat masam (biasanya karena kejenuhan Al tinggi) kejenuhan basa rendah, aktivitas mikroorganisme rendah dan sifat tanah juga tidak baik
4. Kapur karbonat memiliki dua jenis kalsium karbonat (CaCO3) dan dolomit (Ca Mg (CO3)2) kalsit dalam struktur kimianya lebih banyak didominasi oleh unsur Ca, dan sedikit sekali unsur Mg, sehingga rumus kimianya CaCO3
SukaSuka
1.Metode konservasi tanah dan air dapat digolongkan ke dalam tiga golongan yaitu (1) metode vegetative (2) Metode mekanik (3)metode kimia.
Metode Vegetative. …
Metode Mekanik. …
Metode Kimia
2.Unsur P juga merupakan salah satu unsur hara makro primer sehingga diperlukan tanaman dalam jumlah banyak untuk tumbuh dan berproduksi. Tanaman mengambil unsur P dari dalam tanah dalam bentuk ion H2PO4-. Konsentrasi unsur P dalam tanaman berkisar antara 0,1-0,5% lebih rendah daripada unsur N dan K.
3.Seperti diketahui bahwa lahan marginal adalah lahan yang rendah potensi dan produktivitasnya. Dari sisi kesuburan tanah, baik kesuburan kimia, fisik maupun biologi tanah, juga rendah. Di samping itu, tanah marginal juga mempunyai tersedianya air yang rendah
4.Cara Pengapuran Tanah
Tanah diolah baik itu dicangkul atau dibajak.
Kapur ditabur merata diatas permukaan tanah, dengan dosis kapur sesuia dengan kebutuhan tanaman dan tingkal kejenuhan Al.
Tanah diaduk hingga kedalaman 20 cm.
Dibiarkan selama 2 minggu baru kemudian ditanami.
Habib Rezib Irawa
Agribisnis A
71210712010
SukaSuka
Nama Sartono Tumanggor
Npm 71210713052
Prodi agt b
1 .Metode Vegetative. …
Metode Mekanik. …
Metode Kimia
2.Nitrogen (N); Phosfor (P); Kalium (K); Sulfur/belerang (S); Calsium (Ca); Magnesium (Mg).
3.Lahan Tidak Subur. Lahan pertanian dan perkebunan yang menempati lahan kritis akan menghasilkan panen yang tidak optimal. …
Kandungan Humus Rendah.
4. menentukan kebutuhan kapur adalah dengan menghitung selisih antara pH tanah yang dituju dengan pH tanah aktual yang terukur sebelum pengolahan tanah. Untuk menaikkan 1 point pH tanah diperlukan 2 ton (2.000 kg) kapur pertanian per hektar. Sebagai contoh, pH tanah aktual suatu lahan menunjukkan angka 4,3, sedangkan pH tanah yang diharapkan adalah 6,0. Berikut jumlah kapur pertanian yang diperlukan untuk menaikkan pH tanah dari 4,3 menjadi 6,0.
Jumlah kapur pertanian yang diperlukan = (6,0-4,3) X 2.000 kg
= 3.400 kg kapur per hektar.
SukaSuka
1. Metode Vegetatif
Metode vegetatif yaitu metode yang menggunakan tanaman atau bagian tanaman untuk mengurangi daya tumbuk air hujan dengan tanah.
Metode Mekanik
Metode Mekanik, yaitu perlakuan fisik yang diberikan kepada tanah dengan membuat bangunan untuk mengurangi aliran permukaan air, sehingga tidak terjadi erosi dan dapat meningkatkan penggunaan tanah.
2 Unsur hara makro, yaitu unsur hara yang dibutuhkan tanaman dalam jumlah besar.
Unsur hara yang tergolong unsur hara makro adalah :
Nitrogen (N)
Phosfor (P)
Kalium (K)
Sulfur/belerang (S)
Calsium (Ca)
Magnesium (Mg)
B. Unsur hara mikro, yaitu unsur hara yang dibutuhkan tanaman dalam jumlah yang tidak terlalu banyak dan bervariasi tergantung jenis tanaman.
Yang tergolong unsur hara mikro antara lain adalah :
Klor (Cl)
Zat besi (Fe)
Mangan (Mn)
Tembaga (Cu)
Seng (Zn)
Boron (B)
Molibdenum (Mo)
Berikut ini akan dijabarkan satu persatu mengenai unsur hara yang dibutuhkan tanaman, meliputi unsur hara makro dan unsur hara mikro.
3. Ciri-Ciri Lahan Kritis
Tidak subur karena lahan kritis sedikit mengandung mineral yang dibutuhkan untuk pertumbuhan tanaman. Miskin humus atau tanah yang telah bercampur dengan daun dan ranting pohon yang telah membusuk. Adanya humus mampu membuat daerah tumbuh dengan tumbuhan yang lebat.
Lahan marginal di Indonesia banyak dijumpai pada lahan basah maupun lahan kering. Lahan basah berupa lahan gambut, lahan sulfat masam dan rawa pasang surut seluas 24 juta ha, sementara lahan kering kering berupa tanah Ultisol 47,5 juta ha dan Oxisol 18 juta ha.
4. Jumlah kapur pertanian yang diperlukan = (6,0-4,3) X 2.000 kg
= 3.400 kg kapur per hektar.
SukaSuka
Nama : Fadly pramudya
Npm : 71210712011
Prodi : Agribisnis A
1. -Metode vegetatif
-Metode mekanik
– Metode kimia
2. -N(nitrogen)
-p (phospor
SukaSuka
1.Sistem Pertanaman Lorong merupakan suatu sistem dimana tanaman pangan ditanam pada lorong diantara barisan tanaman pagar. Sistem ini sangat bermanfaat dalam mengurangi laju limpasan permukaan dan erosi dan merupakan sumber bahan organik dan hara terutama unsur N untuk tanaman lorong.
2.karbon (C), oksigen (O) dan hidrogen (H),nitrogen (N), fosfat (P), kalium (K) dan makro sekunder yaitu kalsium (Ca), magnesium (Mg) dan belerang / sulfur (S).
3.Sifat tanah marginal di antaranya yaitu struktur tanah yang buruk, ketersediaan unsur hara rendah, tanahnya bersifat masam (biasanya karena kejenuhan Al tinggi), kejenuhan basa rendah, aktivitas mikroorganisme rendah, dan sifat fisika tanah juga tidak baik.
Ciri-Ciri Lahan Kritis
Tidak subur karena lahan kritis sedikit mengandung mineral yang dibutuhkan untuk pertumbuhan tanaman. Miskin humus atau tanah yang telah bercampur dengan daun dan ranting pohon yang telah membusuk.
4.Kalsit [CaCO3] dan Dolomit [CaMg(CO3)2].
SukaSuka
1. Metode konersasi tanah:
Metode Vegetative
Metode Mekanik
Metode Kimia
Metode konversasi air:
Penanaman pohon di sekitar DAS (pohon yang banyak menyimpan cadangan air : bambu)
Membuat biopori dan sumur resapan.
Melakukan penghematan terhadap penggunaan dan pengelolaan sumber daya air.
2.NITROGEN (N) Merupakan unsur hara makro, dan mutlak dibutuhkan oleh tanaman.
PHOSFOR (P)
KALIUM (K)
CALSIUM (Ca)
MAGNESIUM (Mg)
SULFUR/BELERANG (S)
KLOR (Cl)
BESI (Fe)
3.Sifat tanah marginal di antaranya yaitu struktur tanah yang buruk, ketersediaan unsur hara rendah, tanahnya bersifat masam (biasanya karena kejenuhan Al tinggi), kejenuhan basa rendah, aktivitas mikroorganisme rendah, dan sifat fisika tanah juga tidak baik.
4.Ch3sop x luas tanah
SukaSuka
Nama: Muhammad Wahyu Kopa
NPM: 71210713049
Prodi: Agroteknologi B
1. – Metode Vegetatif
Metode vegetatif yaitu metode yang menggunakan tanaman atau bagian tanaman untuk mengurangi daya tumbuk air hujan dengan tanah. Tujuannya adalah agar air hujan tidak langsung bertabrakan dengan tanah, mengurangi laju dan jumlah air di permukaan sehingga mengurangi erosi tanah.
– Metode Mekanik, yaitu perlakuan fisik yang diberikan kepada tanah dengan membuat bangunan untuk mengurangi aliran permukaan air, sehingga tidak terjadi erosi dan dapat meningkatkan penggunaan tanah.
– Metode Kimia, selain metode vegetatif dan mekanik terdapat pula metode kimia untuk mecegah erosi. Tanah akan diberikan soil conditioner untuk memperbaiki struktur tanah.
2. – Unsur hara makro, yaitu unsur hara yang dibutuhkan tanaman dalam jumlah besar. Unsur hara makro meliputi nitrogen (N), pospor (P), kalium (K), dan C,H,O.
– Unsur hara mikro, yaitu unsur hara yang dibutuhkan tanaman dalam jumlah yang tidak terlalu banyak dan bervariasi tergantung jenis tanaman. Unsur hara mikro antara lain : Besi (Fe), Mangan (Mn), Seng (Zn), Tembaga (Cu) , Boran (B), Molibdenium (Mo) dan Chlor (Cl).
3. Tidak subur karena tanah marginal/kritis sedikit mengandung mineral yang dibutuhkan untuk pertumbuhan tanaman. Miskin humus atau tanah yang telah bercampur dengan daun dan ranting pohon yang telah membusuk. Adanya humus mampu membuat daerah tumbuh dengan tumbuhan yang lebat.
4. Cara sederhana untuk menentukan kebutuhan kapur adalah dengan menghitung selisih antara pH tanah yang dituju dengan pH tanah aktual yang terukur sebelum pengolahan tanah. Untuk menaikkan 1 point pH tanah diperlukan 2 ton (2.000 kg) kapur pertanian per hektar. Sebagai contoh, pH tanah aktual suatu lahan menunjukkan angka 4,3, sedangkan pH tanah yang diharapkan adalah 6,0. Berikut jumlah kapur pertanian yang diperlukan untuk menaikkan pH tanah dari 4,3 menjadi 6,0.
Jumlah kapur pertanian yang diperlukan = (6,0-4,3) X 2.000 kg
= 3.400 kg kapur per hektar.
SukaSuka
1. Paradigma pembangunan yang mengedepankan pertumbuhan ekonomi telah memacu pemanfaatan sumberdaya alam secara berlebihan sehingga eksploitasi sumberdaya alam semakin meningkat sejalan dengan peningkatan jumlah penduduk dan kebutuhan manusia
2. . Unsur hara makro, yaitu unsur hara yang dibutuhkan tanaman dalam jumlah besar.
A. Unsur hara yang tergolong unsur hara makro adalah :
Nitrogen (N)
Phosfor (P)
Kalium (K)
Sulfur/belerang (S)
Calsium (Ca)
Magnesium (Mg)
B. Unsur hara mikro, yaitu unsur hara yang dibutuhkan tanaman dalam jumlah yang tidak terlalu banyak dan bervariasi tergantung jenis tanaman.
Yang tergolong unsur hara mikro antara lain adalah :
Klor (Cl)
Zat besi (Fe)
Mangan (Mn)
Tembaga (Cu)
Seng (Zn)
Boron (B)
3. Lahan marginal merupakan lahan kering yang memiliki kandungan hara terbatas. Apabila tanaman semusim ditanam pada usaha tani lahan marginal maka produktivitasnya relatif rendah serta mengalami permasalahan sosial ekonomi, seperti peningkatan tekanan penduduk dan permasalahan biofisik.
4. [CaCO3] dan Dolomit [CaMg(CO3)2].
SukaSuka
1. ●Sistem Pertanaman Lorong merupakan suatu sistem dimana tanaman pangan ditanam pada lorong diantara barisan tanaman pagar. Teknologi budidaya lorong telah lama dikembangkan dan diperkenalkan sebagai salah satu teknik konservasi lahan kritis untuk pengembangan sistem pertanian berkelanjutan
●Sistem Pertanaman Strip Rumput merupakan sistem pertanaman strip rumput hampir sama dengan pertanaman lorong tetapi tanaman pagarnya adalah rumput.
●Tanaman Penutup Tanah merupakan tanaman yang ditanam tersendiri atau bersamaan dengan tanaman pokok. Manfaat tanaman penutup antara lain untuk menahan atau mengurangi daya perusak bulir-bulir hujan yang jatuh dan aliran air diatas permukaan tanah, menambah bahan organik tanah (melalui batang, ranting dan daun mati yang jatuh), serta berperan melakukan transpirasi yang mengurangi kandungan air tanah.
●Empat jenis tanaman penutup yang dapat digunakan yaitu : (1).jenis merambat (rendah) : Colopogonium moconoides, Centrosome sp, Ageratum conizoides, Pueraria sp, (2).jenis perdu/semak (sedang) : Crotalaria sp, Acasia vilosa, (3).jenis pohon (tinggi) : Leucaena leucephala (lamtorogung), Leucaena glauca (latoro lokal), Ablizia falcataria, (4).jenis kacang-kacangan : Vigna sinensis, Dolichos lablab (komak).
2. NITROGEN (N)
Merupakan unsur hara makro, dan mutlak dibutuhkan oleh tanaman.
Merangsang pertumbuhan vegetatif tanaman secara keseluruhan, khususnya pertumbuhan akar, batang dan daun.
Berperan dalam pembentukan zat hijau daun (klorofil) yang sangat penting untuk melakukan proses fotosintesis.
Berperan dalam pembentukan protein, lemak dan berbagai persenyawaan organik lainnya.
PHOSFOR (P)
Berfungsi untuk merangsang pertumbuhan akar, khususnya akar benih dan tanaman muda.
Merupakan bahan mentah untuk pembentukan sejumlah protein tertentu.
Membantu proses asimilasi dan pernapasan tanaman.
Mempercepat pembungaan dan pemasakan biji dan buah.
KALIUM (K)
Berfungsi membantu pembentukan protein dan karbohidrat
Memperkuat tanaman sehingga daun, bunga dan buah tidak mudah rontok/gugur.
Salah satu sumber daya tahan tanaman terhadap kekeringan dan penyakit.
CALSIUM (Ca)
Berfungsi untuk merangsang pembentukan bulu-bulu akar, mengeraskan batang tanaman dan merangsang pembentukan biji.
Calsium pada batang dan daun bermanfaat untuk menetralkan senyawa atau keadaan yang tidak menguntungkan pada tanah.
MAGNESIUM (Mg)
Berperan dalam pembentukan zat hijau daun (klorofil), karbohidrat, lemak dan senyawa minyak yang dibutuhkan tanaman.
Berperan dalam transportasi Phosfat di tanaman.
SULFUR/BELERANG (S)
Berperan dalam pembentukan bintil akar
Membantu pertumbuhan anakan tanaman
3. Sifat tanah marginal di antaranya yaitu struktur tanah yang buruk, ketersediaan unsur hara rendah, tanahnya bersifat masam (biasanya karena kejenuhan Al tinggi), kejenuhan basa rendah, aktivitas mikroorganisme rendah, dan sifat fisika tanah juga tidak baik
4. Kalsit [CaCO3] dan Dolomit [CaMg(CO3)2].
SukaSuka
1.)Jelaskan masing masing metode konservasi tanah dan air untuk perbaikan lahan kritis.
Jawab=berapa metode konvensional lahan kritis seperti metode vegetative yakni dengan menanam berbagai jenis tanaman seperti tanaman penutup tanah
2.)Tuliskan masing masing unsur hara yang diserap oleh tanaman dari unsur hara N, P, K, Ca, Mg dan S.
Jawab=Unsur hara makro, yaitu unsur hara yang dibutuhkan tanaman dalam jumlah besar.
Unsur hara yang tergolong unsur hara makro adalah :
Nitrogen (N)
Phosfor (P)
Kalium (K)
Sulfur/belerang (S)
Calsium (Ca)
Magnesium (Mg)
3.)Jelaskan ciri ciri tanah marginal/keritis.
Jawab=Lahan marginal merupakan lahan kering yang memiliki kandungan hara terbatas. Apabila tanaman semusim ditanam pada usaha tani lahan marginal maka produktivitasnya relatif rendah serta mengalami permasalahan sosial ekonomi, seperti peningkatan tekanan penduduk dan permasalahan biofisik.
4.)Tuliskan rumus kimia untuk pengapuran tanah pertanian.
Jawab=CaCO3] dan Dolomit [CaMg(CO3)2].
SukaSuka
1.Metode konservasi tanah dan air dapat digolongkan ke dalam tiga golongan yaitu (1) metode vegetative
(2) Metode mekanik
(3)metode kimia.
2.1. NITROGEN (N)
Merupakan unsur hara makro, dan mutlak dibutuhkan oleh tanaman.
2. PHOSFOR (P)
Berfungsi untuk merangsang pertumbuhan akar, khususnya akar benih dan tanaman muda.
3. KALIUM (K)
Berfungsi membantu pembentukan protein dan karbohidrat.
4.CALSIUM (Ca)
Berfungsi untuk merangsang pembentukan bulu-bulu akar, mengeraskan batang tanaman dan merangsang pembentukan biji.
5. MAGNESIUM (Mg)
Berperan dalam pembentukan zat hijau daun (klorofil), karbohidrat, lemak dan senyawa minyak yang dibutuhkan tanaman.
6. SULFUR/BELERANG (S)
Berperan dalam pembentukan bintil akar
Membantu pertumbuhan anakan tanaman
3.Sifat tanah marginal di antaranya yaitu struktur tanah yang buruk, ketersediaan unsur hara rendah, tanahnya bersifat masam (biasanya karena kejenuhan Al tinggi), kejenuhan basa rendah, aktivitas mikroorganisme rendah, dan sifat fisika tanah juga tidak baik.
4.kapur pertanian yang hingga kini digunakan adalah Kalsit [CaCO3] dan Dolomit [CaMg(CO3)2]. Untuk diketahui saja bahwa kalsit yang beredar di pasaran tidak murni sebagai kalsium karbonat (CaCO3), tetapi mengandung juga magnesium karbonat (MgCO3) tetapi dengan persentase yang lebih kecil daripada kalsium karbonat. Sedangkan dolomit mengandung magnesium karbonat dengan persentase lebih tinggi daripada kalsium karbonat. Manfaat kapur pertanian di dalam tanah menyangkut dua hal, yaitu meningkatkan pH tanah dan sebagai sumber unsur kalsium (Ca) dan magnesium (Mg). Jika jumlah ion hidrogen di dalam larutan tanah semakin besar maka tingkat kemasaman tanahnya akan semakin naik atau dengan kata lain pH tanahnya akan semakin turun.
SukaSuka
Nama : Cindi Aprilia
Npm : 71210712045
Prodi : Agribisnis-B
1. Dari fungsi konservasi, lahan kritis adalah lahan yang sudah tidak mampu lagi berfungsi untuk menjaga tata air, sumberdaya tanah, serta biodiversitas yang hidup di atas lahan tersebut.
2. NITROGEN (N)
Merupakan unsur hara makro, dan mutlak dibutuhkan oleh tanaman.
Merangsang pertumbuhan vegetatif tanaman secara keseluruhan, khususnya pertumbuhan akar, batang dan daun.
Berperan dalam pembentukan zat hijau daun (klorofil) yang sangat penting untuk melakukan proses fotosintesis.
Berperan dalam pembentukan protein, lemak dan berbagai persenyawaan organik lainnya.
PHOSFOR (P)
Berfungsi untuk merangsang pertumbuhan akar, khususnya akar benih dan tanaman muda.
Merupakan bahan mentah untuk pembentukan sejumlah protein tertentu.
Membantu proses asimilasi dan pernapasan tanaman.
Mempercepat pembungaan dan pemasakan biji dan buah.
KALIUM (K)
Berfungsi membantu pembentukan protein dan karbohidrat
Memperkuat tanaman sehingga daun, bunga dan buah tidak mudah rontok/gugur.
Salah satu sumber daya tahan tanaman terhadap kekeringan dan penyakit.
CALSIUM (Ca)
Berfungsi untuk merangsang pembentukan bulu-bulu akar, mengeraskan batang tanaman dan merangsang pembentukan biji.
Calsium pada batang dan daun bermanfaat untuk menetralkan senyawa atau keadaan yang tidak menguntungkan pada tanah.
MAGNESIUM (Mg)
Berperan dalam pembentukan zat hijau daun (klorofil), karbohidrat, lemak dan senyawa minyak yang dibutuhkan tanaman.
Berperan dalam transportasi Phosfat di tanaman.
3. Sifat tanah marginal di antaranya yaitu struktur tanah yang buruk, ketersediaan unsur hara rendah, tanahnya bersifat masam (biasanya karena kejenuhan Al tinggi), kejenuhan basa rendah, aktivitas mikroorganisme rendah, dan sifat fisika tanah juga tidak baik.
4. Tanah diolah baik itu dicangkul atau dibajak.
Kapur ditabur merata diatas permukaan tanah, dengan dosis kapur sesuia dengan kebutuhan tanaman dan tingkal kejenuhan Al.
Tanah diaduk hingga kedalaman 20 cm.
SukaSuka
Nama : Dimas Syahputra
Npm : 71210712001
Prodi : Agribisnis A
1.Metode Vegetative. …
Metode Mekanik. …
Metode Kimia
2.Nitrogen (N), Fosfor atau Phosphor (P), Kalium (K), Magnesium (Mg), Kalsium (Ca), Belerang atau Sulfur (S)
3.Salah satu contoh lahan marginal yaitu lahan pasir pantai. Lahan pasir pantai adalah salah satu lahan yang memiliki banyak faktor keterbatasan dan menjadi kendala bagi para petani untuk melakukan budidaya tanaman.
4.Dengan pertimbangan ketersediaan sumber bahan bakunya yang melimpah, kapur pertanian yang hingga kini digunakan adalah Kalsit [CaCO3] dan Dolomit [CaMg(CO3)2].
SukaSuka
Nama: Muhammad Andrean Siahaan
Npm: 71210713058
Prodi : agroteknologi B
1. Metode konservasi tanah dan air dapat
digolongkan ke dalam tiga golongan
yaitu (1) metode vegetative (2) Metode
mekanik (3)metode kimia.
Metode Vegetative. …
Metode Mekanik. …
Metode Kimia.
2.Unsur hara makro, yaitu unsur hara yang dibutuhkan tanaman dalam jumlah besar.
Unsur hara yang tergolong unsur hara makro adalah :
Nitrogen (N)
Phosfor (P)
Kalium (K)
Sulfur/belerang (S)
Calsium (Ca)
Magnesium (Mg)
3.Lahan marginal merupakan lahan kering yang memiliki kandungan hara terbatas. Apabila tanaman semusim ditanam pada usaha tani lahan marginal maka produktivitasnya relatif rendah serta mengalami permasalahan sosial ekonomi, seperti peningkatan tekanan penduduk dan permasalahan biofisik. Salah satu contoh lahan marginal yaitu lahan pasir pantai. Lahan pasir pantai adalah salah satu lahan yang memiliki banyak faktor keterbatasan dan menjadi kendala bagi para petani untuk melakukan budidaya tanaman. Lahan pasir sangat minim akan bahan organik, hal tersebut yang menyebabkan lahan pasir memiliki daya ikat air yang rendah, dan menyebabkan perubahan suhu yang drastis.
4.Secara umum unsur-unsur hara esensial di dalam tanah akan berada pada kondisi tersedia yang mudah diserap oleh tanaman pada tingkat kemasaman dengan kisaran pH antara 5,0 sampai 7,0. Tingkat kemasaman tanah yang optimal untuk tanaman sayuran berada pada kisaran pH antara 5,5 sampai 6,5
SukaSuka
Nama:Muhammad Rizki Irwanda
Npm;71210713036
Prodi;agroteknologi
1.Paradigma pembangunan yang mengedepankan pertumbuhan ekonomi telah memacu pemanfaatan sumberdaya alam secara berlebihan sehingga eksploitasi sumberdaya alam semakin meningkat sejalan dengan peningkatan jumlah penduduk dan kebutuhan manusia. Akibatnya sumberdaya alam semakin langka dan menurun baik dari segi kualitas maupun kuantitas. Pemanfaatan sumberdaya secara berlebihan telah menyebabkan kondisi tanah menjadi kritis (rusak). Selain itu pula di beberapa tempat masih terdapat Lahan Kering dimana umumnya menjadikan air sebagai faktor pembatas yang utama dalam pengelolaannya, oleh karena itu ketersediaan air menjadi sesuatu yang sangat penting dalam pengelolaaan lahan kritis khususnya lahan kering. Untuk dapat menjamin adanya ketersediaan air baik dimusim penghujan dan musim kemarau diperlukan teknologi yang applicable dan hemat biaya. Beberapa penelitian konservasi air dan lahan kritis telah dilakukan dan diujicoba untuk dapat memaksimalkan simpanan air hujan dan mengoptimalkan manfaat sumberdaya air terutama pada musim kemarau. Beberapa metode konservasi lahan kritis seperti metode vegetative yakni dengan menanam berbagai jenis tanaman seperti tanaman penutup tanah, tanaman penguat teras, penanaman dalam strip, pergiliran tanaman, serta penggunaan pupuk organik dan mulsa.
2.Tanaman memerlukan unsur hara yang lengkap agar dapat tumbuh dengan baik dan menghasilkan produk yang berkualitas. Pemenuhan unsur hara kebutuhan tanaman merupakan hal yang mutlak dilakukan, karena ketersediaan unsur hara di alam sangat terbatas, dan semakin berkurang karena telah terserap oleh tanaman.
Unsur hara yang dibutuhkan tanaman dapat digolongkan dalam 2 bagian besar, yaitu :Unsur hara makro, yaitu unsur hara yang dibutuhkan tanaman dalam jumlah besar.
Unsur hara yang tergolong unsur hara makro adalah :
Nitrogen (N)
Phosfor (P)
Kalium (K)
Sulfur/belerang (S)
Calsium (Ca)
Magnesium (Unsur hara mikro, yaitu unsur hara yang dibutuhkan tanaman dalam jumlah yang tidak terlalu banyak dan bervariasi tergantung jenis tanaman.
Yang tergolong unsur hara mikro antara lain adalah :
Klor (Cl)
Zat besi (Fe)
Mangan (Mn)
Tembaga (Cu)
Seng (Zn)
Boron (B)
Molibdenum (Mo)
Berikut ini akan dijabarkan satu persatu mengenai unsur hara yang dibutuhkan tanaman, meliputi unsur hara makro dan unsur hara mikro.
3.Lahan marginal merupakan lahan kering yang memiliki kandungan hara terbatas. Apabila tanaman semusim ditanam pada usaha tani lahan marginal maka produktivitasnya relatif rendah serta mengalami permasalahan sosial ekonomi, seperti peningkatan tekanan penduduk dan permasalahan biofisik. Salah satu contoh lahan marginal yaitu lahan pasir pantai. Lahan pasir pantai adalah salah satu lahan yang memiliki banyak faktor keterbatasan dan menjadi kendala bagi para petani untuk melakukan budidaya tanaman. Lahan pasir sangat minim akan bahan organik, hal tersebut yang menyebabkan lahan pasir memiliki daya ikat air yang rendah, dan menyebabkan perubahan suhu yang drastis.
Lahan marginal dapat disebabkan oleh adanya degradasi lahan akibat erosi, pemadatan tanah akibat penggunaan mesin pertanian, banjir, dan genangan. Selain itu, juga disebabkan oleh kemunduran sifat kimia akibat proses penggaraman (salinization), pengasaman (acidification), dan pencemaran (pollution) bahan agrokimia, serta pengurasan unsur hara tanaman. Erosi dapat menurunkan kualitas tanah karena tanah lapisan atas yang relatif subur akan kehilangan banyak bahan organik dan unsur hara tanah.
4.Distan
Beranda / Artikel / Kapur Pertanian Dan Pengapuran
Kapur Pertanian dan Pengapuran
Admin distan | 18 Desember 2019 | 22058 kali
Secara umum unsur-unsur hara esensial di dalam tanah akan berada pada kondisi tersedia yang mudah diserap oleh tanaman pada tingkat kemasaman dengan kisaran pH antara 5,0 sampai 7,0. Tingkat kemasaman tanah yang optimal untuk tanaman sayuran berada pada kisaran pH antara 5,5 sampai 6,5.
Tetapi kenyataannya sebagian besar tanah pertanian di Indonesia berada pada tingkat kemasaman di bawah pH 5,5, bahkan beberapa diantaranya masuk dalam kategori masam dan sangat masam. Oleh karena itu untuk meningkatkan ketersediaan unsur-unsur hara esensial bagi tanaman sayuran sering dianjurkan untuk meningkatkan pH tanahnya dengan cara pengapuran dengan menggunakan kapur pertanian pada saat persiapan lahan. Kapur pertanian merupakan hasil penggilingan bahan baku dari batu kapur hingga menjadi bahan halus. Sumber batu kapur di Indonesia tersedia melimpah, terdapat hampir di setiap propinsi.
Anjuran pengapuran tanah di Indonesia dimulai pada tahun 80-an, bersamaan dengan perkembangan pertanian yang begitu cepat yang terkenal dengan istilah “revolusi hijau”. Dengan pertimbangan ketersediaan sumber bahan bakunya yang melimpah, kapur pertanian yang hingga kini digunakan adalah Kalsit [CaCO3] dan Dolomit [CaMg(CO3)2]. Untuk diketahui saja bahwa kalsit yang beredar di pasaran tidak murni sebagai kalsium karbonat (CaCO3), tetapi mengandung juga magnesium karbonat (MgCO3) tetapi dengan persentase yang lebih kecil daripada kalsium karbonat. Sedangkan dolomit mengandung magnesium karbonat dengan persentase lebih tinggi daripada kalsium karbonat. Manfaat kapur pertanian di dalam tanah menyangkut dua hal, yaitu meningkatkan pH tanah dan sebagai sumber unsur kalsium (Ca) dan magnesium (Mg). Jika jumlah ion hidrogen di dalam larutan tanah semakin besar maka tingkat kemasaman tanahnya akan semakin naik atau dengan kata lain pH tanahnya akan semakin turun.
SukaSuka
1.Metode konservasi tanah dan air dapat digolongkan ke dalam tiga golongan yaitu (1) metode vegetative (2) Metode mekanik (3)metode kimia.
2.unsur hara mikro dan unsur hara makro.
3.Tidak subur karena lahan kritis sedikit mengandung mineral yang dibutuhkan untuk pertumbuhan tanaman. Miskin humus atau tanah yang telah bercampur dengan daun dan ranting pohon yang telah membusuk. Adanya humus mampu membuat daerah tumbuh dengan tumbuhan yang lebat.
4.Kapur karbonat mempunyai 2 jenis yaitu Kalsit/kalsium karbonat (CaCO3) dan Dolomit (CaMg(CO3)2). Kalsit dalam struktur kimianya lebih banyak didominasi oleh unsur Ca, dan sedikit sekali unsur Mg, sehingga rumus kimianya menjadi CaCO3.
SukaSuka
Maaf buk npm lupa
Nama: Ario eka putra
Npm; 71210713035
Prodi: Agt A
SukaSuka
Nama : Fajar sidik sipayung
Npm : 71210712032
Prodi : Agribisnis (A)
1. Paradigma pembangunan yang mengedepankan pertumbuhan ekonomi telah memacu pemanfaatan sumberdaya alam secara berlebihan sehingga eksploitasi sumberdaya alam semakin meningkat sejalan dengan peningkatan jumlah penduduk dan kebutuhan manusia
2. . Unsur hara makro, yaitu unsur hara yang dibutuhkan tanaman dalam jumlah besar.
A. Unsur hara yang tergolong unsur hara makro adalah :
Nitrogen (N)
Phosfor (P)
Kalium (K)
Sulfur/belerang (S)
Calsium (Ca)
Magnesium (Mg)
B. Unsur hara mikro, yaitu unsur hara yang dibutuhkan tanaman dalam jumlah yang tidak terlalu banyak dan bervariasi tergantung jenis tanaman.
Yang tergolong unsur hara mikro antara lain adalah :
Klor (Cl)
Zat besi (Fe)
Mangan (Mn)
Tembaga (Cu)
Seng (Zn)
Boron (B)
3. Lahan marginal merupakan lahan kering yang memiliki kandungan hara terbatas. Apabila tanaman semusim ditanam pada usaha tani lahan marginal maka produktivitasnya relatif rendah serta mengalami permasalahan sosial ekonomi, seperti peningkatan tekanan penduduk dan permasalahan biofisik.
4. [CaCO3] dan Dolomit [CaMg(CO3)2].
SukaSuka
1.Paradigma pembangunan yang mengedepankan pertumbuhan ekonomi telah memacu pemanfaatan sumberdaya alam secara berlebihan sehingga eksploitasi sumberdaya alam semakin meningkat sejalan dengan peningkatan jumlah penduduk dan kebutuhan manusia. Akibatnya sumberdaya alam semakin langka dan menurun baik dari segi kualitas maupun kuantitas. Pemanfaatan sumberdaya secara berlebihan telah menyebabkan kondisi tanah menjadi kritis (rusak). Selain itu pula di beberapa tempat masih terdapat Lahan Kering dimana umumnya menjadikan air sebagai faktor pembatas yang utama dalam pengelolaannya, oleh karena itu ketersediaan air menjadi sesuatu yang sangat penting dalam pengelolaaan lahan kritis khususnya lahan kering.
2.Nitrogen (N)
Phosfor (P)
Kalium (K)
Sulfur/belerang (S)
Calsium (Ca)
Magnesium (Mg)
3.Tanah marginal atau “suboptimal”
merupakan tanah yang potensial
untuk pertanian, baik untuk tanaman
pangan, tanaman perkebunan maupun
tanaman hutan. Secara alami, kesuburan
tanah marginal tergolong rendah.
4.menghitung selisih antara pH tanah yang dituju dengan pH tanah aktual yang terukur sebelum pengolahan tanah. Untuk menaikkan 1 point pH tanah diperlukan 2 ton (2.000 kg) kapur pertanian per hektar. Sebagai contoh, pH tanah aktual suatu lahan menunjukkan angka 4,3, sedangkan pH tanah yang diharapkan adalah 6,0. Berikut jumlah kapur pertanian yang diperlukan untuk menaikkan pH tanah dari 4,3 menjadi 6,0.
SukaSuka
1. Distan
Beranda / Artikel / Konservasi Tanah Dan Air Pada Lahan Kritis
Konservasi Tanah dan Air pada Lahan Kritis
Admin distan | 05 Desember 2014 | 15984 kali
Oleh : Ir. IGA. Maya Kurnia, M.Si/PP. Madya Distanak Kab. Buleleng
Paradigma pembangunan yang mengedepankan pertumbuhan ekonomi telah memacu pemanfaatan sumberdaya alam secara berlebihan sehingga eksploitasi sumberdaya alam semakin meningkat sejalan dengan peningkatan jumlah penduduk dan kebutuhan manusia. Akibatnya sumberdaya alam semakin langka dan menurun baik dari segi kualitas maupun kuantitas. Pemanfaatan sumberdaya secara berlebihan telah menyebabkan kondisi tanah menjadi kritis (rusak). Selain itu pula di beberapa tempat masih terdapat Lahan Kering dimana umumnya menjadikan air sebagai faktor pembatas yang utama dalam pengelolaannya, oleh karena itu ketersediaan air menjadi sesuatu yang sangat penting dalam pengelolaaan lahan kritis khususnya lahan kering.
2. A. Unsur hara makro, yaitu unsur hara yang dibutuhkan tanaman dalam jumlah besar.
Unsur hara yang tergolong unsur hara makro adalah :
Nitrogen (N)
Phosfor (P)
Kalium (K)
Sulfur/belerang (S)
Calsium (Ca)
Magnesium (Mg)
B. Unsur hara mikro, yaitu unsur hara yang dibutuhkan tanaman dalam jumlah yang tidak terlalu banyak dan bervariasi tergantung jenis tanaman.
Yang tergolong unsur hara mikro antara lain adalah :
Klor (Cl)
Zat besi (Fe)
Mangan (Mn)
Tembaga (Cu)
Seng (Zn)
Boron (B)
Molibdenum (Mo)
3. Tanah marginal atau “suboptimal”
merupakan tanah yang potensial
untuk pertanian, baik untuk tanaman
pangan, tanaman perkebunan maupun
tanaman hutan. Secara alami, kesuburan
tanah marginal tergolong rendah
4.Cara sederhana untuk menentukan kebutuhan kapur adalah dengan menghitung selisih antara pH tanah yang dituju dengan pH tanah aktual yang terukur sebelum pengolahan tanah. Untuk menaikkan 1 point pH tanah diperlukan 2 ton (2.000 kg) kapur pertanian per hektar. Sebagai contoh, pH tanah aktual suatu lahan menunjukkan angka 4,3, sedangkan pH tanah yang diharapkan adalah 6,0. Berikut jumlah kapur pertanian yang diperlukan untuk menaikkan pH tanah dari 4,3 menjadi 6,0.
Jumlah kapur pertanian yang diperlukan = (6,0-4,3) X 2.000 kg
= 3.400 kg kapur per hektar.
SukaSuka
Nama:m wahyu ramadhan
Npm:71210713042
Agt-b
1.A.Konservasi Tanah Metode Vegetatif
Konservasi tanah vegetatif merupakan cara konservasi dengan memanfaatkan tanaman sehingga tanah bisa terhindar dari air hujan dan aliran permukaan.
b. Konservasi Tanah Metode Mekanik
, metode mekanik ini bertujuan untuk memperkecil terjadinya aliran air permukaan dan menyalurkan aliran air ke dalam tempat atau saluran yang tersedia. Nah, metode-metode yang bisa kita lakukan antara lain dengan terasering, membangun saluran air, dan rorak.
Terasering merupakan bagian tanah yang dibuat agak tinggi dengan memotong lereng sehingga bisa menghadang aliran permukaan. Sementara itu, saluran air merupakan saluran yang dibuat untuk menampung air yang mengalir di permukaan tanah.
C. Konservasi Tanah Metode Kimia
Metode konservasi tanah selanjutnya yakni dengan metode kimia. Metode konservasi tanah satu ini bertujuan untuk memantapkan struktur tanah dengan penambahan bahan kimia.
2Unsur N (Nitrogen)
Unsur hara N termasuk unsur yang dibutuhkan dalam jumlah paling banyak sehingga disebut unsur hara makro primer. Umumnya unsur Nitrogen menyusun 1-5% dari berat tubuh tanaman.
Unsur N diserap oleh tanaman dalam bentuk ion amonium (NH4+) atau ion nitrat (NO3-). Sumber unsur N dapat diperoleh dari bahan organik, mineral tanah, maupun penambahan dari pupuk organik.
B. Unsur P (Phosphor)
Unsur P juga merupakan salah satu unsur hara makro primer sehingga diperlukan tanaman dalam jumlah banyak untuk tumbuh dan berproduksi. Tanaman mengambil unsur P dari dalam tanah dalam bentuk ion H2PO4-. Konsentrasi unsur P dalam tanaman berkisar antara 0,1-0,5% lebih rendah daripada unsur N dan K.
Unsur K (Kalium)
Dalam proses pertumbuhan tanaman, unsur K merupakan salah satu unsur hara makro primer yang diperlukan tanaman dalam jumlah banyak juga, selain unsur N dan P. Unsur K diserap tanaman dari dalam tanah dalam bentuk ion K+. Kandungan unsur K pada jaringan tanaman sekitar 0,5 – 6% dari berat kering
Magnesium (Mg)
Magnesium adalah aktivator yang berperan dalam transportasi energi beberapa enzim di dalam tanaman. Unsur ini sangat dominan keberadaannya di daun , terutama untuk ketersediaan klorofil. Jadi kecukupan magnesium sangat diperlukan untuk memperlancar proses fotosintesis. Unsur itu juga merupakan komponen inti pembentukan klorofil dan enzim di berbagai proses sintesis protein.
Kalsium (Ca)
Unsur ini yang paling berperan adalah pertumbuhan sel. Ia komponen yang menguatkan , dan mengatur daya tembus , serta merawat dinding sel. Perannya sangat penting pada titik tumbuh akar. Bahkan bila terjadi defiensi Ca , pembentukan dan pertumbuhan akar terganggu , dan berakibat penyerapan hara terhambat. Ca berperan dalam proses pembelahan dan perpanjangan sel , dan mengatur distribusi hasil fotosintesis.
Pada umumnya belerang dibutuhkan tanaman dalam pembentukan asam amino sistin, sistein dan metionin. Disamping itu S juga merupakan bagian dari biotin, tiamin, ko-enzim A dan glutationin. Diperkirakan 90% S dalam tanaman ditemukan dalam bentuk asam amino, yang salah satu fungsi utamanya adalah penyusun protein yaitu dalam pembentukan ikatan disulfida antara rantai-rantai peptida. Belerang (S) merupakan bagian (constituent) dari hasil metabolisme senyawa-senyawa kompleks. Belerang juga berfungsi sebagai aktivator, kofaktor atau regulator enzim dan berperan dalam proses fisiologi tanaman
3Sifat tanah marginal di antaranya yaitu struktur tanah yang buruk, ketersediaan unsur hara rendah, tanahnya bersifat masam (biasanya karena kejenuhan Al tinggi), kejenuhan basa rendah, aktivitas mikroorganisme rendah, dan sifat fisika tanah juga tidak baik.
4.kapur pertanian yang hingga kini digunakan adalah Kalsit [CaCO3] dan Dolomit [CaMg(CO3)2]. Untuk diketahui saja bahwa kalsit yang beredar di pasaran tidak murni sebagai kalsium karbonat (CaCO3), tetapi mengandung juga magnesium karbonat (MgCO3) tetapi dengan persentase yang lebih kecil daripada kalsium karbonat.
SukaSuka
1.Beberapa metode konservasi lahan kritis seperti metode vegetative yakni dengan menanam berbagai jenis tanaman seperti tanaman penutup tanah, tanaman penguat teras, penanaman dalam strip, pergiliran tanaman, serta penggunaan pupuk organik dan mulsa.
2.Unsur hara makro
3.Tanah marginal adalah tanah yg mempunyai unsur hara terbatas
4.Ca2+, Mg2+, dan CO32-
SukaSuka
Nama: Muhammad Aqmal Ibbenuh Mansur
Npm: 71210713041
Prodi : Agt B
1.Tanah dan air adalah sumber daya alam utama yang menjadi penyokong seluruh kehidupan makhluk hidup di bumi. Diperlukan konservasi terhadap 2 komponen penting tersebut apabila terjadi kerusakan.Sebab, dua sumber daya tersebut rentan mengalami degradasi dan kerusakan, terutama akibat aktivitas manusia seperti kegiatan pertanian, perumahan, infrastruktur dan industri.Konservasi tanah dan air penting untuk dilakukan agar tanah tetap terpelihara dan air tetap tersedia. Jika konservasi tidak dilakukan, dikhawatirkan akan muncul masalah, sebagai berikut:
Unsur hara yang seharusnya terkandung dalam tanah dan bahan organik akan hilang
Terjadi proses salinisasi atau terkumpulnya garam / racun dalam tanah
Air tawar pada akar dan batang akan jenuh
Erosi tanah.
2.Unsur hara yang tergolong unsur hara makro adalah : Nitrogen (N); Phosfor (P); Kalium (K); Sulfur/belerang (S); Calsium (Ca); Magnesium (Mg).
3.Lahan marginal merupakan lahan kering yang memiliki kandungan hara terbatas. Apabila tanaman semusim ditanam pada usaha tani lahan marginal maka produktivitasnya relatif rendah serta mengalami permasalahan sosial ekonomi, seperti peningkatan tekanan penduduk dan permasalahan biofisik. Salah satu contoh lahan marginal yaitu lahan pasir pantai.
4.kalsit[CaCO3] dan Dolomit [CaMg(CO3)2].Cara sederhana untuk menentukan kebutuhan kapur adalah dengan menghitung selisih antara pH tanah yang dituju dengan pH tanah aktual yang terukur sebelum pengolahan tanah. Untuk menaikkan 1 point pH tanah diperlukan 2 ton (2.000 kg) kapur pertanian per hektar.
SukaSuka
1.-Metode Vegetative
Metode vegetative merupakan penggunaan tanaman dan tumbuhan atau bagian bagian tumbuhan atau sisa sisa untuk mengurangi daya tumbuk butir hujan yang jatuh
-Metode Mekanik
Metode mekanik adalah semua perlakuan fsik mekanis yang diberikan terhadap dan pembuatan bangunan untuk mengurangi aliran permukaan dan erosi
-Metode Kimia
Merupakan penggunaan preparat kimia baik berua senyawa sintetik maupun berupa bahan alami yang sudah diolah
2.unsur hara makro
3. Tanah marginal adalah tanah kering yang mempunyai unsur hara terbatas
4.Ca2+, Mg2+, dan CO32-
SukaSuka
Nama : Fadly pramudya
Npm : 71210712011
Prodi : Agribisnis (A)
1.Metode Vegetative. …
Metode Mekanik. …
Metode Kimia
2.Nitrogen (N), Fosfor atau Phosphor (P), Kalium (K), Magnesium (Mg), Kalsium (Ca), Belerang atau Sulfur (S)
3.Salah satu contoh lahan marginal yaitu lahan pasir pantai. Lahan pasir pantai adalah salah satu lahan yang memiliki banyak faktor keterbatasan dan menjadi kendala bagi para petani untuk melakukan budidaya tanaman.
4.Dengan pertimbangan ketersediaan sumber bahan bakunya yang melimpah, kapur pertanian yang hingga kini digunakan adalah Kalsit [CaCO3] dan Dolomit [CaMg(CO3)2].
SukaSuka
1.Metode konservasi tanah dan air dapat digolongkan ke dalam tiga golongan yaitu
(1) metode vegetative
* Metode vegetative merupakan penggunaan tanaman dan tumbuhan atau bagian bagian tumbuhan atau sisa sisa untuk mengurangi daya tumbuk butir hujan yang jatuh, mengurangi kecepatan dan jumlah aliran permukaan yang pada akhirnya mengurangi erosi tanah.
(2) Metode mekanik
*Metode mekanik adalah semua perlakuan fsik mekanis yang diberikan terhadap dan pembuatan bangunan untuk mengurangi aliran permukaan dan erosi, dan meningkatkan kemampuan penggunaan tanah.
(3)metode kimia.
Metode Kimia
Merupakan penggunaan preparat kimia baik berua senyawa sintetik maupun berupa bahan alami yang sudah diolah, dalam jumlah yang relatis sedikit untuk meningkatkan stabilitas agregat tanah dan mencegah erosi.
2. NITROGEN (N)
Merupakan unsur hara makro, dan mutlak dibutuhkan oleh tanaman.
PHOSFOR (P)
Berfungsi untuk merangsang pertumbuhan akar, khususnya akar benih dan tanaman muda.
KALIUM (K)
Berfungsi membantu pembentukan protein dan karbohidrat.
CALSIUM (Ca)
Berfungsi untuk merangsang pembentukan bulu-bulu akar, mengeraskan batang tanaman dan merangsang pembentukan biji.
MAGNESIUM (Mg)
Berperan dalam transportasi Phosfat di tanaman.
SULFUR/BELERANG (S)
Berperan dalam pembentukan bintil akar.
3. ciri ciri tanah marginal di antaranya yaitu struktur tanah yang buruk, ketersediaan unsur hara rendah, tanahnya bersifat masam (biasanya karena kejenuhan Al tinggi), kejenuhan basa rendah, aktivitas mikroorganisme rendah, dan sifat fisika tanah juga tidak baik.
4. Kalsit [CaCO3] dan Dolomit [CaMg(CO3)2].
SukaSuka
(1) Metode konservasi tanah dan air dapat digolongkan ke dalam tiga golongan yaitu (1) metode vegetative
(2) Metode mekanik
(3)metode kimia.
(2) 1.NITROGEN (N)
Merupakan unsur hara makro, dan mutlak dibutuhkan oleh tanaman.
2. PHOSFOR (P)
Berfungsi untuk merangsang pertumbuhan akar, khususnya akar benih dan tanaman muda.
3. KALIUM (K)
Berfungsi membantu pembentukan protein dan karbohidrat.
4. CALSIUM (Ca)
Berfungsi untuk merangsang pembentukan bulu-bulu akar, mengeraskan batang tanaman dan merangsang pembentukan biji.
5. MAGNESIUM (Mg)
Berperan dalam pembentukan zat hijau daun (klorofil), karbohidrat, lemak dan senyawa minyak yang dibutuhkan tanaman.
6. SULFUR/BELERANG (S)
Berperan dalam pembentukan bintil akar
Membantu pertumbuhan anakan tanama
(3) Sifat tanah marginal di antaranya yaitu struktur tanah yang buruk, ketersediaan unsur hara rendah, tanahnya bersifat masam (biasanya karena kejenuhan Al tinggi), kejenuhan basa rendah, aktivitas mikroorganisme rendah, dan sifat fisika tanah juga tidak baik.
(4)kapur pertanian yang hingga kini digunakan adalah Kalsit [CaCO3] dan Dolomit [CaMg(CO3)2]. Untuk diketahui saja bahwa kalsit yang beredar di pasaran tidak murni sebagai kalsium karbonat (CaCO3), tetapi mengandung juga magnesium karbonat (MgCO3) tetapi dengan persentase yang lebih kecil daripada kalsium karbonat. Sedangkan dolomit mengandung magnesium karbonat dengan persentase lebih tinggi daripada kalsium karbonat. Manfaat kapur pertanian di dalam tanah menyangkut dua hal, yaitu meningkatkan pH tanah dan sebagai sumber unsur kalsium (Ca) dan magnesium (Mg). Jika jumlah ion hidrogen di dalam larutan tanah semakin besar maka tingkat kemasaman tanahnya akan semakin naik atau dengan kata lain pH tanahnya akan semakin turun.
SukaSuka
Nama : Muhammad Wira Yudha
Npm :71210712038
Prodi :Agribisnis-B
1. Dari fungsi konservasi, lahan kritis adalah lahan yang sudah tidak mampu lagi berfungsi untuk menjaga tata air, sumberdaya tanah, serta biodiversitas yang hidup di atas lahan tersebut.
2. NITROGEN (N)
Merupakan unsur hara makro, dan mutlak dibutuhkan oleh tanaman.
Merangsang pertumbuhan vegetatif tanaman secara keseluruhan, khususnya pertumbuhan akar, batang dan daun.
Berperan dalam pembentukan zat hijau daun (klorofil) yang sangat penting untuk melakukan proses fotosintesis.
Berperan dalam pembentukan protein, lemak dan berbagai persenyawaan organik lainnya.
PHOSFOR (P)
Berfungsi untuk merangsang pertumbuhan akar, khususnya akar benih dan tanaman muda.
Merupakan bahan mentah untuk pembentukan sejumlah protein tertentu.
Membantu proses asimilasi dan pernapasan tanaman.
Mempercepat pembungaan dan pemasakan biji dan buah.
KALIUM (K)
Berfungsi membantu pembentukan protein dan karbohidrat
Memperkuat tanaman sehingga daun, bunga dan buah tidak mudah rontok/gugur.
Salah satu sumber daya tahan tanaman terhadap kekeringan dan penyakit.
CALSIUM (Ca)
Berfungsi untuk merangsang pembentukan bulu-bulu akar, mengeraskan batang tanaman dan merangsang pembentukan biji.
Calsium pada batang dan daun bermanfaat untuk menetralkan senyawa atau keadaan yang tidak menguntungkan pada tanah.
MAGNESIUM (Mg)
Berperan dalam pembentukan zat hijau daun (klorofil), karbohidrat, lemak dan senyawa minyak yang dibutuhkan tanaman.
Berperan dalam transportasi Phosfat di tanaman.
3. Sifat tanah marginal di antaranya yaitu struktur tanah yang buruk, ketersediaan unsur hara rendah, tanahnya bersifat masam (biasanya karena kejenuhan Al tinggi), kejenuhan basa rendah, aktivitas mikroorganisme rendah, dan sifat fisika tanah juga tidak baik.
4. Tanah diolah baik itu dicangkul atau dibajak.
Kapur ditabur merata diatas permukaan tanah, dengan dosis kapur sesuia dengan kebutuhan tanaman dan tingkal kejenuhan Al.
Tanah diaduk hingga kedalaman 20 cm.
SukaSuka
UAS DDIT buk Rahmawati
Nama : Azmi Husni Tamrin
Npm. : 71210713073
Prodi. : Agroteknologi B
1. 1. Metode Vegetative
Metode vegetative merupakan penggunaan tanaman dan tumbuhan atau bagian bagian tumbuhan atau sisa sisa untuk mengurangi daya tumbuk butir hujan yang jatuh, mengurangi kecepatan dan jumlah aliran permukaan yang pada akhirnya mengurangi erosi tanah.
2. Metode Mekanik
Metode mekanik adalah semua perlakuan fsik mekanis yang diberikan terhadap dan pembuatan bangunan untuk mengurangi aliran permukaan dan erosi, dan meningkatkan kemampuan penggunaan tanah.
3. Metode Kimia
Merupakan penggunaan preparat kimia baik berua senyawa sintetik maupun berupa bahan alami yang sudah diolah, dalam jumlah yang relatis sedikit untuk meningkatkan stabilitas agregat tanah dan mencegah erosi.
2. NITROGEN (N)
Berperan dalam pembentukan zat hijau daun (klorofil) yang sangat penting untuk melakukan proses fotosintesis.
PHOSFOR (P)
Berfungsi untuk merangsang pertumbuhan akar, khususnya akar benih dan tanaman muda.
KALIUM (K)
Berfungsi membantu pembentukan protein dan karbohidrat
Memperkuat tanaman sehingga daun, bunga dan buah tidak mudah rontok/gugur.
CALSIUM (Ca)
Berfungsi untuk merangsang pembentukan bulu-bulu akar, mengeraskan batang tanaman dan merangsang pembentukan biji.
Calsium pada batang dan daun bermanfaat untuk menetralkan senyawa atau keadaan yang tidak menguntungkan pada tanah.
MAGNESIUM (Mg)
Berperan dalam pembentukan zat hijau daun (klorofil), karbohidrat, lemak dan senyawa minyak yang dibutuhkan tanaman.
SULFUR/BELERANG (S)
Berperan dalam pembentukan bintil akar
Membantu pertumbuhan anakan tanaman
3. Sifat tanah marginal di antaranya yaitu struktur tanah yang buruk, ketersediaan unsur hara rendah, tanahnya bersifat masam (biasanya karena kejenuhan Al tinggi), kejenuhan basa rendah, aktivitas mikroorganisme rendah, dan sifat fisika tanah juga tidak baik.
4. Cara sederhana untuk menentukan kebutuhan kapur adalah dengan menghitung selisih antara pH tanah yang dituju dengan pH tanah aktual yang terukur sebelum pengolahan tanah. Untuk menaikkan 1 point pH tanah diperlukan 2 ton (2.000 kg) kapur pertanian per hektar. Sebagai contoh, pH tanah aktual suatu lahan menunjukkan angka 4,3, sedangkan pH tanah yang diharapkan adalah 6,0. Berikut jumlah kapur pertanian yang diperlukan untuk menaikkan pH tanah dari 4,3 menjadi 6,0.
Jumlah kapur pertanian yang diperlukan = (6,0-4,3) X 2.000 kg
= 3.400 kg kapur per hektar.
SukaSuka
1. Metode konservasi tanah dan air dapat digolongkan ke dalam tiga golongan yaitu (1) metode vegetative (2) Metode mekanik (3)metode kimia
2. – Nitrogen ini digunakan dalam mengatur pertumbuhan tanaman secara keseluruhan
– Unsur P juga berperan pada pertumbuhan benih, akar, bunga, dan buah
– Unsur Kalium berperan sebagai pengatur proses fisiologi tanaman seperti fotosintetis, akumulasi, translokasi, transportasi karbohidrat, membuka menutupnya stomata, atau mengatur distribusi air dalam jaringan dan sel
3. Kritis Tidak subur karena lahan kritis sedikit mengandung mineral yang dibutuhkan untuk pertumbuhan tanaman. Miskin humus atau tanah yang telah bercampur dengan daun dan ranting pohon yang telah membusuk. Adanya humus mampu membuat daerah tumbuh dengan tumbuhan yang lebat.
4. Pengaplikasian kapur pertanian yang paling efektif adalah disebarkan secara merata ke seluruh lahan sebelum pengolahan tanah. Dengan maksud agar kapur akan bereaksi di lapisan olah hingga kedalaman 20 cm, yakni di seluruh zona perakaran tanaman
SukaSuka
Sartono Tumanggor
71210713052
Agt b
3.1 Lahan Tidak Subur.
2 Lahan pertanian dan perkebunan yang menempati lahan kritis akan menghasilkan panen yang tidak optimal.
3 Kandungan Humus Rendah.
4.menentukan kebutuhan kapur adalah dengan menghitung selisih antara pH tanah yang dituju dengan pH tanah aktual yang terukur sebelum pengolahan tanah. Untuk menaikkan 1 point pH tanah diperlukan 2 ton (2.000 kg) kapur pertanian per hektar. Sebagai contoh, pH tanah aktual suatu lahan menunjukkan angka 4,3, sedangkan pH tanah yang diharapkan adalah 6,0. Berikut jumlah kapur pertanian yang diperlukan untuk menaikkan pH tanah dari 4,3 menjadi 6,0.
Jumlah kapur pertanian yang diperlukan = (6,0-4,3) X 2.000 kg
= 3.400 kg kapur per hektar.
1. 1Metode Vegetative. …
2Metode Mekanik. …
3Metode Kimia.
2. 1. Nitrogen (N) ·
2. Fosfor atau Phosphor (P) ·
3. Kalium (K) ·
4. Magnesium (Mg) ·
5. Kalsium (Ca) ·
6. Belerang atau Sulfur (S).
SukaSuka
1. Terdapat beberapa metode konservasi tanah dan air, yaitu:
a. Metode vegetatif merupakan penggunaan tanaman dan tumbuhan atau bagian bagian tumbuhan atau sisa sisa untuk mengurangi daya tumbuk butir hujan yang jatuh, mengurangi kecepatan dan jumlah aliran permukaan yang pada akhirnya mengurangi erosi tanah.
b. Metode mekanik adalah semua perlakuan fisik mekanis yang diberikan terhadap dan pembuatan bangunan untuk mengurangi aliran permukaan dan erosi, dan meningkatkan kemampuan penggunaan tanah.
c. Metode kimia merupakan penggunaan bahan kimia berupa senyawa sintetik maupun bahan alami yang sudah diolah, dalam jumlah yang relatif sedikit untuk meningkatkan agregat tanah dan mencegah erosi.
Dengan teknik tersebut diharapkan dapat meminimalkan tingkat erosi.
2. Nitrogen (N)
Phosfor (P)
Kalium (K)
Sulfur/belerang (S)
Calsium (Ca)
Magnesium (Mg).
3. Ciri-ciri tanah marginal, yaitu:
a. Struktur tanah yang buruk
b. Ketersediaan unsur hara rendah
c. Tanahnya bersifat masam (biasanya karena kejenuhan Al tinggi)
d. Kejenuhan basa rendah
e. Aktivitas mikroorganisme rendah, dan sifat fisika tanah juga tidak baik.
4. BK = ((kejenuhan Al-dd – 0,20) x KTK-efektif) x Y
dimana :
BK = jumlah bahan kapur yang diperlukan dalam ton per hektar;
Al-dd = tingkat kejenuhan Al-dd dalam persen, contoh 40% ditulis 0,40; sehingga 0,20 adalah 20% (ditulis 0,20), yakni tingkat toleransi tanaman kedelai terhadap kejenuhan Al-dd
SukaSuka
1.Metode konservasi tanah dan air dapat
digolongkan ke dalam tiga golongan yaitu
Metode Vegetative
Metode vegetative merupakan penggunaan tanaman dan tumbuhan atau bagian bagian tumbuhan atau sisa sisa untuk mengurangi daya tumbuk butir hujan yang jatuh, mengurangi kecepatan dan jumlah aliran permukaan yang pada akhirnya mengurangi erosi tanah
Metode Mekanik
Metode mekanik adalah semua perlakuan fsik mekanis yang diberikan terhadap dan pembuatan bangunan untuk mengurangi aliran permukaan dan erosi, dan meningkatkan kemampuan penggunaan tanah
Metode Kimia
Merupakan penggunaan preparat kimia baik berua senyawa sintetik maupun berupa bahan alami yang sudah diolah, dalam jumlah yang relatis sedikit untuk meningkatkan stabilitas agregat tanah dan mencegah erosieros
2.NITROGEN (N)
Merupakan unsur hara makro, dan mutlak dibutuhkan oleh tanaman.
Merangsang pertumbuhan vegetatif tanaman secara keseluruhan, khususnya pertumbuhan akar, batang dan daun.
PHOSFOR (P)
Berfungsi untuk merangsang pertumbuhan akar, khususnya akar benih dan tanaman muda.
Merupakan bahan mentah untuk pembentukan sejumlah protein tertentu.
Membantu proses asimilasi dan pernapasan tanaman.
KALIUM (K)
Berfungsi membantu pembentukan protein dan karbohidrat
Memperkuat tanaman sehingga daun, bunga dan buah tidak mudah rontok/gugur.
Salah satu sumber daya tahan tanaman terhadap kekeringan dan penyakit.
CALSIUM (Ca)
Berfungsi untuk merangsang pembentukan bulu-bulu akar, mengeraskan batang tanaman dan merangsang pembentukan biji.
Calsium pada batang dan daun bermanfaat untuk menetralkan senyawa atau keadaan yang tidak menguntungkan pada tanah.
MAGNESIUM (Mg)
Berperan dalam pembentukan zat hijau daun (klorofil), karbohidrat, lemak dan senyawa minyak yang dibutuhkan tanaman.
Berperan dalam transportasi Phosfat di tanaman
SULFUR/BELERANG (S)
Berperan dalam pembentukan bintil akar
Membantu pertumbuhan anakan tanaman
3.Lahan Tidak Subur
Lahan pertanian dan perkebunan yang menempati lahan kritis akan menghasilkan panen yang tidak optimal. Hal tersebut disebabkan karena kandungan unsur hara pada tanah sangat kurang, sehingga kebutuhan makanan tanaman tidak terpenuhi.
Kandungan Humus Rendah
Tanah humus adalah jenis tanah yang bersifat subur karena mengandung bahan organik seperti daun-daun yang telah membusuk. Pada tanah yang mengandung humus, maka tanaman akan dapat tumbuh subur
Lahan Kritis Daerah Pegunungan
Kawasan pegunungan identik dengan kawasan yang hijau, subur, dan terdapat banyak hutan sehingga kaya akan akan oksigen. Namun, ternyata kawasan pegunungan atau dataran tinggi juga dapat mengalami lahan kritis.
4.BK = ((kejenuhan Al-dd – 0,20) x KTK-efektif) x Y
dimana :
BK = jumlah bahan kapur yang diperlukan dalam ton per hektar;
Al-dd = tingkat kejenuhan Al-dd dalam persen, contoh 40% ditulis 0,40; sehingga 0,20 adalah 20% (ditulis 0,20), yakni tingkat toleransi tanaman kedelai terhadap kejenuhan Al-dd;
SukaSuka
Nama : Reza Sanjaya Nasution
Npm. : 71210713063
Prodi. : Agroteknologi b
1. Konservasi Tanah Metode Vegetatif. Konservasi tanah vegetatif merupakan cara konservasi dengan memanfaatkan tanaman sehingga tanah bisa terhindar dari air hujan dan aliran permukaan . Konservasi Tanah Metode Mekanik. Konservasi Tanah Metode Kimia
2. Unsur hara makro
N, natrium, kalium , phospor, magnesium
Unsur hara mikro
Klor(Cl), zat b(FE), mangan (mn)
3. Sifat tanah marginal di antaranya yaitu struktur tanah yang buruk, ketersediaan unsur hara rendah, tanahnya bersifat masam (biasanya karena kejenuhan Al tinggi), kejenuhan basa rendah, aktivitas mikroorganisme rendah, dan sifat fisika tanah juga tidak baik.
4. adalah Kalsit [CaCO3] dan Dolomit [CaMg(CO3)2]
SukaSuka
Nama : Rasidah Sihombing
Npm :71210712012
Prodi : Agribisnis A
1. – Metode vegetative merupakan penggunaan tanaman dan tumbuhan atau bagian bagian tumbuhan atau sisa sisa untuk mengurangi daya tumbuk butir hujan yang jatuh, mengurangi kecepatan dan jumlah aliran permukaan yang pada akhirnya mengurangi erosi tanah
– Metode mekanik adalah semua perlakuan fsik mekanis yang diberikan terhadap dan pembuatan bangunan untuk mengurangi aliran permukaan dan erosi, dan meningkatkan kemampuan penggunaan tanah.metode mekanik ini bertujuan untuk memperkecil terjadinya aliran air permukaan dan menyalurkan aliran air ke dalam tempat atau saluran yang tersedia
-Metode Kimia
Merupakan penggunaan preparat kimia baik berua senyawa sintetik maupun berupa bahan alami yang sudah diolah, dalam jumlah yang relatis sedikit untuk meningkatkan stabilitas agregat tanah dan mencegah erosi
2. – NITROGEN (N)
Unsur N diserap oleh tanaman dalam bentuk ion amonium (NH4+) atau ion nitrat (NO3-). Sumber unsur N dapat diperoleh dari bahan organik, mineral tanah, maupun penambahan dari pupuk organik
– POSPOR
Tanaman mengambil unsur P dari dalam tanah dalam bentuk ion H2PO4-. Konsentrasi unsur P dalam tanaman berkisar antara 0,1-0,5% lebih rendah daripada unsur N dan K.
-KALIUM
unsur K merupakan salah satu unsur hara makro primer yang diperlukan tanaman dalam jumlah banyak juga, selain unsur N dan P. Unsur K diserap tanaman dari dalam tanah dalam bentuk ion K+. Kandungan unsur K pada jaringan tanaman sekitar 0,5 – 6% dari berat kering.
– Kalsium merupakan unsur hara makro sekunder yang diserap tanaman dalam bentuk Ca2+
-Mg
Magnesium diserap oleh tanaman dalam bentuk kation divalen Mg2+. ➢ Ion Mg2+ bergerak menuju ke akar tanaman melalui proses aliran massa dan intersepsi akar. ➢ Pengangkutan Mg di dalam jaringan tanaman sama seperti Ca, yang bergerak bersama aliran air transpirasi.
– S
Bentuk S yang diserap tanaman
Penyerapan akar etrutama dalam bentuk: sulfat (SO4=).
3. Sifat tanah marginal :
– struktur tanah yang buruk, ketersediaan unsur hara rendah
– tanahnya bersifat masam (biasanya karena kejenuhan Al tinggi)
– kejenuhan basa rendah
– aktivitas mikroorganisme rendah
-sifat fisika tanah juga tidak baik.
4. REAKSI KAPUR
Pengapuran dengan kalsit (CaCO3) CaCO3 + H2O + 2CO₂
Ca +2HCO3
Liat/HUMUS]-H+ + 2HCO3
Liat/HUMUS]-Ca + H2O + 2CO2 (gas)
Liat/HUMUS]-A13+ + 2HCO3 Liat/HUMUS]-Ca + Al(OH)3 solid + 2CO₂ (gas)
SukaSuka
1.-Metode Vegetative
Metode vegetative merupakan penggunaan tanaman dan tumbuhan atau bagian bagian tumbuhan atau sisa sisa untuk mengurangi daya tumbuk butir hujan yang jatuh
-Metode Mekanik
Metode mekanik adalah semua perlakuan fsik mekanis yang diberikan terhadap dan pembuatan bangunan untuk mengurangi aliran permukaan dan erosi
-Metode Kimia
Merupakan penggunaan preparat kimia baik berua senyawa sintetik maupun berupa bahan alami yang sudah diolah
2.unsur hara makro
3. Tanah marginal adalah tanah kering yang mempunyai unsur hara terbatas
4.Ca2+, Mg2+, dan CO32-
Kalsit [CaCO3] dan Dolomit [CaMg(CO3)2].
SukaSuka
1.Metode konservasi tanah dan air dapat digolongkan ke dalam tiga golongan yaitu
(1) metode vegetative
* Metode vegetative merupakan penggunaan tanaman dan tumbuhan atau bagian bagian tumbuhan atau sisa sisa untuk mengurangi daya tumbuk butir hujan yang jatuh, mengurangi kecepatan dan jumlah aliran permukaan yang pada akhirnya mengurangi erosi tanah.
(2) Metode mekanik
*Metode mekanik adalah semua perlakuan fsik mekanis yang diberikan terhadap dan pembuatan bangunan untuk mengurangi aliran permukaan dan erosi, dan meningkatkan kemampuan penggunaan tanah.
(3)metode kimia.
Metode Kimia
Merupakan penggunaan preparat kimia baik berua senyawa sintetik maupun berupa bahan alami yang sudah diolah, dalam jumlah yang relatis sedikit untuk meningkatkan stabilitas agregat tanah dan mencegah erosi.
2. NITROGEN (N)
Merupakan unsur hara makro, dan mutlak dibutuhkan oleh tanaman.
PHOSFOR (P)
Berfungsi untuk merangsang pertumbuhan akar, khususnya akar benih dan tanaman muda.
KALIUM (K)
Berfungsi membantu pembentukan protein dan karbohidrat.
CALSIUM (Ca)
Berfungsi untuk merangsang pembentukan bulu-bulu akar, mengeraskan batang tanaman dan merangsang pembentukan biji.
MAGNESIUM (Mg)
Berperan dalam transportasi Phosfat di tanaman.
SULFUR/BELERANG (S)
Berperan dalam pembentukan bintil akar.
3. ciri ciri tanah marginal di antaranya yaitu struktur tanah yang buruk, ketersediaan unsur hara rendah, tanahnya bersifat masam, kejenuhan basa rendah, aktivitas mikroorganisme rendah, dan sifat fisika tanah juga tidak baik.
4. Kalsit [CaCO3] dan Dolomit [CaMg(CO3)2].
SukaSuka
nama:billdanish
npm:71210713020
1. Metode konservasi tanah dan air dapat digolongkan ke dalam tiga golongan yaitu (1) metode vegetative (2) Metode mekanik (3)metode kimia.
Metode Vegetative. …
Metode Mekanik. …
Metode Kimia.
2. Unsur hara yang tergolong unsur hara makro adalah :
Nitrogen (N)
Phosfor (P)
Kalium (K)
Sulfur/belerang (S)
Calsium (Ca)
Magnesium (Mg)
3. produktivitas tanahnya melalui penambahan bahan organik yang berasal dari campuran kotoran sapi-jerami padi
4. Secara umum unsur-unsur hara esensial di dalam tanah akan berada pada kondisi tersedia yang mudah diserap oleh tanaman pada tingkat kemasaman dengan kisaran pH antara 5,0 sampai 7,0. Tingkat kemasaman tanah yang optimal untuk tanaman sayuran berada pada kisaran pH antara 5,5 sampai 6,5.
SukaSuka
Nama : Tuah akbar
Npm : 71210713050
Prodi : Agroteknologi-b
1. -Konservasi tanah adalah serangkaian strategi pengaturan untuk mencegah erosi tanah dari permukaan bumi atau terjadi perubahan secara kimiawi atau biologi akibat penggunaan yang berlebihan, salinisasi, pengasaman, atau akibat kontaminasi lainnya.
-konservasi air Penanaman pohon di sekitar DAS (pohon yang banyak menyimpan cadangan air : bambu)
Membuat biopori dan sumur resapan.
Melakukan penghematan terhadap penggunaan dan pengelolaan sumber daya air.
2.Air tanah dangkal (freatis) dan air tanah dalam (artesis) merupakan gambaran umum keberadaan air tanah. tidak semua wilayah memiliki kondisi ideal seperti itu. beberapa daerah sangat sulit ditemukan air tanah dangkal, tetapi memiliki air tanah dalam sangat melimpah. pemanfaatan air tanah berlebih tidak lepas dari berbagai permasalahan, seperti penurunan muka air tanah, amblesan tanah, dan intrusi air laut. dari beberapa permasalahan tersebut dapat menimbulkan krisis air bersih. upaya konservasi air tanah yang bisa kita lakukan dalam kehidupan sehari hari, yaitu:
A. Penanaman pohon di sekitar DAS (pohon yang banyak menyimpan cadangan air : bambu)
B. Membuat biopori dan sumur resapan.
C. Melakukan penghematan terhadap penggunaan dan pengelolaan sumber daya air.
Jadi, jawaban yang tepat adalah penanaman pohon di sekitar DAS, membuat biopori dan sumur resapan, melakukan penghematan terhadap penggunaan dan pengelolaan sumber daya air.
3. Tanah marginal atau “suboptimal”
merupakan tanah yang potensial
untuk pertanian, baik untuk tanaman
pangan, tanaman perkebunan maupun
tanaman hutan. Secara alami, kesuburan
tanah marginal tergolong rendah
4. Cara sederhana untuk menentukan kebutuhan kapur adalah dengan menghitung selisih antara pH tanah yang dituju dengan pH tanah aktual yang terukur sebelum pengolahan tanah. Untuk menaikkan 1 point pH tanah diperlukan 2 ton (2.000 kg) kapur pertanian per hektar. Sebagai contoh, pH tanah aktual suatu lahan menunjukkan angka 4,3, sedangkan pH tanah yang diharapkan adalah 6,0. Berikut jumlah kapur pertanian yang diperlukan untuk menaikkan pH tanah dari 4,3 menjadi 6,0.
Jumlah kapur pertanian yang diperlukan = (6,0-4,3) X 2.000 kg
= 3.400 kg kapur per hektar.
SukaSuka
1.Paradigma pembangunan yang mengedepankan pertumbuhan ekonomi telah memacu pemanfaatan sumberdaya alam secara berlebihan sehingga eksploitasi sumberdaya alam semakin meningkat sejalan dengan peningkatan jumlah penduduk dan kebutuhan manusia. Akibatnya sumberdaya alam semakin langka dan menurun baik dari segi kualitas maupun kuantitas. Pemanfaatan sumberdaya secara berlebihan telah menyebabkan kondisi tanah menjadi kritis (rusak). Selain itu pula di beberapa tempat masih terdapat Lahan Kering dimana umumnya menjadikan air sebagai faktor pembatas yang utama dalam pengelolaannya, oleh karena itu ketersediaan air menjadi sesuatu yang sangat penting dalam pengelolaaan lahan kritis khususnya lahan kering.
2.1. Nitrogen (N)
Unsur Nitrogen dengan lambang unsur N, sangat berperan dalam pembentukan sel tanaman, jaringan, dan organ tanaman.
Fosfor atau Phosphor (P)
Unsur Fosfor (P) merupakan komponen penyusun dari beberapa enzim, protein, ATP, RNA, dan DNA. ATP penting untuk proses transfer energi, sedangkan RNA dan DNA menentukan sifat genetik dari tanaman.
Kalium (K)
Unsur Kalium berperan sebagai pengatur proses fisiologi tanaman seperti fotosintetis, akumulasi, translokasi, transportasi karbohidrat, membuka menutupnya stomata, atau mengatur distribusi air dalam jaringan dan sel. Kekurangan unsur ini menyebabkan daun seperti terbakardan akhirnya gugur.
Magnesium (Mg)
Magnesium adalah aktivator yang berperan dalam transportasi energi beberapa enzim di dalam tanaman. Unsur ini sangat dominan keberadaannya di daun , terutama untuk ketersediaan klorofil.
Kalsium (Ca)
Unsur ini yang paling berperan adalah pertumbuhan sel. Ia komponen yang menguatkan , dan mengatur daya tembus , serta merawat dinding sel. Perannya sangat penting pada titik tumbuh akar.
Belerang atau Sulfur (S)
Kelebihan Sulfur
Pada umumnya belerang dibutuhkan tanaman dalam pembentukan asam amino sistin, sistein dan metionin. Disamping itu S juga merupakan bagian dari biotin, tiamin, ko-enzim A dan glutationin.
3. Lahan marginal merupakan lahan kering yang memiliki kandungan hara terbatas. Apabila tanaman semusim ditanam pada usaha tani lahan marginal maka produktivitasnya relatif rendah serta mengalami permasalahan sosial ekonomi, seperti peningkatan tekanan penduduk dan permasalahan biofisik. Salah satu contoh lahan marginal yaitu lahan pasir pantai.
4.Dengan pertimbangan ketersediaan sumber bahan bakunya yang melimpah, kapur pertanian yang hingga kini digunakan adalah Kalsit [CaCO3] dan Dolomit [CaMg(CO3)2].
SukaSuka
1.a. Metode vegetatif merupakan penggunaan tanaman dan tumbuhan atau bagian bagian tumbuhan atau sisa sisa untuk mengurangi daya tumbuk butir hujan yang jatuh, mengurangi kecepatan dan jumlah aliran permukaan yang pada akhirnya mengurangi erosi tanah.
b. Metode mekanik adalah semua perlakuan fisik mekanis yang diberikan terhadap dan pembuatan bangunan untuk mengurangi aliran permukaan dan erosi, dan meningkatkan kemampuan penggunaan tanah.
c. Metode kimia merupakan penggunaan bahan kimia berupa senyawa sintetik maupun bahan alami yang sudah diolah, dalam jumlah yang relatif sedikit untuk meningkatkan agregat tanah dan mencegah erosi.
2.Nitrogen (N); Phosfor (P); Kalium (K); Sulfur/belerang (S); Calsium (Ca); Magnesium (Mg).
3.lahan tidak subur
lahan yg kering
sedikit unsur hara
4.BK = ((kejenuhan Al-dd – 0,20) x KTK-efektif) x Y
dimana :
BK = jumlah bahan kapur yang diperlukan dalam ton per hektar;
Al-dd = tingkat kejenuhan Al-dd dalam persen, contoh 40% ditulis 0,40; sehingga 0,20 adalah 20% (ditulis 0,20), yakni tingkat toleransi tanaman kedelai terhadap kejenuhan Al-dd;
SukaSuka
1. Metode konservasi lahan kritis seperti metode vegetative yakni dengan menanam berbagai jenis tanaman penguat teras, penanaman dalam strip, pergiliran tanaman, serta penggunaan pupuk ornaik dan mulsa.
Lahan kritis adalah akibat sumber daya alam semakin langkah dan menurun baik dari segi kualitas maupun kuantitas oleh karena itu ketersediaan air menjadi sesuatu yang sangat penting dalam pengelolaan lahan kritis khususnya kering.
2. Nitrogen (N)
Phosfor (P)
Kalium (K)
Sulfur/belerang (S)
Calsium ( Ca)
Magnesium (Mg)
3. Lahan tidak subur, kandungan humus rendah,
4. Kalsit (CaCO3) Dolomit [CaMg(Co3)2]
SukaSuka
Nama : Rizky Syahputra
Npm : 71210712016
Prodi : Agribisnis A
1. Metode Vegetative
Metode vegetative merupakan penggunaan tanaman dan tumbuhan atau bagian bagian tumbuhan atau sisa sisa untuk mengurangi daya tumbuk butir hujan yang jatuh, mengurangi kecepatan dan jumlah aliran permukaan yang pada akhirnya mengurangi erosi tanah.
Metode Mekanik
Metode mekanik adalah semua perlakuan fsik mekanis yang diberikan terhadap dan pembuatan bangunan untuk mengurangi aliran permukaan dan erosi, dan meningkatkan kemampuan penggunaan tanah
Metode Kimia
Merupakan penggunaan preparat kimia baik berua senyawa sintetik maupun berupa bahan alami yang sudah diolah, dalam jumlah yang relatis sedikit untuk meningkatkan stabilitas agregat tanah dan mencegah erosi.
2. Unsur N (Nitrogen)
Unsur hara N termasuk unsur yang dibutuhkan dalam jumlah paling banyak sehingga disebut unsur hara makro primer. Umumnya unsur Nitrogen menyusun 1-5% dari berat tubuh tanaman.
Unsur P (Phosphor)
Unsur P juga merupakan salah satu unsur hara makro primer sehingga diperlukan tanaman dalam jumlah banyak untuk tumbuh dan berproduksi. Tanaman mengambil unsur P dari dalam tanah
Unsur K (Kalium)
Dalam proses pertumbuhan tanaman, unsur K merupakan salah satu unsur hara makro primer yang diperlukan tanaman dalam jumlah banyak juga, selain unsur N dan P
Ca(kalsium)
Mg(magnesium)
S(sulfur)
3. Tidak subur karena lahan kritis sedikit mengandung mineral yang dibutuhkan untuk pertumbuhan tanaman. Miskin humus atau tanah yang telah bercampur dengan daun dan ranting pohon yang telah membusuk. Adanya humus mampu membuat daerah tumbuh dengan tumbuhan yang lebat
4. Kalsit [CaCO3]
Dolomit [CaMg(CO3)2]
SukaSuka
Nama : Sury Bella Silvia
Npm : 71210712021
Prodi : Agribisnis A
1. a. Metode vegetative adalah pengelolaan
lahan dengan menggunakan tanaman
B. Metode mekanik adalah konservasi
tanah berupa perlakuan fisik mekanis
C. Metode kimia adalah memperoleh
secara sistematis berdasarkan bukti
fisik
2. N (nitrogen)
P ( Phosfor)
K (Kalium)
S ( sulfur )
Ca ( Calsium)
Mg ( Magnesium)
3. Tanah tidak subur, kandungan humus
rendah,
4. Kalsit (CaCO3) dan Dolomit
(CaMg(CO3)2).
SukaSuka
1. Metode konservasi tanah dan air dapat digolongkan ke dalam tiga golongan yaitu (1) metode vegetative (2) Metode mekanik (3)metode kimia.
1. Metode Vegetative
Metode vegetative merupakan penggunaan tanaman dan tumbuhan atau bagian bagian tumbuhan atau sisa sisa untuk mengurangi daya tumbuk butir hujan yang jatuh, mengurangi kecepatan dan jumlah aliran permukaan yang pada akhirnya mengurangi erosi tanah.
2. Metode Mekanik
Metode mekanik adalah semua perlakuan fsik mekanis yang diberikan terhadap dan pembuatan bangunan untuk mengurangi aliran permukaan dan erosi, dan meningkatkan kemampuan penggunaan tanah.
3. Metode Kimia
Merupakan penggunaan preparat kimia baik berua senyawa sintetik maupun berupa bahan alami yang sudah diolah, dalam jumlah yang relatis sedikit untuk meningkatkan stabilitas agregat tanah dan mencegah erosi.
2. 1. Nitrogen (N)
Unsur Nitrogen dengan lambang unsur N, sangat berperan dalam pembentukan sel tanaman, jaringan, dan organ tanaman.
2. Fosfor atau Phosphor (P)
Unsur Fosfor (P) merupakan komponen penyusun dari beberapa enzim, protein, ATP, RNA, dan DNA
3. Kalium (K)
Unsur Kalium berperan sebagai pengatur proses fisiologi tanaman seperti fotosintetis, akumulasi, translokasi, transportasi karbohidrat, membuka menutupnya stomata, atau mengatur distribusi air dalam jaringan dan sel.
4. Magnesium (Mg)
Magnesium adalah aktivator yang berperan dalam transportasi energi beberapa enzim di dalam tanaman.
5. Kalsium (Ca)
Unsur ini yang paling berperan adalah pertumbuhan sel. Ia komponen yang menguatkan , dan mengatur daya tembus , serta merawat dinding sel.
6. Belerang atau Sulfur (S)
Kelebihan Sulfur
Pada umumnya belerang dibutuhkan tanaman dalam pembentukan asam amino sistin, sistein dan metionin.
3. Ciri-Ciri Lahan Kritis
Lahan yang telah terdegradasi atau yang telah rusak, umumnya menunjukkan 2 ciri utama, yaitu:
1. Lahan Tidak Subur
Lahan pertanian dan perkebunan yang menempati lahan kritis akan menghasilkan panen yang tidak optimal.Hal tersebut disebabkan karena kandungan unsur hara pada tanah sangat kurang, sehingga kebutuhan makanan tanaman tidak terpenuhi.
2. Kandungan Humus Rendah
Tanah humus adalah jenis tanah yang bersifat subur karena mengandung bahan organik seperti daun-daun yang telah membusuk. Pada tanah yang mengandung humus, maka tanaman akan dapat tumbuh subur. Sedangkan pada tanah yang memiliki kandungan humus rendah atau miskin humus, maka tidak akan cocok jika dijadikan lahan pertanian dan perkebunan.
4. Kapur pertanian yang hingga kini digunakan adalah Kalsit [CaCO3] dan Dolomit [CaMg(CO3)2]. Untuk diketahui saja bahwa kalsit yang beredar di pasaran tidak murni sebagai kalsium karbonat (CaCO3), tetapi mengandung juga magnesium karbonat (MgCO3) tetapi dengan persentase yang lebih kecil daripada kalsium karbonat. Sedangkan dolomit mengandung magnesium karbonat dengan persentase lebih tinggi daripada kalsium karbonat. Manfaat kapur pertanian di dalam tanah menyangkut dua hal, yaitu meningkatkan pH tanah dan sebagai sumber unsur kalsium (Ca) dan magnesium (Mg).
SukaSuka
1. Metode Vegetative
Metode vegetative merupakan penggunaan tanaman dan tumbuhan atau bagian bagian tumbuhan atau sisa sisa untuk mengurangi daya tumbuk butir hujan yang jatuh, mengurangi kecepatan dan jumlah aliran permukaan yang pada akhirnya mengurangi erosi tanah. Dalam knservasi tanah dan air metode vegeatif mempunyai fungsi melindungi tanah terhadap daya perusak butir butir hujan yang jatuh dan melindungi tanah terhadap daya perusak air yang mengalir di permukaan tanah serta memperbaiaki kapasitas infiltrasi tanah dan penahanan air yang langsung mempengaruhi besarnya aliran permuakaan.
Metode vegetative dalam konservasi tanah meliputi penanaman dalam strip, penggunaan sisa tanaman, geotekstil, strip tumbuhan penyangga, tanaman penutup tanah, pergiliran tanaman, agroforestry.
Metode Mekanik
Metode mekanik adalah semua perlakuan fsik mekanis yang diberikan terhadap dan pembuatan bangunan untuk mengurangi aliran permukaan dan erosi, dan meningkatkan kemampuan penggunaan tanah. Metode mekanik dalam konservasi tanah berfungsi untuk memperlambat aliran permukaan, menampung dan menyalurkan aliran permukaan dengan kekuatan yang tidak merusak, memperbaiki atau memperbesar infiltrasi air ke dalam tanah dan memperbaiki aerasi tanah dan penyediaan air bagi tanaman. Meode mekanik dalam konservasi tanah mencakup pengolahan tanah, pengolahan tanah menurut kontur, guludan dan guludan bersaluran menurut kontur, parit pengelak, teras, dam penghambat, waduk, tanggul, kolam atau balong, rorak, perbaikan drainase dan
Metode Kimia
Merupakan penggunaan preparat kimia baik berua senyawa sintetik maupun berupa bahan alami yang sudah diolah, dalam jumlah yang relatis sedikit untuk meningkatkan stabilitas agregat tanah dan mencegah erosi. Misalnya salah satu usaha dalam penggunaan senyawa organic sintetik sebagai soil conditioner dilakukan oleh van Bavel (1950), yang menyimpulkan bahwa senyawa organic sintetik tertentu dapat memperbaiki stabilitas agregat tanah terhadap air secara efektif.di antara beberapa macam bahan yang digunakan adalah campuran dimethyl dichlorosilane dan methyl-tricholorosilane yang dinamakan MCS. Bahan kimia ini berupa cairan yang mudah menguap dan gas yang terbentuk bercampur dengan air tanah. Senyawa ini terbentuk menyebabkan agregat tanah menjadi stabil.irigasi dll.
2. NITROGEN (N)
Merupakan unsur hara makro, dan mutlak dibutuhkan oleh tanaman.
Merangsang pertumbuhan vegetatif tanaman secara keseluruhan, khususnya pertumbuhan akar, batang dan daun.
Berperan dalam pembentukan zat hijau daun (klorofil) yang sangat penting untuk melakukan proses fotosintesis.
Berperan dalam pembentukan protein, lemak dan berbagai persenyawaan
organik lainnya.
PHOSFOR (P)
Berfungsi untuk merangsang pertumbuhan akar, khususnya akar benih dan tanaman muda.
Merupakan bahan mentah untuk pembentukan sejumlah protein tertentu.
Membantu proses asimilasi dan pernapasan tanaman.
Mempercepat pembungaan dan pemasakan biji dan buah.
KALIUM (K)
Berfungsi membantu pembentukan protein dan karbohidrat
Memperkuat tanaman sehingga daun, bunga dan buah tidak mudah rontok/gugur.
Salah satu sumber daya tahan tanaman terhadap kekeringan dan penyakit.
CALSIUM (Ca)
Berfungsi untuk merangsang pembentukan bulu-bulu akar, mengeraskan batang tanaman dan merangsang pembentukan biji.
Calsium pada batang dan daun bermanfaat untuk menetralkan senyawa atau keadaan yang tidak menguntungkan pada tanah.
MAGNESIUM (Mg)
Berperan dalam pembentukan zat hijau daun (klorofil), karbohidrat, lemak dan senyawa minyak yang dibutuhkan tanaman.
Berperan dalam transportasi Phosfat di tanaman.
SULFUR/BELERANG (S)
Berperan dalam pembentukan bintil akar
Membantu pertumbuhan anakan tanaman
3. Lahan Tidak Subur
Lahan pertanian dan perkebunan yang menempati lahan kritis akan menghasilkan panen yang tidak optimal. Hal tersebut disebabkan karena kandungan unsur hara pada tanah sangat kurang, sehingga kebutuhan makanan tanaman tidak terpenuhi.
Kandungan Humus Rendah
Tanah humus adalah jenis tanah yang bersifat subur karena mengandung bahan organik seperti daun-daun yang telah membusuk. Pada tanah yang mengandung humus, maka tanaman akan dapat tumbuh subur. Sedangkan pada tanah yang memiliki kandungan humus rendah atau miskin humus, maka tidak akan cocok jika dijadikan lahan pertanian dan perkebunan.
4.Cara sederhana untuk menentukan kebutuhan kapur adalah dengan menghitung selisih antara pH tanah yang dituju dengan pH tanah aktual yang terukur sebelum pengolahan tanah. Untuk menaikkan 1 point pH tanah diperlukan 2 ton (2.000 kg) kapur pertanian per hektar. Sebagai contoh, pH tanah aktual suatu lahan menunjukkan angka 4,3, sedangkan pH tanah yang diharapkan adalah 6,0. Berikut jumlah kapur pertanian yang diperlukan untuk menaikkan pH tanah dari 4,3 menjadi 6,0.
Jumlah kapur pertanian yang diperlukan = (6,0-4,3) X 2.000 kg
= 3.400 kg kapur per hektar.
SukaSuka
1. -Metode agronomis
Metode agronomi adalah metode konservasi tanah dengan menggunakan peran tanaman atau tumbuhan dengan teknik budidaya untuk meningkatkan infiltrasi, mengurangi aliran permukaan, dan menekan erosi.
-Pengelolaan tanah
Pengelolaan tanah merupakan metode konservasi tanah dengan cara memanipulasi tanah untuk mengurangi pengaruh erosif curah hujan dan sekaligus meningkatkan kualitas lahan.
-Metode mekanik
Metode mekanik merupakan metode konservasi tanah berupa perlakuan fisik mekanis atau bangunan yang diberikan pada tanah untuk memperlambat aliran permukaan serta menampung dan menyalurkan aliran permukaan dengan kekuatan yang tidak merusak.
2. -Nitrogen (N)
Nitrogen memiliki fungsi utama sebagai bahan sintetis klorofil, protein, dan asam amino.
– Fosfor atau Phosphor (P)
Unsur Fosfor (P) merupakan komponen penyusun dari beberapa enzim, protein, ATP, RNA, dan DNA.
– Kalium (K)
seperti fotosintetis, akumulasi, translokasi, transportasi karbohidrat, membuka menutupnya stomata, atau mengatur distribusi air dalam jaringan dan sel.
– Kalsium (Ca)
Ca berperan dalam proses pembelahan dan perpanjangan sel , dan mengatur distribusi hasil fotosintesis.
– Magnesium (Mg)
Unsur itu juga merupakan komponen inti pembentukan klorofil dan enzim di berbagai proses sintesis protein.
– Belerang atau Sulfur (S)
Disamping itu S juga merupakan bagian dari biotin, tiamin, ko-enzim A dan glutationin.
3. – lahan tidak subur
– lahan yang kering
– sedikit unsur hara
4. BK = ((kejenuhan Al-dd – 0,20) x KTK-efektif) x Y
dimana :
BK = jumlah bahan kapur yang diperlukan dalam ton per hektar;
Al-dd = tingkat kejenuhan Al-dd dalam persen, contoh 40% ditulis 0,40; sehingga 0,20 adalah 20% (ditulis 0,20), yakni tingkat toleransi tanaman kedelai terhadap kejenuhan Al-dd;
SukaSuka
1.Metode Vegetatif
Metode vegetatif merupakan penggunaan tanaman dan tumbuhan atau bagian bagian tumbuhan atau sisa sisa untuk mengurangi daya tumbuk butir hujan yang jatuh, mengurangi kecepatan dan jumlah aliran permukaan yang pada akhirnya mengurangi erosi tanah.
2.Metode Mekanik
Metode mekanik adalah semua perlakuan fsik mekanis yang diberikan terhadap dan pembuatan bangunan untuk mengurangi aliran permukaan dan erosi, dan meningkatkan kemampuan penggunaan tanah.
3.Metode Kimia
Merupakan penggunaan preparat kimia baik berua senyawa sintetik maupun berupa bahan alami yang sudah diolah, dalam jumlah yang relatis sedikit untuk meningkatkan stabilitas agregat tanah dan mencegah erosi.
2.Kemampuan tanaman dalam menyerap unsur hara sangat spesifik, seperti : Unsur hara Carbon (C), Oksigen (O) dan Hidrogen (H) dapat diserap dalam bentuk gas. Ketiga unsur hara ini disebut hara non mineral, karena tidak berasal dari mineral yang ada didalam tanah.
3.Ciri-Ciri Lahan Kritis
Tidak subur karena lahan kritis sedikit mengandung mineral yang dibutuhkan untuk pertumbuhan tanaman. Miskin humus atau tanah yang telah bercampur dengan daun dan ranting pohon yang telah membusuk. Adanya humus mampu membuat daerah tumbuh dengan tumbuhan yang lebat.
4.Kalsit [CaCO3] dan Dolomit [CaMg(CO3).
SukaSuka
Nama : nazrey ridlla sinaga
Npm : 71210713056
Prodi : agroteknologi B
1. Konservasi Tanah Metode Vegetatif
Konservasi tanah vegetatif merupakan cara konservasi dengan memanfaatkan tanaman sehingga tanah bisa terhindar dari air hujan dan aliran permukaan.
2. Konservasi Tanah Metode Mekanik
metode mekanik ini bertujuan untuk memperkecil terjadinya aliran air permukaan dan menyalurkan aliran air ke dalam tempat atau saluran yang tersedia.
3. Konservasi Tanah Metode Kimia
Metode konservasi tanah selanjutnya yakni dengan metode kimia. Metode konservasi tanah satu ini bertujuan untuk memantapkan struktur tanah dengan penambahan bahan kimia.
2.1. NITROGEN (N)
2. PHOSFOR (P)
3. KALIUM (K)
4. CALSIUM (Ca)
5. MAGNESIUM (Mg)
3. Tanah di lahan marginal memang memiliki mutu rendah, karena adanya beberapa faktor pembatas. Faktor pembatas tersebut seperti topografi yang miring, dominasi bahan induk, kandungan unsur hara dan bahan organik yang sedikit, kadar lengas yang rendah, pH yang terlalu rendah atau terlalu tinggi.
4.Cara sederhana untuk menentukan kebutuhan kapur adalah dengan menghitung selisih antara pH tanah yang dituju dengan pH tanah aktual yang terukur sebelum pengolahan tanah. Untuk menaikkan 1 point pH tanah diperlukan 2 ton (2.000 kg) kapur pertanian per hektar. Sebagai contoh, pH tanah aktual suatu lahan menunjukkan angka 4,3, sedangkan pH tanah yang diharapkan adalah 6,0. Berikut jumlah kapur pertanian yang diperlukan untuk menaikkan pH tanah dari 4,3 menjadi 6,0.
Jumlah kapur pertanian yang diperlukan = (6,0-4,3) X 2.000 kg
= 3.400 kg kapur per hektar.
SukaSuka
Nama. : Naufal Azmi
Npm. : 71210712018
Prodi. : Agribisnis A 2021
1. -Konservasi Tanah Metode Vegetatif
Konservasi tanah vegetatif merupakan cara konservasi dengan memanfaatkan tanaman sehingga tanah bisa terhindar dari air hujan dan aliran permukaan.
– Konservasi Tanah Metode Mekanik
metode mekanik ini bertujuan untuk memperkecil terjadinya aliran air permukaan dan menyalurkan aliran air ke dalam tempat atau saluran yang tersedia. Nah, metode-metode yang bisa kita lakukan antara lain dengan terasering, membangun saluran air, dan rorak.
– Konservasi Tanah Metode Kimia
Metode konservasi tanah selanjutnya yakni dengan metode kimia. Metode konservasi tanah satu ini bertujuan untuk memantapkan struktur tanah dengan penambahan bahan kimia.
2. a. NITROGEN (N)
Merupakan unsur hara makro, dan mutlak dibutuhkan oleh tanaman.
b. PHOSFOR (P)
Berfungsi untuk merangsang pertumbuhan akar, khususnya akar benih dan tanaman muda.
c. KALIUM (K)
Berfungsi membantu pembentukan protein dan karbohidrat
d. CALSIUM (Ca)
Berfungsi untuk merangsang pembentukan bulu-bulu akar, mengeraskan batang tanaman dan merangsang pembentukan biji.
e. MAGNESIUM (Mg)
Berperan dalam pembentukan zat hijau daun (klorofil), karbohidrat, lemak dan senyawa minyak yang dibutuhkan tanaman.
f. SULFUR/BELERANG (S)
Berperan dalam pembentukan bintil akar
Membantu pertumbuhan anakan tanaman
3. – Lahan Tidak Subur
Lahan pertanian dan perkebunan yang menempati lahan kritis akan menghasilkan panen yang tidak optimal. Hal tersebut disebabkan karena kandungan unsur hara pada tanah sangat kurang, sehingga kebutuhan makanan tanaman tidak terpenuhi.
– Kandungan Humus Rendah
Tanah humus adalah jenis tanah yang bersifat subur karena mengandung bahan organik seperti daun-daun yang telah membusuk. Pada tanah yang mengandung humus, maka tanaman akan dapat tumbuh subur. Sedangkan pada tanah yang memiliki kandungan humus rendah atau miskin humus, maka tidak akan cocok jika dijadikan lahan pertanian dan perkebunan.
4. rumus kimia pengapuran tanah adalah dengan menghitung selisih antara pH tanah yang dituju dengan pH tanah aktual yang terukur sebelum pengolahan tanah. Untuk menaikkan 1 point pH tanah diperlukan 2 ton (2.000 kg) kapur pertanian per hektar. Sebagai contoh, pH tanah aktual suatu lahan menunjukkan angka 4,3, sedangkan pH tanah yang diharapkan adalah 6,0. Berikut jumlah kapur pertanian yang diperlukan untuk menaikkan pH tanah dari 4,3 menjadi 6,0. Jumlah kapur pertanian yang diperlukan = (6,0-4,3) X 2.000 kg = 3.400 kg kapur per hektar.
SukaSuka
Nama: Riky Arianto
Npm : 7170713103
Kelas : Agt – b
1. (a).Sistem Pertanaman Lorong merupakan suatu sistem dimana tanaman pangan ditanam pada lorong diantara barisan tanaman pagar. Sistem ini sangat bermanfaat dalam mengurangi laju limpasan permukaan dan erosi dan merupakan sumber bahan organik dan hara terutama unsur N untuk tanaman lorong. (b).Sistem Pertanaman Strip Rumput merupakan sistem pertanaman strip rumput hampir sama dengan pertanaman lorong tetapi tanaman pagarnya adalah rumput. Strip rumput dibuat mengikuti kontur dengan lebar strip 0,5 meter atau lebih. Semakin lebar strip semakin efektif mengendalikan erosi. (c).Tanaman Penutup Tanah merupakan tanaman yang ditanam tersendiri atau bersamaan dengan tanaman pokok. Manfaat tanaman penutup antara lain untuk menahan atau mengurangi daya perusak bulir-bulir hujan yang jatuh dan aliran air diatas permukaan tanah, menambah bahan organik tanah (melalui batang, ranting dan daun mati yang jatuh), serta berperan melakukan transpirasi yang mengurangi kandungan air tanah.
2. NITROGEN (N)
Merupakan unsur hara makro, dan mutlak dibutuhkan oleh tanaman.
Merangsang pertumbuhan vegetatif tanaman secara keseluruhan, khususnya pertumbuhan akar, batang dan daun.
Berperan dalam pembentukan zat hijau daun (klorofil) yang sangat penting untuk melakukan proses fotosintesis.PHOSFOR(P)Berfungsi untuk merangsang pertumbuhan akar, khususnya akar benih dan tanaman muda. KALIUM (K) Berfungsi membantu pembentukan protein dan karbohidrat. CALSIUM (Ca)
Berfungsi untuk merangsang pembentukan bulu-bulu akar, mengeraskan batang tanaman dan merangsang pembentukan biji. MAGNESIUM (Mg)
Berperan dalam pembentukan zat hijau daun (klorofil), karbohidrat, lemak dan senyawa minyak yang dibutuhkan tanaman. SULFUR/BELERANG(S) Berperan dalam pembentukan bintil akar.
3. lahan kritis ialah lahan yang keadaan fisiknya sedemikian rupa sehingga lahan tersebut tidak berfungsi secara baik sesuai dengan peruntukannya sebagai media produksi maupun sebagai media tata air.
4. Kalsit [CaCO3] dan Dolomit [CaMg(CO3)2].
SukaSuka
1.Paradigma pembangunan yang mengedepankan pertumbuhan ekonomi telah memacu pemanfaatan sumberdaya alam secara berlebihan sehingga eksploitasi sumberdaya alam semakin meningkat sejalan dengan peningkatan jumlah penduduk dan kebutuhan manusia. Akibatnya sumberdaya alam semakin langka dan menurun baik dari segi kualitas maupun kuantitas. Pemanfaatan sumberdaya secara berlebihan telah menyebabkan kondisi tanah menjadi kritis (rusak).
2. 1. Nitrogen (N)
Unsur Nitrogen dengan lambang unsur N, sangat berperan dalam pembentukan sel tanaman, jaringan, dan organ tanaman.
Fosfor atau Phosphor (P)
Unsur Fosfor (P) merupakan komponen penyusun dari beberapa enzim, protein, ATP, RNA, dan DNA. ATP penting untuk proses transfer energi, sedangkan RNA dan DNA menentukan sifat genetik dari tanaman.
Kalium (K)
Unsur Kalium berperan sebagai pengatur proses fisiologi tanaman seperti fotosintetis, akumulasi, translokasi, transportasi karbohidrat, membuka menutupnya stomata, atau mengatur distribusi air dalam jaringan dan sel. Kekurangan unsur ini menyebabkan daun seperti terbakardan akhirnya gugur.
Magnesium (Mg)
Magnesium adalah aktivator yang berperan dalam transportasi energi beberapa enzim di dalam tanaman. Unsur ini sangat dominan keberadaannya di daun , terutama untuk ketersediaan klorofil.
Kalsium (Ca)
Unsur ini yang paling berperan adalah pertumbuhan sel. Ia komponen yang menguatkan , dan mengatur daya tembus , serta merawat dinding sel. Perannya sangat penting pada titik tumbuh akar.
Belerang atau Sulfur (S)
Kelebihan Sulfur
Pada umumnya belerang dibutuhkan tanaman dalam pembentukan asam amino sistin, sistein dan metionin. Disamping itu S juga merupakan bagian dari biotin, tiamin, ko-enzim A dan glutationin.
3. Lahan marginal merupakan lahan kering yang memiliki kandungan hara terbatas. Apabila tanaman semusim ditanam pada usaha tani lahan marginal maka produktivitasnya relatif rendah serta mengalami permasalahan sosial ekonomi, seperti peningkatan tekanan penduduk dan permasalahan biofisik. Salah satu contoh lahan marginal yaitu lahan pasir pantai.
4.Dengan pertimbangan ketersediaan sumber bahan bakunya yang melimpah, kapur pertanian yang hingga kini digunakan adalah Kalsit [CaCO3] dan Dolomit [CaMg(CO3)2].
SukaSuka
1. #Metode vegetatif yaitu metode yang menggunakan tanaman atau bagian tanaman untuk mengurangi daya tumbuk air hujan dengan tanah. Tujuannya adalah agar air hujan tidak langsung bertabrakan dengan tanah, mengurangi laju dan jumlah air di permukaan sehingga mengurangi erosi tanah.
#Metode Mekanik, yaitu perlakuan fisik yang diberikan kepada tanah dengan membuat bangunan untuk mengurangi aliran permukaan air, sehingga tidak terjadi erosi dan dapat meningkatkan penggunaan tanah.
#Metode Kimia, selain metode vegetatif dan mekanik terdapat pula metode kimia untuk mecegah erosi.
2. A. Nitrogen (N)
Merupakan unsur hara makro, dan mutlak dibutuhkan oleh tanaman.
B. Phospor(P)
Berfungsi untuk merangsang pertumbuhan akar, khususnya akar benih dan tanaman muda.
C. Kalsium (K)
Berfungsi membantu pembentukan protein dan karbohidrat.
D.Calsium(Ca)
Berfungsi untuk merangsang pembentukan bulu-bulu akar, mengeraskan batang tanaman dan merangsang pembentukan biji.
E. Magnesium (Mg)
Berperan dalam pembentukan zat hijau daun (klorofil), karbohidrat, lemak dan senyawa minyak yang dibutuhkan tanaman.
F. SULFUR/BELERANG (S)
Berperan dalam pembentukan bintil akar
3. Ciri cirinya yaitu Tidak subur karena lahan kritis sedikit mengandung mineral yang dibutuhkan untuk pertumbuhan tanaman. Miskin humus atau tanah yang telah bercampur dengan daun dan ranting pohon yang telah membusuk. Adanya humus mampu membuat daerah tumbuh dengan tumbuhan yang lebat.
4. Dengan pertimbangan ketersediaan sumber bahan bakunya yang melimpah, kapur pertanian yang hingga kini digunakan adalah Kalsit [CaCO3] dan Dolomit [CaMg(CO3)2].
SukaSuka
Nama:Calvin Fairuz Azmi
Npm. :71210713001
Prody : Agroteknologi A
1. Dengan melakukan metode vegetatif yaitu dengan cara pembuatan bangunan teknik sipil di samping lahan. Atau tanaman sehingga tidak terjadi kerusakan pada tanah
-dengan metode kimia yaitu dengan cara menambahkan unsur unsur kimia seperti pupuk N,P,k sehingga unsur hara dapat diperbaiki
-metode mekanik
2.unsur hara yang diserap tanaman
-N adalah Nitrogen yang di serap
-P yang diserap adalah posfor yang diserap
-K yang diserap adalah kalium
-Ca yang diserap adalah Calsium
-Mg yang diserap adalah Magnesium yang diserap
S yang diserap adalah belerang
3.ciri ciri tanah marginal
-tanah nya buruk
-unsur hara pasa tanah sangat rendah
-aktivitas organisme rendah
-sifat fisika tanah tidak baik
4.(ph yang ingin dinaikan – ph tanah)x berat kapur contohnya
Hitunglah kebutuhan kapur untuk menaikan
Ph tanah dari 4 menjadi 6 jika diketahui menaikan tanah di perlukan 3 ton kapur per hektar
Jawab
(6-4)x3000kg=6000 Kg/ha
SukaSuka
Nama: Ario eka putra
Npm: 71210713035
Prodi: Agt A 2021
Jawaban
1.Metode konservasi tanah dan air dapat digolongkan ke dalam tiga golongan yaitu (1) metode vegetative (2) Metode mekanik (3)metode kimia.
2.unsur mikro dan makro
3.Tidak subur karena lahan kritis sedikit mengandung mineral yang dibutuhkan untuk pertumbuhan tanaman. Miskin humus atau tanah yang telah bercampur dengan daun dan ranting pohon yang telah membusuk. Adanya humus mampu membuat daerah tumbuh dengan tumbuhan yang lebat.
4.Kapur karbonat mempunyai 2 jenis yaitu Kalsit/kalsium karbonat (CaCO3) dan Dolomit (CaMg(CO3)2). Kalsit dalam struktur kimianya lebih banyak didominasi oleh unsur Ca, dan sedikit sekali unsur Mg, sehingga rumus kimianya menjadi CaCO3.
SukaSuka
Nama: Ade Irma Widayanti
Npm: 71210713004
Prodi: Agroteknologi (A)
1. Metode konservasi air dan tanah untuk perbaikan lahan kritis dengan cara pengapuran tanah. Salah satu faktor yang mempengaruhi persediaannya unsur hara di dalam tanah adalah pH tanah.
2. Unsur hara diserap tanaman melalui tiga proses:
1. Intersepsi akar (proses kontak)
Unsur hara bersentuhan langsung dengan akar unsur hara diserap melalui proses ini P dan Ca.
2. Aliran massa
Unsur hara bergerak mengikuti aliran air ke permukaan akar unsur hara yang diserap melalui proses ini nitrogen.
3. Difusi
Unsur hara bergerak dalam larutan tanah dari daerah konsentrasi tinggi ke daerah konsentrasi rendah.
3. Unsur hara yang diberikan dapat hilang melalui:
1. Pencucian ke lapisan yang lebih dalam
2. Terosi oleh air
3. Digunakan oleh gulma
4. Digunakan oleh organisme tanah
Sehingga unsur hara tersebut tidak dapat dimanfaatkan oleh tanaman.
4. (pH yang ingin dinaikkan – pH tanah) x berat kapur
Contoh:
Hitunglah kebutuhan kapur untuk menaikkan PH tanah dari 4,3 menjadi 6 jika diketahui untuk menaikkan pH tanah diperlukan 2 ton kapur per hektar
Jawab:
(6 – 4,3) x 2000kg = 3400 kg/Ha
SukaSuka
Nama : Fadly pramudya
Npm : 71210712011
Prodi : Agribisnis A
1. -Metode vegetatif
-Metode mekanik
– Metode kimia
2.Nitrogen (N); Phosfor (P); Kalium (K); Sulfur/belerang (S); Calsium (Ca); Magnesium (Mg).
3.Salah satu contoh lahan marginal yaitu lahan pasir pantai. Lahan pasir pantai adalah salah satu lahan yang memiliki banyak faktor keterbatasan dan menjadi kendala bagi para petani untuk melakukan budidaya tanaman.
4.Dengan pertimbangan ketersediaan sumber bahan bakunya yang melimpah, kapur pertanian yang hingga kini digunakan adalah Kalsit [CaCO3] dan Dolomit [CaMg(CO3)2].
SukaSuka
Nama : Brema krista ginting
Npm :71210713040
Prodi : Agroteknologi B
1. Metode konservasi tanah kritisyaitu
– dengan mengadakan mekanisasi pengairan
– menambahkan pupuk kompos untuk penambahan unsurhara
2. N. Nitrogen
P. pospor
K.Calsium
Ca. Kalium
Mg. Magnesium
S. Belerang
3.-struktur tanah yang buruk,
-ketersediaan unsurhara rendah
-kejenuhan rendah
4.yang digunakan higa saat ini kapur pertanian, yang biasa digunakan yaitu dolomite,
SukaSuka
Nama : Hendry Pamungkas
Npm : 71210713012
Prodi : Agroteknologi (A)
1. – Konservasi Tanah Metode Vegetatif
Konservasi tanah vegetatif merupakan cara konservasi dengan memanfaatkan tanaman sehingga tanah bisa terhindar dari air hujan dan aliran permukaan.
– Konservasi Tanah Metode Mekanik
Jadi, metode mekanik ini bertujuan untuk memperkecil terjadinya aliran air permukaan dan menyalurkan aliran air ke dalam tempat atau saluran yang tersedia.
– Konservasi Tanah Metode Kimia
Metode konservasi tanah selanjutnya yakni dengan metode kimia. Metode konservasi tanah satu ini bertujuan untuk memantapkan struktur tanah dengan penambahan bahan kimia.
2. Unsur N : NH4+ (ammonium) and NO3– (nitrat), unsur P : ion H2PO4-, unsur K : ion K+, unsur Ca : Ca2+, unsur Mg : Mg2+. ➢ Ion Mg2+, unsur S : sulfat (SO4)
3. lahan marginal/kritis merupak lahan yang rendah potensi dan produktivitasnya. Ciri ciri tanah marginal dapat di lihat dari kesuburan tanah, baik kesuburan kimia, fisik maupun biologi tanah, juga rendah. Di samping itu, tanah marginal juga mempunyai tersedianya air yang rendah.
4. Rumus kimia pengapuran tanamanKalsit [CaCO3] dan Dolomit [CaMg(CO3)2].
SukaSuka
1.Beberapa metode konservasi lahan kritis seperti metode vegetative yaitu dengan menanam berbagai jenis tanaman seperti tanaman penutup tanah, tanaman penguat teras, penanaman dalam strip, pergiliran tanaman, serta penggunaan pupuk organik dan mulsa.
2.Unsur Nitrogen dengan lambang unsur N, sangat berperan dalam pembentukan sel tanaman, jaringan, dan organ tanaman. Nitrogen memiliki fungsi utama sebagai bahan sintetis klorofil, protein, dan asam amino.
Unsur Fosfor (P) merupakan komponen penyusun dari beberapa enzim, protein, ATP, RNA, dan DNA. ATP penting untuk proses transfer energi, sedangkan RNA dan DNA menentukan sifat genetik dari tanaman.
Unsur Kalium berperan sebagai pengatur proses fisiologi tanaman seperti fotosintetis, akumulasi, translokasi, transportasi karbohidrat, membuka menutupnya stomata, atau mengatur distribusi air dalam jaringan dan sel.
Magnesium adalah aktivator yang berperan dalam transportasi energi beberapa enzim di dalam tanaman. Unsur ini sangat dominan keberadaannya di daun , terutama untuk ketersediaan klorofil.
Unsur ini yang paling berperan adalah pertumbuhan sel. Ia komponen yang menguatkan , dan mengatur daya tembus , serta merawat dinding sel. Perannya sangat penting pada titik tumbuh akar.
Pada umumnya belerang dibutuhkan tanaman dalam pembentukan asam amino sistin, sistein dan metionin. Disamping itu S juga merupakan bagian dari biotin, tiamin, ko-enzim A dan glutationin. Diperkirakan 90% S dalam tanaman ditemukan dalam bentuk asam amino, yang salah satu fungsi utamanya adalah penyusun protein yaitu dalam pembentukan ikatan disulfida antara rantai-rantai peptida.
3.unsur hara yg sedikit
Lahan yg kering
Tanah yg tida subur
4.BK = ((kejenuhan Al-dd – 0,20) x KTK-efektif) x Y
dimana :
BK = jumlah bahan kapur yang diperlukan dalam ton per hektar;
Al-dd = tingkat kejenuhan Al-dd dalam persen, contoh 40% ditulis 0,40; sehingga 0,20 adalah 20% (ditulis 0,20), yakni tingkat toleransi tanaman kedelai terhadap kejenuhan Al-dd
Npm 71210712049
Agribisnis b
SukaSuka
Nama : Mhd Arkan Ananta Sembiring
Npm : 71210713006
Prodi : Agroteknologi A
1. a. Konservasi tanah secara vegetatif merupakan salah satu cara konservasi tanah dengan memanfaatkan tanaman ataupun sisa-sisa tanaman untuk mengurangi erosi.
b. Konservasi tanah mekanik adalah semua perlakuan fisik mekanis yang diberikan terhadap tanah, dan pembuatan bangunan yang ditujukan untuk mengurangi aliran permukaan dan erosi serta meningkatkan kelas kemampuan tanah.
c. Teknik konservasi tanah secara kimiawi adalah setiap penggunaan bahanbahan kimia baik organik maupun anorganik, yang bertujuan untuk memperbaiki sifat tanah dan menekan laju erosi
2. N: Nitrogen
P : Phospor
K : Kalium
Ca: Kalsium
Mg : Magnesium
S: Sulfur
3. Sifat tanah marginal di antaranya yaitu struktur tanah yang buruk, ketersediaan unsur hara rendah, tanahnya bersifat masam , kejenuhan basa rendah, aktivitas mikroorganisme rendah, dan sifat fisika tanah juga tidak baik.
4. Dengan pertimbangan ketersediaan sumber bahan bakunya yang melimpah, kapur pertanian yang hingga kini digunakan adalah Kalsit [CaCO3] dan Dolomit [CaMg(CO3)2].
SukaSuka
1. Konservasi Tanah Metode Vegetatif. Konservasi tanah vegetatif merupakan cara konservasi dengan memanfaatkan tanaman sehingga tanah bisa terhindar dari air hujan dan aliran permukaan.
Konservasi Tanah Metode Mekanik.
Konservasi Tanah Metode Kimia.
2. Nitrogen (N)
Phosfor (P)
Kalium (K)
Sulfur/belerang (S)
Calsium (Ca)
Magnesium (Mg)
3. Sifat tanah marginal di antaranya yaitu struktur tanah yang buruk, ketersediaan unsur hara rendah, tanahnya bersifat masam (biasanya karena kejenuhan Al tinggi), kejenuhan basa rendah, aktivitas mikroorganisme rendah, dan sifat fisika tanah juga tidak baik.
4. Kalsit [CaCO3] dan Dolomit [CaMg(CO3)2].
SukaSuka
1. Metode konservasi tanah dan air dapat digolongkan ke dalam tiga golongan yaitu
* metode vegetative
* Metode mekanik
* metode kimia.
2. *Klor (Cl)
*Zat besi (Fe)
*Mangan (Mn)
*Tembaga (Cu)
*Seng (Zn)
*Boron (B)
*Molibdenum (Mo)
3. * adanya degradsi lahan akibat erosi
*pemadatan tanah akibat penggunaaan mesin pertanian
4. Tanah diolah baik itu dicangkul atau dibajak.
Kapur ditabur merata diatas permukaan tanah,Dibiarkan selama 2 minggu baru kemudian ditanami.
Nama:Dandi power
Npm:71210712008
Prodi:agribisnis (A)
SukaSuka
Nama : Muhammad irvan harianto
Npm : 71180713007
Agt B
1. Metode vegetative merupakan penggunaan tanaman dan tumbuhan atau bagian bagian tumbuhan atau sisa sisa untuk mengurangi daya tumbuk butir hujan yang jatuh, mengurangi kecepatan dan jumlah aliran permukaan yang pada akhir
Metode mekanik adalah semua perlakuan fsik mekanis yang diberikan terhadap dan pembuatan bangunan untuk mengurangi aliran permukaan dan erosi, dan meningkatkan kemampuan penggunaan tanah.
Metode kimia penggunaan preparat kimia baik berupa senyawa sintetik maupun berupa bahan alami yang sudah diolah, dalam jumlah yang relatif sedikit untuk meningkatkan stabilitas agregat tanah dan mencegah erosi.
2. N nitrogen
P phosfor
K kalium
Ca calsium
Mg magnesium
S sulfur
3. struktur tanah yang buruk, ketersediaan unsur hara rendah, tanahnya bersifat masam,kejenuhan basa rendah, aktivitas mikroorganisme rendah, dan sifat fisika tanah juga tidak baik.
4. CaCo3
SukaSuka
Nama: Rivandi Pratama
NPM: 71210712036
Prodi: Agribisnis B
1. Air irigasi yang dialirkan hanya diberikan sesuai kebutuhan tanaman sehingga air dapat dihemat.
Teknologi budidaya lorong telah lama dikembangkan dan diperkenalkan sebagai salah satu teknik konservasi lahan kritis untuk pengembangan sistem pertanian berkelanjutan pada lahan kritis/kering di daerah tropika basah namun belum diterapkan secara luas oleh petani. Pada budidaya lorong konvensional tanaman pertanian ditanam pada lorong-lorong diantara barisan tanaman pagar yang ditanam menurut kontur.
2. N(Nitrogen), P(Paspor), K(Kalium), Cara(kalsium), Mg(Magnesium), S(SulSulfur).
3. Lahan tidak subur, Kandungan humus rendahrendah
4. 4 ton/ha atau 0,4 kg/m2, luas lahan 1 ha berat karung dolomit per karung 50 kg. maka satu karung dolomit dapat digunakan untuk luasan 50/0,4 = 125 m2
SukaSuka
1.metode konservasi tanah dan air dapat di golongkan oleh 3 golongan yaitu:
Metode vegatativ
Metode mekanik
Metode kimia
3.-struktur tanah yang buruk
-ketersediaan unsur hara rendah
-kejenuhan basah rendah
-sifat fisika tanah tidak baik
4.kapurpertanian yang hingga kini di gunakan adalah kalsitCaCO3 dan dolomit CaMg C0E.
2.Unsur nitrogen
Unsur hara N termasuk yang di butuhkan dala jumlah paling banyak sehingga di sebut unsur hara makro primer
LUnsur P (phospor)
Unsur p juga merupakan salah satu unsur primer
Unsur magnesium
Unsur kalium
Unsur kalsium
SukaSuka
1. Teknik konservasi lahan kritis seperti ini dilakukan dengan cara mengelompokkan tanaman yang memiliki kebutuhan air yang sama dalam satu landscape. Pengelompokkan tanaman tersebut akan memberikan kemudahan dalam melakukan pengaturan air. Air irigasi yang dialirkan hanya diberikan sesuai kebutuhan tanaman sehingga air dapat dihemat.
2. * Nitrogen (N) memiliki fungsi utama sebagai bahan sintetis klorofil, protein, dan asam amino.
*Unsur Fosfor (P) merupakan komponen penyusun dari beberapa enzim, protein, ATP, RNA, dan DNA.
* Unsur Kalium (K) berperan sebagai pengatur proses fisiologis seperti fotosinte, akumulasi, translokasi, transportasi karbohidrat, membuka menutupnya stomata, atau mengatur distribusi udara dalam jaringan dan sel.
* Magnesium (M) adalah aktivator yang berperan dalam transportasi energi beberapa enzim di dalam tanaman.
* Ca berperan dalam proses dan penambahan sel , dan distribusi hasil foto.
* Sulfur (S) juga merupakan bagian dari biotin, tiamin, ko-enzim A dan glutationin.
3. * Kandungan unsur hara yang rendah
* Tanah tidak subur
* Kekeringan
4. Rumus Kimia Untuk Pengapuran Tanah
[CaCO3] dan Dolomit [CaMg(CO3)2].
SukaSuka
Nama : Fajar Andrian
Npm : 71210712015
Prodi : Agribisnis A
1. Metode vegetatif
Metode yang menggunakan tanaman atau bagian tanaman untuk mengurangi daya tumbuk air hujan dengan tanah. Tujuannya adalah agar air hujan tidak langsung bertabrakan dengan tanah, mengurangi laju dan jumlah air di permukaan tanah.
.Metode Mekanik,
yaitu perlakuan fisik yang diberikan kepada tanah dengan membuat bangunan untuk mengurangi aliran permukaan air, sehingga tidak terjadi erosi dan dapat meningkatkan penggunaan tanah.
.Metode Kimia
selain metode vegetatif dan mekanik terdapat pula metode kimia untuk mecegah erosi. Tanah akan diberikan soil conditioner untuk memperbaiki struktur tanah.
2. Nitrogen
Berperan dalam pembentukan zat hijau daun (klorofil) yang sangat penting untuk melakukan proses fotosintesis.
. Phosfor
Merupakan bahan mentah untuk pembentukan sejumlah protein tertentu.
. Kalium
Memperkuat tanaman sehingga daun, bunga dan buah tidak mudah rontok/gugur
. Calsium
Berfungsi untuk merangsang pembentukan bulu-bulu akar, mengeraskan batang tanaman dan merangsang pembentukan biji.
. Magnesium
Berperan dalam pembentukan zat hijau daun (klorofil), karbohidrat, lemak dan senyawa minyak yang dibutuhkan tanaman.
. Sulfur
Berperan dalam pembentukan bintil akar
3. Sifat tanah marginal di antaranya yaitu struktur tanah yang buruk, ketersediaan unsur hara rendah, tanahnya bersifat masam (biasanya karena kejenuhan Al tinggi), kejenuhan basa rendah, aktivitas mikroorganisme rendah, dan sifat fisika tanah juga tidak baik
4. Dengan pertimbangan ketersediaan sumber bahan bakunya yang melimpah, kapur pertanian yang hingga kini digunakan adalah Kalsit [CaCO3] dan Dolomit [CaMg(CO3)2].
SukaSuka
Nama : Sutrisno
Npm :71210713019
Prodi : Agroteknologi -A
1.Jelaskan masing masing metode konservasi tanah dan air untuk perbaikan lahan kritis.
=1. Metode Vegetative
Metode vegetative merupakan penggunaan tanaman dan tumbuhan atau bagian bagian tumbuhan atau sisa sisa untuk mengurangi daya tumbuk butir hujan yang jatuh, mengurangi kecepatan dan jumlah aliran permukaan yang pada akhirnya mengurangi erosi tanah.
2. Metode Mekanik
Metode mekanik adalah semua perlakuan fsik mekanis yang diberikan terhadap dan pembuatan bangunan untuk mengurangi aliran permukaan dan erosi, dan meningkatkan kemampuan penggunaan tanah. Metode mekanik dalam konservasi tanah berfungsi untuk memperlambat aliran permukaan, menampung dan menyalurkan aliran permukaan dengan kekuatan yang tidak merusak, memperbaiki atau memperbesar infiltrasi air ke dalam tanah dan memperbaiki aerasi tanah dan penyediaan air bagi tanaman.
3.Metode Kimia
Merupakan penggunaan preparat kimia baik berua senyawa sintetik maupun berupa bahan alami yang sudah diolah, dalam jumlah yang relatis sedikit untuk meningkatkan stabilitas agregat tanah dan mencegah erosi.
2. Tuliskan masing masing unsur hara yang diserap oleh tanaman dari unsur hara N, P, K, Ca, Mg dan S.
=# Nitrogen (N)
#Fosfor atau Fosfor (P)
#Kalium (K)
#Magnesium (Mg)
#Kalsium (Ca)
#Belerang atau Sulphur (S)
3.Jelaskan ciri ciri tanah marginal/keritis.
=#Lahan Tidak Subur
Lahan pertanian dan perkebunan yang menempati lahan kritis akan menghasilkan panen yang tidak optimal
#Kandungan Humus Rendah
Sedangkan pada tanah yang memiliki kandungan humus rendah atau miskin humus, maka tidak akan cocok jika dijadikan lahan pertanian dan perkebunan.
4.Tuliskan rumus kimia untuk pengapuran tanah pertanian.
=Kalsit [CaCO3] dan Dolomit [CaMg(CO3)2]
SukaSuka
Nama Suryadi Alamsyah Situmeang
Npm 71210713077
Prody Agroteknologi b
1. Konservasi Tanah Metode Vegetatif. Konservasi tanah vegetatif merupakan cara konservasi dengan memanfaatkan tanaman sehingga tanah bisa terhindar dari air hujan dan aliran permukaan . Konservasi Tanah Metode Mekanik. Konservasi Tanah Metode Kimia
2. Unsur hara makro
N, natrium, kalium , phospor, magnesium
Unsur hara mikro
Klor(Cl), zat b(FE), mangan (mn)
3. Sifat tanah marginal di antaranya yaitu struktur tanah yang buruk, ketersediaan unsur hara rendah, tanahnya bersifat masam (biasanya karena kejenuhan Al tinggi), kejenuhan basa rendah, aktivitas mikroorganisme rendah, dan sifat fisika tanah juga tidak baik.
4. adalah Kalsit [CaCO3] dan Dolomit [CaMg(CO3)2]
SukaSuka
1). Dibagi menjadi 3 metode
a. Metode vegetative
b. Metode kima
c. Metode mekanik
2). Unsur hara N (nitrogen)
Merupakan unsur hara makro, dan mutlak dibutuhkan oleh tanaman.
Merangsang pertumbuhan vegetatif tanaman
secara keseluruhan, khususnya pertumbuhan akar, batang dan daun.
Unsur hara P (phosfor)
Berfungsi untuk merangsang pertumbuhan akar, khususnya akar benih dan tanaman muda
Unsurr hara K ( kalium )
Berfungsi membantu pembentukan protein dan karbohidrat
Unsur hara Ca (calsium)
Berfungsi untuk merangsang pembentukan bulu-bulu akar, mengeraskan batang tanaman dan merangsang pembentukan biji
Unsurr hara Mg (magnesium)
Berperan dalam pembentukan zat hijau daun (klorofil), karbohidrat, lemak dan senyawa minyak yang dibutuhkan tanaman
Unsur hara S (sulfur)
Berperan dalam pembentukan bintil akar
3). Ketersediaan unsur hara rendah
Tanahnya bersifat masam
Mikroorganisme rendah
Sifatt tanahh burukk
4).Kalsit [CaCO3] dan Dolomit [CaMg(CO3)2].
Nama: aditya dwi kuntara
Npm: 71210712053
Prodi: agribisnis B
SukaSuka
1.Teknik konservasi lahan kritis seperti ini dilakukan dengan cara mengelompokkan tanaman yang memiliki kebutuhan air yang sama dalam satu landscape. Pengelompokkan tanaman tersebut akan memberikan kemudahan dalam melakukan pengaturan air. Air irigasi yang dialirkan hanya diberikan sesuai kebutuhan tanaman sehingga air dapat dihemat.
2. *Nitrogen (N)
*Phosfor (P)
*Kalium (K)
*Sulfur/belerang (S)
*Calsium (Ca)
*Magnesium (Mg)
3. anah marginal atau “suboptimal”
merupakan tanah yang potensial
untuk pertanian, baik untuk tanaman
pangan, tanaman perkebunan maupun
tanaman hutan. Secara alami, kesuburan
tanah marginal tergolong rendah.
4. unsur-unsur hara esensial di dalam tanah akan berada pada kondisi tersedia yang mudah diserap oleh tanaman pada tingkat kemasaman dengan kisaran pH antara 5,0 sampai 7,0. Tingkat kemasaman tanah yang optimal untuk tanaman sayuran berada pada kisaran pH antara 5,5 sampai 6,5.
SukaSuka
1. Teknik konservasi lahan kritis seperti ini dilakukan dengan cara mengelompokkan tanaman yang memiliki kebutuhan air yang sama dalam satu landscape. Pengelompokkan tanaman tersebut akan memberikan kemudahan dalam melakukan pengaturan air. Air irigasi yang dialirkan hanya diberikan sesuai kebutuhan tanaman sehingga air dapat dihemat.
2. (1) Unsur N diserap oleh tanaman dalam bentuk ion amonium (NH4+) atau ion nitrat (NO3-). Sumber unsur N dapat diperoleh dari bahan organik, mineral tanah, maupun penambahan dari pupuk organik.
(2) Unsur P juga merupakan salah satu unsur hara makro primer sehingga diperlukan tanaman dalam jumlah banyak untuk tumbuh dan berproduksi. Tanaman mengambil unsur P dari dalam tanah dalam bentuk ion H2PO4-. Konsentrasi unsur P dalam tanaman berkisar antara 0,1-0,5% lebih rendah daripada unsur N dan K. (3) Dalam proses pertumbuhan tanaman, unsur K merupakan salah satu unsur hara makro primer yang diperlukan tanaman dalam jumlah banyak juga, selain unsur N dan P. Unsur K diserap tanaman dari dalam tanah dalam bentuk ion K+. Kandungan unsur K pada jaringan tanaman sekitar 0,5 – 6% dari berat kering. (4) Unsur ini yang paling berperan adalah pertumbuhan sel. Ia komponen yang menguatkan , dan mengatur daya tembus , serta merawat dinding sel. Perannya sangat penting pada titik tumbuh akar. Bahkan bila terjadi defiensi Ca , pembentukan dan pertumbuhan akar terganggu , dan berakibat penyerapan hara terhambat. (5)Magnesium adalah aktivator yang berperan dalam transportasi energi beberapa enzim di dalam tanaman. Unsur ini sangat dominan keberadaannya di daun , terutama untuk ketersediaan klorofil. (6) Sebagian besar S dalam tanah terdapat dalam bahan organik dan sulfat yang terlarut dalam tanah merupakan sumber utama hara S bagi tanaman. Sulfat aktif diserap akar, terutama pada rambut akar, lalu masuk ke dalam sel tanaman
3. Kekeringan, tergenang air, erosi
4. kapur pertanian yang masih digunakan hingga kini adalah Kalsit [CaCO3] dan Dolomit [CaMg(CO3)2]. Untuk diketahui saja bahwa kalsit yang beredar di pasaran tidak murni sebagai kalsium karbonat (CaCO3), tetapi mengandung juga magnesium karbonat (MgCO3) tetapi dengan persentase yang lebih kecil daripada kalsium karbonat. Sedangkan dolomit mengandung magnesium karbonat dengan persentase lebih tinggi daripada kalsium karbonat. Manfaat kapur pertanian di dalam tanah menyangkut dua hal, yaitu meningkatkan pH tanah dan sebagai sumber unsur kalsium (Ca) dan magnesium (Mg).
SukaSuka
Nur Fadillah Fatah Sitompul
71180713106
Agroteknologi
1. #Metode vegetatif yaitu metode yang menggunakan tanaman atau bagian tanaman untuk mengurangi daya tumbuk air hujan dengan tanah. Tujuannya adalah agar air hujan tidak langsung bertabrakan dengan tanah, mengurangi laju dan jumlah air di permukaan sehingga mengurangi erosi tanah.
#Metode Mekanik, yaitu perlakuan fisik yang diberikan kepada tanah dengan membuat bangunan untuk mengurangi aliran permukaan air, sehingga tidak terjadi erosi dan dapat meningkatkan penggunaan tanah.
#Metode Kimia, selain metode vegetatif dan mekanik terdapat pula metode kimia untuk mecegah erosi.
2. A. Nitrogen (N)
Merupakan unsur hara makro, dan mutlak dibutuhkan oleh tanaman.
B. Phospor(P)
Berfungsi untuk merangsang pertumbuhan akar, khususnya akar benih dan tanaman muda.
C. Kalsium (K)
Berfungsi membantu pembentukan protein dan karbohidrat.
D.Calsium(Ca)
Berfungsi untuk merangsang pembentukan bulu-bulu akar, mengeraskan batang tanaman dan merangsang pembentukan biji.
E. Magnesium (Mg)
Berperan dalam pembentukan zat hijau daun (klorofil), karbohidrat, lemak dan senyawa minyak yang dibutuhkan tanaman.
F. SULFUR/BELERANG (S)
Berperan dalam pembentukan bintil akar
3. Ciri cirinya yaitu Tidak subur karena lahan kritis sedikit mengandung mineral yang dibutuhkan untuk pertumbuhan tanaman. Miskin humus atau tanah yang telah bercampur dengan daun dan ranting pohon yang telah membusuk. Adanya humus mampu membuat daerah tumbuh dengan tumbuhan yang lebat.
4. Dengan pertimbangan ketersediaan sumber bahan bakunya yang melimpah, kapur pertanian yang hingga kini digunakan adalah Kalsit [CaCO3] dan Dolomit [CaMg(CO3)2]
SukaSuka
Nama: Hakan Sukur Jailani
Npm:71210712031
Prodi: agribisnis.a
1.a.konservasi tanah meliputi penanaman dalam strip, penggunaan sisa tanaman, geotekstil, strip tumbuhan penyangga, tanaman penutup tanah, pergiliran tanaman, agroforestry.
b.Perlunya melibatkan berbagai macam pihak.
2.nitrogen,phospar,kalsium,calsium, magnesium,sulfat
3.-ciri tanah marginal adalah struktur tanah yang buruk, ketersediaan unsur hara rendah, tanahnya bersifat masam (biasanya karena kejenuhan Al tinggi), kejenuhan basa rendah, aktivitas mikroorganisme rendah, dan sifat fisika
4.kalsit/kalsium karbonat (ca co3) dan dolomit (ca mg (co3)2)
SukaSuka
1.Metode Vegetatif
Metode vegetatif yaitu metode yang menggunakan tanaman atau bagian tanaman untuk mengurangi daya tumbuk air hujan dengan tanah. Tujuannya adalah agar air hujan tidak langsung bertabrakan dengan tanah, mengurangi laju dan jumlah air di permukaan sehingga mengurangi erosi tanah.
Metode Mekanik
Metode Mekanik, yaitu perlakuan fisik yang diberikan kepada tanah dengan membuat bangunan untuk mengurangi aliran permukaan air, sehingga tidak terjadi erosi dan dapat meningkatkan penggunaan tanah.
Metode Kimia
Metode Kimia, selain metode vegetatif dan mekanik terdapat pula metode kimia untuk mecegah erosi. Tanah akan diberikan soil conditioner untuk memperbaiki struktur tanah.
2. Unsur hara makro, yaitu unsur hara yang dibutuhkan tanaman dalam jumlah besar.
Unsur hara yang tergolong unsur hara makro adalah :
Nitrogen (N)
Phosfor (P)
Kalium (K)
Sulfur/belerang (S)
Calsium (Ca)
Magnesium (Mg)
3. Sifat tanah marginal di antaranya yaitu struktur tanah yang buruk, ketersediaan unsur hara rendah, tanahnya bersifat masam (biasanya karena kejenuhan Al tinggi), kejenuhan basa rendah, aktivitas mikroorganisme rendah, dan sifat fisika tanah juga tidak baik.
4. Kalsit [CaCO3] dan Dolomit [CaMg(CO3)2].
SukaSuka
Nama : Muammar Hasbi
Npm : 71210713030
Prodi : Agroteknologi C
1. a. Beberapa metode konservasi lahan kritis seperti metode vegetative yakni dengan menanam berbagai jenis tanaman seperti tanaman penutup tanah, tanaman penguat teras, penanaman dalam strip, pergiliran tanaman, serta penggunaan pupuk organik dan mulsa.
b. metode mekanik ini bertujuan untuk memperkecil terjadinya aliran air permukaan dan menyalurkan aliran air ke dalam tempat atau saluran yang tersedia. Nah, metode-metode yang bisa kita lakukan antara lain dengan terasering, membangun saluran air, dan rorak.
c. Metode konservasi tanah selanjutnya yakni dengan metode kimia. Metode konservasi tanah satu ini bertujuan untuk memantapkan struktur tanah dengan penambahan bahan kimia. supaya tanahnya makin kuat maka ditambahkan beberapa bahan kimia.
2. N (Nitrogen)
P (Phosfor)
K (Kalium)
Ca (Calsium)
Mg (Magnesium)
S (Sulfur/Belerang)
3. Ciri ciri tanah marginal di antaranya yaitu struktur tanah yang buruk, ketersediaan unsur hara rendah, tanahnya bersifat masam (biasanya karena kejenuhan Al tinggi), kejenuhan basa rendah, aktivitas mikroorganisme rendah, dan sifat fisika tanah juga tidak baik
4. rumus kimia untuk pengapuran tanah pertanian yaitu Kalsit [CaCO3] dan Dolomit [CaMg(CO3)2].
SukaSuka
1.Paradigma pembangunan yang mengedepankan pertumbuhan ekonomi telah memacu pemanfaatan sumberdaya alam secara berlebihan sehingga eksploitasi sumberdaya alam semakin meningkat sejalan dengan peningkatan jumlah penduduk dan kebutuhan manusia. Akibatnya sumberdaya alam semakin langka dan menurun baik dari segi kualitas maupun kuantitas. Pemanfaatan sumberdaya secara berlebihan telah menyebabkan kondisi tanah menjadi kritis (rusak).
2. 1. Nitrogen (N)
Unsur Nitrogen dengan lambang unsur N, sangat berperan dalam pembentukan sel tanaman, jaringan, dan organ tanaman.
Fosfor atau Phosphor (P)
Unsur Fosfor (P) merupakan komponen penyusun dari beberapa enzim, protein, ATP, RNA, dan DNA.
Kalium (K)
Unsur Kalium berperan sebagai pengatur proses fisiologi tanaman seperti fotosintetis, akumulasi, translokasi, transportasi karbohidrat, membuka menutupnya stomata, atau mengatur distribusi air dalam jaringan dan sel.
Magnesium (Mg)
Magnesium adalah aktivator yang berperan dalam transportasi energi beberapa enzim di dalam tanaman.
Kalsium (Ca)
Unsur ini yang paling berperan adalah pertumbuhan sel. Ia komponen yang menguatkan , dan mengatur daya tembus , serta merawat dinding sel. Perannya sangat penting pada titik tumbuh akar.
Sulfur (S)
Kelebihan Sulfur
Pada umumnya belerang dibutuhkan tanaman dalam pembentukan asam amino sistin, sistein dan metionin. Disamping itu S juga merupakan bagian dari biotin, tiamin, ko-enzim A dan glutationin.
3. Lahan marginal merupakan lahan kering yang memiliki kandungan hara terbatas. Apabila tanaman semusim ditanam pada usaha tani lahan marginal maka produktivitasnya relatif rendah serta mengalami permasalahan sosial ekonomi,
4. sumber bahan bakunya yang melimpah, kapur pertanian yang hingga kini digunakan adalah Kalsit (CaCO3)dan Dolomit [CaMg(CO3)2
SukaSuka
1.Metode vegetative dalam konservasi tanah meliputi penanaman dalam strip, penggunaan sisa tanaman, geotekstil, strip tumbuhan penyangga, tanaman penutup tanah, pergiliran tanaman, agroforestry.
2.-NITROGEN (N)
Merupakan unsur hara makro, dan mutlak dibutuhkan oleh tanaman.
-PHOSFOR (P)
Berfungsi untuk merangsang pertumbuhan akar, khususnya akar benih dan tanaman muda
-KALIUM (K)
Berfungsi membantu pembentukan protein dan karbohidrat
-CALSIUM (Ca)
Berfungsi untuk merangsang pembentukan bulu-bulu akar, mengeraskan batang tanaman dan merangsang pembentukan biji.
-MAGNESIUM (Mg)
Berperan dalam pembentukan zat hijau daun (klorofil), karbohidrat, lemak dan senyawa minyak yang dibutuhkan tanaman.
-SULFUR/BELERANG (S)
Berperan dalam pembentukan bintil akar
Membantu pertumbuhan anakan tanaman
3.-Lahan Tidak Subur
Lahan pertanian dan perkebunan yang menempati lahan kritis akan menghasilkan panen yang tidak optimal.Hal tersebut disebabkan karena kandungan unsur hara pada tanah sangat kurang, sehingga kebutuhan makanan tanaman tidak terpenuhi.
-Kandungan Humus Rendah
Tanah humus adalah jenis tanah yang bersifat subur karena mengandung bahan organik seperti daun-daun yang telah membusuk.Pada tanah yang mengandung humus, maka tanaman akan dapat tumbuh subur. Sedangkan pada tanah yang memiliki kandungan humus rendah atau miskin humus, maka tidak akan cocok jika dijadikan lahan pertanian dan perkebunan.
4.Dengan pertimbangan ketersediaan sumber bahan bakunya yang melimpah, kapur pertanian yang hingga kini digunakan adalah Kalsit [CaCO3] dan Dolomit [CaMg(CO3)2].
SukaSuka
NAMA : BIMA KURNIAWAN
NPM : 71210713083
PRODI : AGROTEKNOLOGI B
1. Metode Vegetatif
Metode vegetatif yaitu metode yang menggunakan tanaman atau bagian tanaman untuk mengurangi daya tumbuk air hujan dengan tanah.
Metode Kimia
Metode Kimia, selain metode vegetatif dan mekanik terdapat pula metode kimia untuk mecegah erosi. Tanah akan diberikan soil conditioner untuk memperbaiki struktur tanah.
Metode Mekanik
Metode Mekanik, yaitu perlakuan fisik yang diberikan kepada tanah dengan membuat bangunan untuk mengurangi aliran permukaan air, sehingga tidak terjadi erosi dan dapat meningkatkan penggunaan tanah.
2. 1. NITROGEN (N)
Merupakan unsur hara makro, dan mutlak dibutuhkan oleh tanaman.
Merangsang pertumbuhan vegetatif tanaman secara keseluruhan, khususnya pertumbuhan akar, batang dan daun.
Berperan dalam pembentukan zat hijau daun (klorofil) yang sangat penting untuk melakukan proses fotosintesis.
2. PHOSFOR (P)
Berfungsi untuk merangsang pertumbuhan akar, khususnya akar benih dan tanaman muda.
Merupakan bahan mentah untuk pembentukan sejumlah protein tertentu.
Membantu proses asimilasi dan pernapasan tanaman.
3. KALIUM (K)
Berfungsi membantu pembentukan protein dan karbohidrat
Memperkuat tanaman sehingga daun, bunga dan buah tidak mudah rontok/gugur.
Salah satu sumber daya tahan tanaman terhadap kekeringan dan penyakit.
4. CALSIUM (Ca)
Berfungsi untuk merangsang pembentukan bulu-bulu akar, mengeraskan batang tanaman dan merangsang pembentukan biji.
Calsium pada batang dan daun bermanfaat untuk menetralkan senyawa atau keadaan yang tidak menguntungkan pada tanah.
5. MAGNESIUM (Mg)
Berperan dalam pembentukan zat hijau daun (klorofil), karbohidrat, lemak dan senyawa minyak yang dibutuhkan tanaman.
Berperan dalam transportasi Phosfat di tanaman.
3.Lahan marginal merupakan lahan kering yang memiliki kandungan hara terbatas. Apabila tanaman semusim ditanam pada usaha tani lahan marginal maka produktivitasnya relatif rendah serta mengalami permasalahan sosial ekonomi, seperti peningkatan tekanan penduduk dan permasalahan biofisik. Salah satu contoh lahan marginal yaitu lahan pasir pantai.
4. 4.kalsit[CaCO3] dan Dolomit [CaMg(CO3)2].Cara sederhana untuk menentukan kebutuhan kapur adalah dengan menghitung selisih antara pH tanah yang dituju dengan pH tanah aktual yang terukur sebelum pengolahan tanah. Untuk menaikkan 1 point pH tanah diperlukan 2 ton (2.000 kg) kapur pertanian per hektar.
SukaSuka
Andre maulana
71210713032
1.Konservasi Tanah
Konservasi Tanah Metode Vegetatif. Konservasi tanah vegetatif merupakan cara konservasi dengan memanfaatkan tanaman sehingga tanah bisa terhindar dari air hujan dan aliran permukaan. …
Konservasi Tanah Metode Mekanik. …
Konservasi Tanah Metode Kimia.
Konservasi air merupakan hal yang sangat relevan untuk meningkatkan produktivitas lahan kering, mencegah banjir, kekeringan dan tanah longsor. Prinsip dasar dari konservasi air adalah menyimpan sebanyak-banyaknya air pada musim hujan dan memanfaatkan kembali pada musim kemarau.
2.Unsur hara makro, yaitu unsur hara yang dibutuhkan tanaman dalam jumlah besar.
Unsur hara yang tergolong unsur hara makro adalah :
Nitrogen (N)
Phosfor (P)
Kalium (K)
Sulfur/belerang (S)
Calsium (Ca)
Magnesium (Mg)
3. Sifat tanah marginal di antaranya yaitu struktur tanah yang buruk, ketersediaan unsur hara rendah, tanahnya bersifat masam (biasanya karena kejenuhan Al tinggi), kejenuhan basa rendah, aktivitas mikroorganisme rendah, dan sifat fisika tanah juga tidak baik.
4. Kalsit [CaCO3] dan Dolomit [CaMg(CO3)2].
SukaSuka
NAMA : JAMAL GUMANTI HRP
NPM : 71210712025
PRODI : AGRIBISNIS A
1. Metode yang digunakan pada saat konservasi tanah dan air yaitu ada beberapa diantaranya pertama metode vegetatif kedua metode mekanik dan yang ketiga metode kimia dan metode vegetatif itu sendiri yakni dengan menanam berbagai jenis tanaman seperti tanaman penutup tanah dan tanaman penguat
2. Unsur hara yang diserap tanaman daru unsur hara N adalah nitrogen dalam bentuk ion amonium (NH4 positif)
Dalam bentuk P adalah H2PO4(ortofosfat)
Dalam bentuk K adalah kalium
Dalam bentuk Ca adalah kalsium dalam bentuk Ca2+
Dalam bentuk Mg yaitu magnesium
Dalam bentuk S adalah Sulfur atau belerang.
3. Ciri ciri tanah marginal adalah lahan marginal merupakan lahan kering.
Lahan marginal dapat disebabkan oleh adanya lahan akibat erosi, pemadatan tanah akibat penggunaan mesin pertanian, banjir dan genangan
Kondisi lahan marginal memiliki potensi dan produktivitas yang rendah.
Ciri ciri tanah keritis yang pertama itu tidak subur yang kedua kandungan humus rendah yang
4. Cara sederhana untuk menghitung pengapuran tanah pertanian adalah dengan menghitung selisih ph tanah yang dituju drngan ph tanah aktual yang terukur sebelum pengolahan tanah. Adapun jumlah kapur pertanian yang diperlukan untuk menaikkan Ph tanah dari 4,3 menjadi 6,0 adalah :
Jumlah kapur pertanian yang diperlukan =(6,0-4,3)x2.000 kg =3.400 kg kapur per hektar.
SukaSuka
1. Metode konservasi tanah meliputi penanaman dalam strip, penggunaan sisa tanaman, geotekstil, strip tumbuhan penyangga, tanaman penutup tanah, pergiliran tanaman, agroforestry.
Perlunya melibatkan berbagai macam pihak.
Pengembangan keanekaragaman hayati.
Memperluas wilayah untuk penghijauan.
Membuat sengkedan atau terasering.
Mengembalikan fungsi daerah aliran sungai (DAS)
2 – ” adalah huruf keempatbelas dalam abjad Latin. Dalam bahasa Latin dan bahasa Indonesia, huruf ini melambangkan
fonem /n/, nasal alveolar. “N” merupakan simbol kimia untuk Nitrogen.
– Fosforus adalah unsur kimia yang memiliki lambang P dengan nomor atom 15. Fosforus berupa nonlogam, bervalensi banyak, termasuk golongan nitrogen, banyak ditemui dalam batuan fosfat anorganik dan dalam semua sel hidup tetapi tidak pernah ditemui dalam bentuk unsur bebasnya.
– Kalium, atau juga disebut potasium, adalah suatu unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki lambang K dan nomor atom 19. Dari bahasa Neo-Latin kalium. Ia pertama kali diisolasi dari potas, abu tanaman, asal nama bahasa Inggrisnya. Dalam tabel periodik, kalium adalah salah satu logam alkali
– Kalsium atau zat kapur adalah sebuah elemen kimia dengan simbol Ca dan nomor atom 20. Mempunyai massa atom 40.078 amu.
Nama, simbol: kalsium, Ca
Nomor atom (Z): 20
Kecepatan suara batang ringan: 3810 m/s (suhu 20 °C)
Modulus Young: 20 GPa
– Magnesium adalah salah satu dari enam mineral penting yang terkandung dalam tubuh manusia. Magnesium membantu membangun tulang, memperbaiki penampilan fungsi saraf, dan merupakan elemen yang sangat penting untuk penghasil energy dari makanan yang di asup oleh manusia
– Belerang atau sulfur adalah unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki lambang S dan nomor atom 16. Belerang merupakan unsur non-logam yang tidak berasa. Belerang, dalam bentuk aslinya, adalah sebuah zat padat kristalin kuning
3. Tanah margila kritis Seperti diketahui bahwa lahan marginal adalah lahan yang rendah potensi dan produktivitasnya. Dari sisi kesuburan tanah, baik kesuburan kimia, fisik maupun biologi tanah, juga rendah. Di samping itu, tanah marginal juga mempunyai tersedianya air yang rendah.lahan kritis sebagai lahan yang karena tidak sesuai dengan penggunaan dan kemampuannya telah mengalami atau dalam proses kerusakan fisik, kimia, dan biologi yang pada akhirnya membahayakan fungsi hidrologis, orologis, produksi pertanian, pemukiman dan kehidupan sosial
4.Dengan pertimbangan ketersediaan sumber bahan bakunya yang melimpah, kapur pertanian yang hingga kini digunakan adalah Kalsit [CaCO3] dan Dolomit [CaMg(CO3)2].
SukaSuka
NAMA : FAJAR KHAIRUL FITRAH
NPM : 71210713031
PRODI : AGROTEKNOLOGI (A)
1. Metode Vegetative
Metode vegetative merupakan penggunaan tanaman dan tumbuhan atau bagian bagian tumbuhan atau sisa sisa untuk mengurangi daya tumbuk butir hujan yang jatuh, mengurangi kecepatan dan jumlah aliran permukaan yang pada akhirnya mengurangi erosi tanah.
Metode Mekanik
Metode mekanik adalah semua perlakuan fsik mekanis yang diberikan terhadap dan pembuatan bangunan untuk mengurangi aliran permukaan dan erosi, dan meningkatkan kemampuan penggunaan tanah. Metode mekanik dalam konservasi tanah berfungsi untuk memperlambat aliran permukaan, menampung dan menyalurkan aliran permukaan dengan kekuatan yang tidak merusak, memperbaiki atau memperbesar infiltrasi air ke dalam tanah dan memperbaiki aerasi tanah dan penyediaan air bagi tanaman.
Metode Kimia
Merupakan penggunaan preparat kimia baik berua senyawa sintetik maupun berupa bahan alami yang sudah diolah, dalam jumlah yang relatis sedikit untuk meningkatkan stabilitas agregat tanah dan mencegah erosi.
2. N ( Nitrogen )
P ( Phosphor )
K ( Kalium )
Ca ( Kalsium )
Mg ( Magnesium )
S ( Sulfur )
3. Ciri tanah marginal di antaranya yaitu struktur tanah yang buruk, ketersediaan unsur hara rendah, tanahnya bersifat masam, kejenuhan basa rendah, aktivitas mikroorganisme rendah, dan sifat fisika tanah juga tidak baik.
4. Dengan pertimbangan ketersediaan sumber bahan bakunya yang melimpah, kapur pertanian yang hingga kini digunakan adalah Kalsit [CaCO3] dan Dolomit [CaMg(CO3)2].
SukaSuka
Nama : Guspan kurniawan
Npm : 71210713010
Prodi : Agroteknologi A
1. Konservasi Metode Vegetatif
Konservasi tanah vegetatif merupakan cara konservasi dengan memanfaatkan tanaman sehingga tanah bisa terhindar dari air hujan dan aliran permukaan.
-Konservasi Metode Mekanik
metode mekanik ini bertujuan untuk memperkecil terjadinya aliran air permukaan dan menyalurkan aliran air ke dalam tempat atau saluran yang tersedia.
-Konservasi Metode Kimia
Metode konservasi tanah satu ini bertujuan untuk memantapkan struktur tanah dengan penambahan bahan kimia.
2. Unsur N diserap oleh tanaman dalam bentuk ion amonium (NH4+) atau ion nitrat (NO3-).
-Tanaman mengambil unsur P dari dalam tanah dalam bentuk ion H2PO4-.
-Unsur K diserap tanaman dari dalam tanah dalam bentuk ion K+.
-unsur Ca diserap tanaman adalah kalsium
-unsur Mg diserap tanaman adalah magnesium
-unsur S diserap tanaman adalah belerang.
3. Kondisi lahan marginal memiliki potensi dan produktivitas yang rendah. Hal tersebut terlihat dari kesuburan tanah, baik kesuburan kimia, fisik maupun biologi tanah, serta ketersediaan air yang rendah. Lahan marginal di Indonesia banyak dijumpai pada lahan basah maupun lahan kering. Lahan basah berupa lahan gambut, lahan sulfat masam dan rawa pasang surut seluas 24 juta ha, sementara lahan kering kering berupa tanah Ultisol 47,5 juta ha dan Oxisol 18 juta ha.
4. Kalsit [CaCO3] dan Dolomit [CaMg(CO3)2].
SukaSuka
Nama: M ridho Abdillah
Npm:71180713078
Prodi: agroteknologi
1. *Metode vegetatif yaitu metode yang menggunakan tanaman atau bagian tanaman untuk mengurangi daya tumbuk air hujan dengan tanah. Tujuannya adalah agar air hujan tidak langsung bertabrakan dengan tanah, mengurangi laju dan jumlah air di permukaan sehingga mengurangi erosi tanah.
*Metode Mekanik, yaitu perlakuan fisik yang diberikan kepada tanah dengan membuat bangunan untuk mengurangi aliran permukaan air, sehingga tidak terjadi erosi dan dapat meningkatkan penggunaan tanah.
*Metode Kimia, selain metode vegetatif dan mekanik terdapat pula metode kimia untuk mecegah erosi.
2. A. Nitrogen (N)
Merupakan unsur hara makro, dan mutlak dibutuhkan oleh tanaman.
B. Phospor(P)
Berfungsi untuk merangsang pertumbuhan akar, khususnya akar benih dan tanaman muda.
C. Kalsium (K)
Berfungsi membantu pembentukan protein dan karbohidrat.
D.Calsium(Ca)
Berfungsi untuk merangsang pembentukan bulu-bulu akar, mengeraskan batang tanaman dan merangsang pembentukan biji.
E. Magnesium (Mg)
Berperan dalam pembentukan zat hijau daun (klorofil), karbohidrat, lemak dan senyawa minyak yang dibutuhkan tanaman.
F. SULFUR/BELERANG (S)
Berperan dalam pembentukan bintil akar
3. Ciri cirinya yaitu Tidak subur karena lahan kritis sedikit mengandung mineral yang dibutuhkan untuk pertumbuhan tanaman. Miskin humus atau tanah yang telah bercampur dengan daun dan ranting pohon yang telah membusuk. Adanya humus mampu membuat daerah tumbuh dengan tumbuhan yang lebat.
4. Dengan pertimbangan ketersediaan sumber bahan bakunya yang melimpah, kapur pertanian yang hingga kini digunakan adalah Kalsit [CaCO3] dan Dolomit [CaMg(CO3)2]
SukaSuka
Nama: Wahyu Daulay
Npm. : 71210713070
Prodi : Agroteknologi B
1. Metode Vegetatif
Metode vegetatif yaitu metode yang menggunakan tanaman atau bagian tanaman untuk mengurangi daya tumbuk air hujan dengan tanah.
KALIUM (K)
Berfungsi untuk membantu pembentukan protein dan karbohidrat
Perkuat tanaman agar daun, bunga dan buah tidak mudah berguguran.
Salah satu sumber ketahanan tanaman
Metode Mekanik
Metode Mekanik, yaitu perlakuan fisik yang diberikan kepada tanah dengan membuat bangunan untuk mengurangi aliran permukaan air, sehingga tidak terjadi erosi dan dapat meningkatkan penggunaan tanah.
Metode Kimia
Metode Kimia, selain metode vegetatif dan mekanik terdapat pula metode kimia untuk mecegah erosi. Tanah akan diberikan soil conditioner untuk memperbaiki struktur tanah.
2.NITROGEN (N)
Ini adalah nutrisi makro, dan sangat dibutuhkan oleh tanaman.
Merangsang pertumbuhan vegetatif tanaman secara keseluruhan, terutama pertumbuhan akar, batang dan daun.
Berperan dalam pembentukan bahan hijau daun (klorofil) yang sangat penting untuk proses fotosintesis.
Berperan dalam pembentukan protein, lemak dan berbagai senyawa organik lainnya.
Gejala tanaman kekurangan Nitrogen :
Pertumbuhan tanaman lambat
Tumbuhan kurus dan kerdil
Daun berwarna hijau kekuningan, pendek, kecil dan tegak
Daun tua berwarna hijau muda, kemudian menguning dan layu.
Saat berbuah, buahnya akan kerdil, cepat matang dan kemudian rontok.
Pengaruh kelebihan Nitrogen pada tanaman antara lain:
Menghasilkan tunas muda yang buruk/lemah.
Produksi biji-bijian berkurang
Memperlambat pematangan/penuaan buah dan biji-bijian
Reaksi pengasaman tanah, menurunkan pH tanah, dan merugikan tanaman, karena akan mengikat unsur hara lain, sehingga unsur nitrogen menjadi sulit diserap tanaman.
Pemupukan menjadi kurang efektif dan tidak efisien
PHOSPHOR (P)
Berfungsi untuk merangsang pertumbuhan akar terutama akar biji dan tanaman muda.
Merupakan bahan baku untuk pembentukan sejumlah protein tertentu.
Membantu proses asimilasi dan respirasi tumbuhan.
Mempercepat pembungaan dan pematangan benih dan buah.
KALSIUM (Ca)
Berfungsi untuk merangsang pembentukan bulu-bulu akar, mengeraskan batang tanaman dan merangsang pembentukan biji.
Kalsium pada batang dan daun bermanfaat untuk menetralkan senyawa atau kondisi yang tidak menguntungkan pada tanah.
MAGNESIUM (Mg)
Berperan dalam pembentukan daun hijau (klorofil), karbohidrat, lemak dan senyawa minyak yang dibutuhkan tanaman.
Berperan dalam transportasi fosfat pada tumbuhan.
SULFUR/BELERANG (S)
Berperan dalam pembentukan bintil akar
Membantu pertumbuhan bibit
Gejala tanaman yang kekurangan belerang antara
3.Lahan marginal merupakan lahan kering yang memiliki kandungan hara terbatas. Apabila tanaman semusim ditanam pada usaha tani lahan marginal maka produktivitasnya relatif rendah serta mengalami permasalahan sosial ekonomi, seperti peningkatan tekanan penduduk dan permasalahan biofisik. Salah satu contoh lahan marginal yaitu lahan pasir pantai. Lahan pasir pantai adalah salah satu lahan yang memiliki banyak faktor keterbatasan dan menjadi kendala bagi para petani untuk melakukan budidaya tanaman. Lahan pasir sangat minim akan bahan organik, hal tersebut yang menyebabkan lahan pasir memiliki daya ikat air yang rendah, dan menyebabkan perubahan suhu yang drastis.
Lahan marginal dapat disebabkan oleh adanya degradasi lahan akibat erosi, pemadatan tanah akibat penggunaan mesin pertanian, banjir, dan genangan. Selain itu, juga disebabkan oleh kemunduran sifat kimia akibat proses penggaraman (salinization), pengasaman (acidification), dan pencemaran (pollution) bahan agrokimia, serta pengurasan unsur hara tanaman. Erosi dapat menurunkan kualitas tanah karena tanah lapisan atas yang relatif subur akan kehilangan banyak bahan organik dan unsur hara tanah.
4.Distan
Beranda / Artikel / Kapur Pertanian Dan Pengapuran
Kapur Pertanian dan Pengapuran
Admin distan | 18 Desember 2019 | 22071 kali
Secara umum unsur-unsur hara esensial di dalam tanah akan berada pada kondisi tersedia yang mudah diserap oleh tanaman pada tingkat kemasaman dengan kisaran pH antara 5,0 sampai 7,0. Tingkat kemasaman tanah yang optimal untuk tanaman sayuran berada pada kisaran pH antara 5,5 sampai 6,5.
Tetapi kenyataannya sebagian besar tanah pertanian di Indonesia berada pada tingkat kemasaman di bawah pH 5,5, bahkan beberapa diantaranya masuk dalam kategori masam dan sangat masam. Ini
SukaSuka
1. Metode konservasi lahan kritis seperti metode vegetative yakni dengan menanam berbagai jenis tanaman penguat teras, penanaman dalam strip, pergiliran tanaman, serta penggunaan pupuk organik dan mulsa.
oleh karena itu ketersediaan air menjadi sesuatu yang sangat penting dalam pengelolaan lahan kritis khususnya kering.
2. Nitrogen (N)
Phosfor (P)
Kalium (K)
Sulfur/belerang (S)
Calsium ( Ca)
Magnesium (Mg)
3. Lahan tidak subur, kandungan humus rendah,
4. Kalsit (CaCO3) Dolomit [CaMg(Co3)2]
SukaSuka
Nama : Muhammad Yunus
Prodi :agb-B
Npm 71210712043
1.Metode vegetatif adalah metode yang menggunakan tanaman atau bagian tanaman untuk mengurangi daya tumbuh air hujan tanah.
2.N-Nitrogen
P-phosfer
K-Kalium
S-sulfur
Ca-calsium
Mg-magnesium
3.Lahan yg Tidak Subur & kandungan hunus rendah.
4._Tanah di olah baik di cangkul atau di bajak, -kapur di tabur merata, -tanah di aduk hingga kedalaman 20 cm, _di biarkan selama 2 minggu baru kemudian di tanami
SukaSuka
Isman hadi siregar
71210712027
Agribisnis a
1.Teknik konservasi tanah secara vegetatif adalah setiap pemanfaatan tanaman/vegetasi maupun sisa-sisa tanaman sebagai media pelindung tanah dari erosi, penghambat laju aliran permukaan, peningkatan kandungan lengas tanah, serta perbaikan sifat-sifat tanah, baik sifat fisik, kimia maupun biologi.
*Konservasi tanah mekanik adalah semua perlakuan fisik mekanis yang diberikan terhadap tanah, dan pembuatan bangunan yang ditujukan untuk mengurangi aliran permukaan dan erosi serta meningkatkan kelas kemampuan tanah.
*metode konservasi tanah secara kimia merupakan metode konservasi yang memanfaatkan preparat kimia berupa senyawa sintetik maupun bahan alami yang sebelumnya telah diolah dalam jumlah yang relatif sedikit dengan tujuan agregat tanah mengalami peningkatan sehingga erosi dapat dicegah.
2. NITROGEN (N)
PHOSFOR (P)
KALIUM (K)
CALSIUM (Ca)
MAGNESIUM (Mg)
SULFUR/BELERANG (S)
3.a. Lahan Tidak Subur
Lahan pertanian dan perkebunan yang menempati lahan kritis akan menghasilkan panen yang tidak optimal.
b. Kandungan Humus Rendah
Tanah humus adalah jenis tanah yang bersifat subur karena mengandung bahan organik seperti daun-daun yang telah membusuk.
4. Kalsit [CaCO3] dan Dolomit [CaMg(CO3)2].
SukaSuka
1.metode vegetative merupakan penggunaan tanaman dan tumbuhan atau bagian bagian tumbuhan atau sisa sisa untuk mengurangi daya tumbuk butir hujan yang jatuh mengurangi kecepatan dan jumlah aliran permukaan yang pada akhirnya mengurangi erosi tanah
Metode mekanik
Perlakuan fisik mekanis yang diberikan terhadap dan pembuat bangunan untuk mengurangi aliran permukaan dan erosi dan meningkatkan kemampuan penggunaan tanah
Metode kimia
Penggunaan preparat kimia baik berupa senyawa sintetik maupun berupa bahan alami yang sudah diolah dalam jumlah yang relatif sedikit untuk meningkatkan stabilitas agregat tanah dan mencegah erosi
3. Ciri-Ciri tanah marginal/keritis
a. Lahan Tidak Subur
Lahan pertanian dan perkebunan yang menempati lahan kritis akan menghasilkan panen yang tidak optimal.
b. Kandungan Humus Rendah
Tanah humus adalah jenis tanah yang bersifat subur karena mengandung bahan organik seperti daun-daun yang telah membusuk
4. Kalsit [CaCO3] dan Dolomit [CaMg(CO3)2].
2.NITROGEN (N)
PHOSFOR (P)
KALIUM (K)
CALSIUM (Ca)
MAGNESIUM (Mg)
SULFUR/BELERANG (S)
SukaSuka
Nama : Muhammad Khairul
Npm : 71210713043
Prodi : Agt b
1. Metode agronomis
Metode agronomi adalah metode konservasi tanah dengan menggunakan peran tanaman atau tumbuhan dengan teknik budidaya untuk meningkatkan infiltrasi, mengurangi aliran permukaan, dan menekan erosi.
Pengelolaan tanah
Pengelolaan tanah merupakan metode konservasi tanah dengan cara memanipulasi tanah untuk mengurangi pengaruh erosif curah hujan dan sekaligus meningkatkan kualitas lahan.
Metode pengelolaan tanah terdiri atas penambahan bahan organik seperti pupuk hijau, pupuk kandang, mulsa sisa-sisa tanaman, olah tanah konservasi, bahan pembenah tanah, dan sistem drainase.
Metode mekanik
Metode mekanik merupakan metode konservasi tanah berupa perlakuan fisik mekanis atau bangunan yang diberikan pada tanah untuk memperlambat aliran permukaan serta menampung dan menyalurkan aliran permukaan dengan kekuatan yang tidak merusak.
2. Unsur Nitrogen dengan lambang unsur N, sangat berperan dalam pembentukan sel tanaman, jaringan, dan organ tanaman. Nitrogen memiliki fungsi utama sebagai bahan sintetis klorofil, protein, dan asam amino. Oleh karena itu unsur Nitrogen dibutuhkan dalam jumlah yang cukup besar, terutama pada saat pertumbuhan memasuki fase vegetatif. Bersama dengan unsur Fosfor (P), Nitrogen ini digunakan dalam mengatur pertumbuhan tanaman secara keseluruhan.Kelebihan jumlah Nitrogen pun perlu diwaspadai. Ciri-ciri tanaman apabila unsur N-nya berlebih adalah warna daun yang terlalu hijau, tanaman rimbun dengan daun. Proses pembuangan menjadi lama. Adenium bakal bersifat sekulen karena mengandung banyak air. Hal itu menyebabkan tanaman rentan terhadap serangan jamur dan penyakit, serta mudah roboh. Produksi bunga pun akan menurun.Unsur Fosfor (P) merupakan komponen penyusun dari beberapa enzim, protein, ATP, RNA, dan DNA. ATP penting untuk proses transfer energi, sedangkan RNA dan DNA menentukan sifat genetik dari tanaman. Unsur P juga berperan pada pertumbuhan benih, akar, bunga, dan buah. Pengaruh terhadap akar adalah dengan membaiknya struktur perakaran sehingga daya serap tanaman terhadap nutrisi pun menjadi lebih baikKelebihan P menyebabkan penyerapan unsur lain terutama unsur mikro seperti besi (Fe) , tembaga (Cu) , dan seng (Zn) terganggu. Namun gejalanya tidak terlihat secara fisik pada tanaman.
3. Kalium (K)
Unsur Kalium berperan sebagai pengatur proses fisiologi tanaman seperti fotosintetis, akumulasi, translokasi, transportasi karbohidrat, membuka menutupnya stomata, atau mengatur distribusi air dalam jaringan dan sel. Kekurangan unsur ini menyebabkan daun seperti terbakardan akhirnya gugur.Kelebihan K menyebabkan penyerapan Ca dan Mg terganggu. Pertumbuhan tanaman terhambat. sehingga tanaman mengalami defisiensi.
4. Magnesium (Mg)
Magnesium adalah aktivator yang berperan dalam transportasi energi beberapa enzim di dalam tanaman. Unsur ini sangat dominan keberadaannya di daun , terutama untuk ketersediaan klorofil. Jadi kecukupan magnesium sangat diperlukan untuk memperlancar proses fotosintesis. Unsur itu juga merupakan komponen inti pembentukan klorofil dan enzim di berbagai proses sintesis protein.Jumlah S yang dibutuhkan oleh tanaman sama dengan jumlah fosfor (P). Kekahatan S menghambat sintesis protein dan hal inilah yang dapat menyebabkan terjadinya klorosis seperti tanaman kekurangan nitrogen. Kahat S lebih menekan pertumbuhan tunas dari pada pertumbuhan akar. Gejala kahat S lebih nampak pada daun muda dengan warna daun yang menguning sebagai mobilitasnya sangat rendah di dalam tanaman (Haneklaus dan Penurunan kandungan klorofil secara drastis pada daun merupakan gejala khas pada tanaman yang mengalami kahat S . Kahat S menyebabkan terhambatnya sintesis protein yang berkorelasi dengan akumulasi N dan nitrat organik terlarut.
3. Sifat tanah marginal di antaranya yaitu struktur tanah yang buruk, ketersediaan unsur hara rendah, tanahnya bersifat masam (biasanya karena kejenuhan Al tinggi), kejenuhan basa rendah, aktivitas mikroorganisme rendah, dan sifat fisika tanah juga tidak baik.
4. Kapur karbonat mempunyai 2 jenis yaitu Kalsit/kalsium karbonat (CaCO3) dan Dolomit (CaMg(CO3)2). Kalsit dalam struktur kimianya lebih banyak didominasi oleh unsur Ca, dan sedikit sekali unsur Mg, sehingga rumus kimianya menjadi CaCO3.
SukaSuka
Nama : Rizky Syahputra
Npm : 71210712016
Prodi: Agribisnis A
1. Metode Vegetative,
Metode vegetative merupakan penggunaan tanaman dan tumbuhan atau bagian bagian tumbuhan atau sisa sisa untuk mengurangi daya tumbuk butir hujan yang jatuh, mengurangi kecepatan dan jumlah aliran permukaan yang pada akhirnya mengurangi erosi tanah
Metode Mekanik
Metode mekanik adalah semua perlakuan fsik mekanis yang diberikan terhadap dan pembuatan bangunan untuk mengurangi aliran permukaan dan erosi, dan meningkatkan kemampuan penggunaan tanah
Metode Kimia
Merupakan penggunaan preparat kimia baik berua senyawa sintetik maupun berupa bahan alami yang sudah diolah, dalam jumlah yang relatis sedikit untuk meningkatkan stabilitas agregat tanah dan mencegah erosi.
2. Unsur N (Nitrogen)
Unsur hara N termasuk unsur yang dibutuhkan dalam jumlah paling banyak sehingga disebut unsur hara makro primer. Umumnya unsur Nitrogen menyusun 1-5% dari berat tubuh tanaman.
Unsur P (Phosphor)
Unsur P juga merupakan salah satu unsur hara makro primer sehingga diperlukan tanaman dalam jumlah banyak untuk tumbuh dan berproduksi. Tanaman mengambil unsur P dari dalam tanah
Unsur K (Kalium)
Dalam proses pertumbuhan tanaman, unsur K merupakan salah satu unsur hara makro primer yang diperlukan tanaman dalam jumlah banyak juga, selain unsur N dan P
Unsur K (Kalium)
Dalam proses pertumbuhan tanaman, unsur K merupakan salah satu unsur hara makro primer yang diperlukan tanaman dalam jumlah banyak juga, selain unsur N dan P
Ca(kalsium)
M(agnesium)
S(Sulfur)
3. Tidak subur karena lahan kritis sedikit mengandung mineral yang dibutuhkan untuk pertumbuhan tanaman. Miskin humus atau tanah yang telah bercampur dengan daun dan ranting pohon yang telah membusuk. Adanya humus mampu membuat daerah tumbuh dengan tumbuhan yang lebat
4. Kalsit [CaCO3]
Dolomit [CaMg(CO3)2]
SukaSuka
1. Konservasi Tanah Metode Vegetatif. Konservasi tanah vegetatif merupakan cara konservasi dengan memanfaatkan tanaman sehingga tanah bisa terhindar dari air hujan dan aliran permukaan . Konservasi Tanah Metode Mekanik. Konservasi Tanah Metode Kimia
2. Unsur hara makro
N, natrium, kalium , phospor, magnesium
Unsur hara mikro
Klor(Cl), zat b(FE), mangan (mn)
3. Sifat tanah marginal di antaranya yaitu struktur tanah yang buruk, ketersediaan unsur hara rendah, tanahnya bersifat masam (biasanya karena kejenuhan Al tinggi), kejenuhan basa rendah, aktivitas mikroorganisme rendah, dan sifat fisika tanah juga tidak baik.
4. adalah Kalsit [CaCO3] dan Dolomit [CaMg(CO3)2]
SukaSuka
1. Secara vegetatif
Dengan cara memanfaatkan tanaman bertujuan agar tanah terhindar dari air hujan dan aliran permukaan.
Secara mekanik
Dengan cara menyalurkan air ke tempat dan aliran yang tersedia.
Secara kimia memantafkan struktur tanah dengan penambahan bahan kimia.
2. NPK ( nitrogen, fosfor, kalium)
Ca ( calsium )
Mg ( Magnesium )
S ( Sulfur atau belerang)
3. Tidak subur karena lahan kritis sedikit mengandung mineral yang dibutuhkan untuk pertumbuhan tanaman miskin humus.
4. Kalsit [CaCO3] dan Dolomit [CaMg(CO3)2].Kalsit dalam struktur kimianya lebih banyak didominasi oleh unsur Ca, dan sedikit sekali unsur Mg, sehingga rumus kimianya menjadi CaCO3.
SukaSuka
1. Dengan melakukan metode vegetative yakni dengan menanam berbagai jenis tanaman seperti tanaman penutup pada tanah.
2.unsur hara makro
Unsur hara mikro
Nitrogen
3.ciri cirinya yaitu tidak subur dan mengandung mineral yg dapat di butuhkan pada pertumbuhan tanaman
4.Rumus kimia yg hingga kini di gunakan adalah Kalsit [caCo3]dan dolomit [CaMg(CO3)2].
SukaSuka
Nama : nazrey ridlla sinaga
Npm :71210713056
Prodi : agroteknologi B
1. Metode konservasi tanah dan air dapat digolongkan ke dalam tiga golongan yaitu (1) metode vegetative (2) Metode mekanik (3)metode kimia.
2.Unsur Nitrogen dengan lambang unsur N, sangat berperan dalam pembentukan sel tanaman, jaringan, dan organ tanaman. Nitrogen memiliki fungsi utama sebagai bahan sintetis klorofil, protein, dan asam amino. Oleh karena itu unsur Nitrogen dibutuhkan dalam jumlah yang cukup besar, terutama pada saat pertumbuhan memasuki fase vegetatif.
Unsur Fosfor (P) merupakan komponen penyusun dari beberapa enzim, protein, ATP, RNA, dan DNA. ATP penting untuk proses transfer energi, sedangkan RNA dan DNA menentukan sifat genetik dari tanaman. Unsur P juga berperan pada pertumbuhan benih, akar, bunga, dan buah.
Unsur Kalium berperan sebagai pengatur proses fisiologi tanaman seperti fotosintetis, akumulasi, translokasi, transportasi karbohidrat, membuka menutupnya stomata, atau mengatur distribusi air dalam jaringan dan sel.
Magnesium adalah aktivator yang berperan dalam transportasi energi beberapa enzim di dalam tanaman. Unsur ini sangat dominan keberadaannya di daun , terutama untuk ketersediaan klorofil. Jadi kecukupan magnesium sangat diperlukan untuk memperlancar proses fotosintesis.
3.Lahan kritis adalah istilah yang digunakan untuk menyebut kondisi suatu wilayah atau lahan yang telah mengalami degradasi, sehingga kawasan tersebut tidak dapat menjalankan fungsinya.
Lahan yang masuk dalam kategori kritis, yaitu jika usaha untuk mengambil manfaat produktivitas pada lahan tersebut tidak sebanding dengan hasil produksi yang diperoleh.
4.Distan
Beranda / Artikel / Kapur Pertanian Dan Pengapuran
Kapur Pertanian dan Pengapuran
Admin distan | 18 Desember 2019 | 22071 kali
Secara umum unsur-unsur hara esensial di dalam tanah akan berada pada kondisi tersedia yang mudah diserap oleh tanaman pada tingkat kemasaman dengan kisaran pH antara 5,0 sampai 7,0. Tingkat kemasaman tanah yang optimal untuk tanaman sayuran berada pada kisaran pH antara 5,5 sampai 6,5.
Tetapi kenyataannya sebagian besar tanah pertanian di Indonesia berada pada tingkat kemasaman di bawah pH 5,5, bahkan beberapa diantaranya masuk dalam kategori masam dan sangat masam. Ini
SukaSuka
1. Metode pembangunan teras tembok, Metode pembangunan teras batu, Metode pemasangan kawan Bronjong, Metode pemasangan saluran drainase, Metode tekhnikal, Metode Mekanik
2. N ( nitrogen)
P ( phosfor )
K ( kalium )
Ca ( calsium )
Mg ( Magnesium )
S ( Sulfur )
3. – Lahan tidak subur
– Kandungan humus rendah
4. Kapur untuk pengapuran yang digunakan, Kalsit ( CaCO3 ) dan Dolomit ( CaMg(CO3)2)
SukaSuka
1.Metode Vegetatif
Metode vegetatif yaitu metode yang menggunakan tanaman atau bagian tanaman untuk mengurangi daya tumbuk air hujan dengan tanah. Tujuannya adalah agar air hujan tidak langsung bertabrakan dengan tanah, mengurangi laju dan jumlah air di permukaan sehingga mengurangi erosi tanah.
Metode Mekanik
Metode Mekanik, yaitu perlakuan fisik yang diberikan kepada tanah dengan membuat bangunan untuk mengurangi aliran permukaan air, sehingga tidak terjadi erosi dan dapat meningkatkan penggunaan tanah.
Metode Kimia
Metode Kimia, selain metode vegetatif dan mekanik terdapat pula metode kimia untuk mecegah erosi. Tanah akan diberikan soil conditioner untuk memperbaiki struktur tanah.
2.Nitrogen (N)
Phosfor (P)
Kalium (K)
Sulfur/belerang (S)
Calsium (Ca)
Magnesium (Mg)
3.Sifat tanah marginal di antaranya yaitu struktur tanah yang buruk, ketersediaan unsur hara rendah, tanahnya bersifat masam (biasanya karena kejenuhan Al tinggi), kejenuhan basa rendah, aktivitas mikroorganisme rendah, dan sifat fisika tanah juga tidak baik.
4. Kalsit [CaCO3] dan Dolomit [CaMg(CO3)2].
SukaSuka
. Metode konersasi tanah:
Metode Vegetative
Metode Mekanik
Metode Kimia
Metode konversasi air:
Penanaman pohon di sekitar DAS (pohon yang banyak menyimpan cadangan air : bambu)
Membuat biopori dan sumur resapan.
Melakukan penghematan terhadap penggunaan dan pengelolaan sumber daya air.
2.NITROGEN (N) Merupakan unsur hara makro, dan mutlak dibutuhkan oleh tanaman.
PHOSFOR (P)
KALIUM (K)
CALSIUM (Ca)
MAGNESIUM (Mg)
SULFUR/BELERANG (S)
KLOR (Cl)
BESI (Fe)
3.Sifat tanah marginal di antaranya yaitu struktur tanah yang buruk, ketersediaan unsur hara rendah, tanahnya bersifat masam (biasanya karena kejenuhan Al tinggi), kejenuhan basa rendah, aktivitas mikroorganisme rendah, dan sifat fisika tanah juga tidak baik.
4.Ch3sop x luas tanah
SukaSuka
1. Metode Vegetatif. Metode vegetatif merupakan cara konservasi dengan memanfaatkan tanaman sehingga tanah bisa terhindar dari air hujan dan aliran permukaan.
Metode mekanik. Metode ini memiliki kemampuan mengurangi erosi lebih besar dibandingkan metode lainnya
2. N = Nitrogen
P= phospor
K = kalium
Ca = kalsium
Mg = magnesium
S = sulpur atau belerang
3. *Lahan Tidak Subur. Lahan pertanian atau perkebunan yang lahan tidak subur akan menghasilkan panen yang tidak optimal
* Kandungan humus nya rendah /kandungan organik nya rendah
4. CaCO3] serta [CaMg(CO3)2].
CaCo3 = kalasit dan Co32 = dolomit
SukaSuka
1. – Metode Vegetative merupakan penggunaan tanaman dan tumbuhan atau bagian bagian tumbuhan atau sisa sisa untuk mengurangi daya tumbuk butir hujan yang jatuh mengurangi kecepatan dan jumlah aliran permukaan yang pada akhirnya mengurangi erosi tanah
– Metode mekanik adalah semua perlakuan fisik mekanis yang diberikan terhadap dan pembuatan bangunan untuk mengurangi aliran permukaan dan erosi dan meningkatkan kemampuan penggunaan tanah
– Metode Kimia
Merupakan penggunaan preparat kimia baik berupa senyawa sintetik maupun berupa bahan alami yang sudah diolah dalam jumlah yang relatis sedikit untuk meningkatkan stabilitas agregat tanah dan mencegah erosi
Berbagai metode mampu diterapkan dalam konservasi tanah dan air dengan teknik dapat meningkatkan erosi dapat diminimalkan dan di cegah dicegah
2. Nitrogen (N) Phosfor (P) Kalium (K) Calsium (Ca) Magnesium (Mg) Sulfur/belerang (S) maka ini termasuk untuk hara makro
3. Ciri – ciri tanah marginal/kritis
– Memiliki mutu yang rendah
– Tanah tidak subur
– Mengandung mineral yang sedikit
– Tanah telah bercampur daun yang telah membusuk
4. Rumus tanah pengapuran adalah Kalsit (CaCO3) dan Dolomit (CaMg(CO3)2)
SukaSuka
Nama:Yuda Eka Danuarta
NPM:71210712035
Prodi: Agribisnis-A
1.)-Metode vegetative merupakan penggunaan tanaman dan tumbuhan atau bagian bagian tumbuhan atau sisa sisa untuk mengurangi daya tumbuk butir hujan yang jatuh, mengurangi kecepatan dan jumlah aliran permukaan yang pada akhirnya mengurangi erosi tanah.
-Metode mekanik adalah semua perlakuan fisik mekanis yang diberikan terhadap dan pembuatan bangunan untuk mengurangi aliran permukaan dan erosi, dan meningkatkan kemampuan penggunaan tanah.
-Merupakan penggunaan bagan kimia baik berupa senyawa sintetik maupun berupa bahan alami yang sudah diolah, dalam jumlah yang relatis sedikit untuk meningkatkan stabilitas agregat tanah dan mencegah erosi.
2.)-Nitrogen(N)
-Phosfor(P)
-Kalium(K)
-Calsium(Ca)
-Magnesium(Mg)
-Sulfur/belerang(S)
3.)Lahan kritis merupakan lahan yang memiliki fungsi kurang baik sebagai media tanam yang baik untuk tanaman yang dibudidayakan atau yang tidak dibudidayakan. Ciri-ciri lahan kritis adalah sebagai berikut.
-Penutup vegetasinya kurang dari 25%
-Tingkat kemiringan lebih dari 15%
-Terjadi gejala erosi lambat
-Terjadi gejala erosi parit
-Lapisan top soilnya menipis.
4.)Kalsit [CaCO3] dan Dolomit [CaMg(CO3)2].
SukaSuka
1. *Teknik konservasi tanah secara vegetatif adalah setiap pemanfaatan tanaman/vegetasi maupun sisa-sisa tanaman sebagai media pelindung tanah dari erosi, penghambat laju aliran permukaan, peningkatan kandungan lengas tanah, serta perbaikan sifat-sifat tanah, baik sifat fisik, kimia maupun biologi.
*Konservasi tanah mekanik adalah semua perlakuan fisik mekanis yang diberikan terhadap tanah, dan pembuatan bangunan yang ditujukan untuk mengurangi aliran permukaan dan erosi serta meningkatkan kelas kemampuan tanah.
*metode konservasi tanah secara kimia merupakan metode konservasi yang memanfaatkan preparat kimia berupa senyawa sintetik maupun bahan alami yang sebelumnya telah diolah dalam jumlah yang relatif sedikit dengan tujuan agregat tanah mengalami peningkatan sehingga erosi dapat dicegah.
2. NITROGEN (N) Sumber unsur N dapat diperoleh dari bahan organik, mineral tanah, maupun penambahan dari pupuk organik.
PHOSFOR (P) Tanaman menyerap P dalam bentuk H2PO4- (ortofosfat primer) dan HPO4-2 (ortofosfat sekunder)
KALIUM (K) Unsur K diserap tanaman dari dalam tanah dalam bentuk ion K+. Kandungan unsur K pada jaringan tanaman sekitar 0,5 – 6% dari berat kering.
CALSIUM (Ca) Kalsium merupakan unsur hara makro sekunder yang diserap tanaman dalam bentuk Ca2+.
MAGNESIUM (Mg) Magnesium (Mg) merupakan unsur hara makro sekunder yang diserap tanaman dalam bentuk Mg2+.
SULFUR/BELERANG (S) Bentuk S yang diserap tanaman
Penyerapan akar etrutama dalam bentuk: sulfat (SO4=).
3.Tidak subur karena lahan kritis sedikit mengandung mineral yang dibutuhkan untuk pertumbuhan tanaman. Miskin humus atau tanah yang telah bercampur dengan daun dan ranting pohon yang telah membusuk. Adanya humus mampu membuat daerah tumbuh dengan tumbuhan yang lebat.
4. Kalsit (CaCO3) dan Dolomit ( Camgini(CO3) 2).
SukaSuka
1. Konservasi Tanah Metode Vegetatif
Konservasi tanah vegetatif merupakan cara konservasi dengan memanfaatkan tanaman sehingga terhindar dari air hujan dan aliran permukaan. Biasanya kalau sudah banyak aliran permukaan, tanah bisa jadi rawan erosi . Jadi, perlu yang namanya pemanfaatan tanaman.
A. Tanaman Penutup Lahan
Tanaman penutup lahan merupakan tumbuhan khusus yang ditanam untuk melindungi tanah dari ancaman kerusakan oleh erosi. Contoh konservasi tanah dengan metode tanaman penutup lahan antara lain:
Pohon Rendah (Calopogonium mucunoides)
Pohon sedang (Lantana camara)
Tanaman pelindung (pohon hujan)
Tanaman yang tidak disukai (Panicum repens).
B. Pemotongan Strip
Strip cropping merupakan salah satu metode konservasi tanah secara vegetatif. Strip cropping merupakan metode penanaman dengan mengelilingi yang bertujuan untuk menahan erosi tanah. Metode ini bisa dilakukan dengan cara mengikuti garis kontur, strip lapangan, atau strip berpenyangga.
C. Penanaman Berganda
Penanaman berganda merupakan sistem bercocok tanam dengan menanam lebih dari satu jenis tanaman dalam sebidang tanah secara bersamaan atau digilir.
Nah, metode konservasi tanah ini dapat dilakukan dengan teknik tumpang sari (waktu bersamaan), penanaman (waktu yang berbeda lahan sama), atau sistem tumpang gilir (perpaduan tumpang sari dan beruntun).
D. Penanaman Tanaman Pangan dan Non-pangan
Tanaman pangan dan nonpangan dapat dilakukan dengan cara mencampur tanaman pokok dengan tanaman lainnya yang bukan pangan. Contoh konservasi tanah dengan metode ini yakni, menanam cabe dan padi sekaligus.
E. Mulsa
Metode konservasi tanah dengan cara vegetatif berikutnya yakni mulsa. Jadi, mulsa ini merupakan bahan organik dari sisa tanaman yang diletakkan di atas permukaan tanah sebagai penutup. Fungsi mulsa ada banyak nih, yaitu:
Untuk mengurangi erosi.
Menghambat aliran permukaan tanah.
tentang suhu dan kelembapan tanah.
Memakan tanaman penganggu.
F. Reboisasii
Reboisasi merupakan metode penghutanan kembali lahan yang sudah gundul akibat penebangan pohon secara tidak terkendali.
2.Nitrogen (N)
Dimanfaatkan tanaman dalam bentuk Amonium (NH4+) pada kondisi alkalin, dan nitrat (NO3-) dalam kondisi asam, berupa gas N2 melalui fiksasi oleh simbiosis dengan bakteri. Rata-rata ditemukan 1,5 % dari bobot kering tanaman. Unsur N bersifat mudah bergerak (mobile) di dalam tubuh tanaman maupun di tanah.
Fosfor (P)
Dimanfaatkan tanaman dalam bentuk HPO4 2- , H2PO 4 –. Rata-rata ditemukan 0,2 % dari bobot kering tanaman dan pergerakannya di tubuh tanaman rendah, dan di tanah tidak mobile.
Kalium / Potassium (K)
Dimanfaatkan tanaman dalam bentuk ion K+. Rata-rata ditemukan 1 % dari bobot kering tanaman. Bersifat sangat mobile dalam tubuh tanaman namun sedikit mobile di tanah.
Kalsium (Ca)
Dimanfaatkan tanaman dalam bentuk ion Ca2+. Rata-rata ditemukan 0,5 % dari bobot kering tanaman. Bersifat tidak mobile dalam tubuh tanaman, sedikit mobile di tanah.
Magnesium (Mg)
Dimanfaatkan tanaman dalam bentuk ion Mg2+. Ditemukan sebanyak 0,2 % dari bobot kering tanaman. Sedikit mobile dalam tubuh tanaman, tidak mobile di tanah.
Belerang / Sulfur (S)
Dimanfaatkan tanaman dalam bentuk ion SO4-. Rerata ditemukan 0,1 % dari bobot kering tanaman. Bersifat mobile dalam tubuh tanaman maupun di tanah.
3.Ciri-Ciri Lahan Marginal/Kritis
Tidak subur karena lahan kritis sedikit mengandung mineral yang dibutuhkan untuk pertumbuhan tanaman. Miskin humus atau tanah yang telah bercampur dengan daun dan ranting pohon yang telah membusuk. Adanya humus mampu membuat daerah tumbuh dengan tumbuhan yang lebat.
4.Anjuran pengapuran tanah di Indonesia dimulai pada tahun 80-an, bersamaan dengan perkembangan pertanian yang begitu cepat yang terkenal dengan istilah “revolusi hijau”. Dengan pertimbangan ketersediaan sumber bahan bakunya yang melimpah, kapur pertanian yang hingga kini digunakan adalah Kalsit [CaCO3] dan Dolomit [CaMg(CO3)2]. Untuk diketahui saja bahwa kalsit yang beredar di pasaran tidak murni sebagai kalsium karbonat (CaCO3), tetapi mengandung juga magnesium karbonat (MgCO3) tetapi dengan persentase yang lebih kecil daripada kalsium karbonat. Sedangkan dolomit mengandung magnesium karbonat dengan persentase lebih tinggi daripada kalsium karbonat. Manfaat kapur pertanian di dalam tanah menyangkut dua hal, yaitu meningkatkan pH tanah dan sebagai sumber unsur kalsium (Ca) dan magnesium (Mg). Jika jumlah ion hidrogen di dalam larutan tanah semakin besar maka tingkat kemasaman tanahnya akan semakin naik atau dengan kata lain pH tanahnya akan semakin turun.
SukaSuka
Nama : Eka Purwo Subekti
Npm : 71210713021
Prodi : agroteknologi kelas A
1. Hal ini terjadi karena adanya perbedaan besar kebutuhan air tiap jenis vegetasi. Besarnya kebutuhan air beberapa jenis tanaman dapat menjadi acuan dalam membuat pola tanam yang optimal. Sedangkan aplikasi metode sipil teknis yaitu suatu metode konservasi lahan kritis dengan mengatur aliran permukaan .
sehingga tidak merusak lapisan olah tanah (top soil) yang bermanfaat bagi pertumbuhan tanaman. Usaha konservasi lahan kritis dengan metode sipil teknis ini yaitu membuat bangunan-bangunan konservasi antara lain pengolahan tanah menurut kontur, pembuatan guludan, teras dan saluran air (saluran pembuangan air, terjunan dan rorak).
2. Unsur hara makro, yaitu unsur hara yang dibutuhkan tanaman dalam jumlah besar.
Unsur hara yang tergolong unsur hara makro adalah :
•Nitrogen (N)
•Phosfor (P)
•Kalium (K)
•Sulfur/belerang (S)
•Calsium (Ca)
•Magnesium (Mg)
3. Ciri-Ciri Lahan Kritis
Lahan yang telah terdegradasi atau yang telah rusak, umumnya menunjukkan 2 ciri utama, yaitu:
1. Lahan Tidak Subur
Lahan pertanian dan perkebunan yang menempati lahan kritis akan menghasilkan panen yang tidak optimal.
2. Kandungan Humus Rendah
Tanah humus adalah jenis tanah yang bersifat subur karena mengandung bahan organik seperti daun-daun yang telah membusuk. Pada tanah yang mengandung humus, maka tanaman akan dapat tumbuh subur.
4. 3. Sifat tanah marginal di antaranya yaitu struktur tanah yang buruk, ketersediaan unsur hara rendah, tanahnya bersifat masam (biasanya karena kejenuhan Al tinggi), kejenuhan basa rendah, aktivitas mikroorganisme rendah, dan sifat fisika tanah juga tidak baik.
4. Kalsit [CaCO3] dan Dolomit [CaMg(CO3)2].
SukaSuka
Nama : M Fikri Gumay
Npm: 71210712013
Prodi : agribisnis A
1. – Konservasi tanah vegetatif merupakan cara konservasi dengan memanfaatkan tanaman sehingga tanah bisa terhindar dari air hujan dan aliran permukaan.
-. metode mekanik atau buatan ini bertujuan untuk memperkecil terjadinya aliran air permukaan dan menyalurkan aliran air ke dalam tempat atau saluran yang tersedia seperti terasering, saluran air
– Metode kimiawi tanah satu ini bertujuan untuk memantapkan struktur tanah dengan penambahan bahan kimia.
2.- N = Nitrogen
– P = Fosfor atau Phosphor
– K = Kalium
– Ca = Kalsium
– Mg = Magnesium
– S = Belerang atau Sulfur
3. Tanah marjinal atau keritis adalah tanah kering yang kekurangan air yang di akibatkan dari saluran air yang tidak bagus
4. Kalsium Karbonat (CaCO3)
SukaSuka
Nama : Dimas wiranda npm: 71210713057 AGT B
1. Konservasi Tanah Metode Vegetatif. Konservasi tanah vegetatif merupakan cara konservasi dengan memanfaatkan tanaman sehingga tanah bisa terhindar dari air hujan dan aliran permukaan . Konservasi Tanah Metode Mekanik. Konservasi Tanah Metode Kimia
2. Unsur hara makro
N, natrium, kalium , phospor, magnesium
Unsur hara mikro
Klor(Cl), zat b(FE), mangan (mn)
3. Sifat tanah marginal di antaranya yaitu struktur tanah yang buruk, ketersediaan unsur hara rendah, tanahnya bersifat masam (biasanya karena kejenuhan Al tinggi), kejenuhan basa rendah, aktivitas mikroorganisme rendah, dan sifat fisika tanah juga tidak baik.
4. adalah Kalsit [CaCO3] dan Dolomit [CaMg(CO3)2]
SukaSuka
1. Metode konservasi lahan kritis seperti metode vegetative yakni dengan menanam berbagai jenis tanaman penguat teras, penanaman dalam strip, pergiliran tanaman, serta penggunaan pupuk ornaik dan mulsa.
Lahan kritis adalah akibat sumber daya alam semakin langkah dan menurun baik dari segi kualitas maupun kuantitas oleh karena itu ketersediaan air menjadi sesuatu yang sangat penting dalam pengelolaan lahan kritis khususnya kering.
2. Nitrogen (N)
Phosfor (P)
Kalium (K)
Sulfur/belerang (S)
Calsium ( Ca)
Magnesium (Mg)
3. Lahan tidak subur, kandungan humus rendah, kadar air kurang
4. Kalsit (CaCO3) Dolomit [CaMg(Co3)2]
SukaSuka
Nama : Dimas Niki Prayuda
Npm :71210713023
Prodi: AGT A
1. Pertama metode agronomis merupakan metode menggunakan tumbuhan dan tanaman untuk meningkatkan inflas
Kedua metode pengolahan lahan dengan menggunakan atau memanipulasi tanah mengurangin erosif
2. Nitrogen= ion amunium
Posfor=apatit kalsium fospat
Kalium:ion k+
Calium: ion ca+
Mg:pembentukan zat hijau
Sulfur pembentukan biji akar
3.yang pertama tanah tidak subur, lalu yang kedua kandungan humus rendah
4.calsit:caco3 dan dolomit:ca mg{co3}
SukaSuka
1. Metode konservasi tanah dan air dapat digolongkan ke dalam tiga golongan yaitu (1) metode vegetative (2) Metode mekanik (3)metode kimia.
1). Metode Vegetative
Metode vegetative merupakan penggunaan tanaman dan tumbuhan atau bagian bagian tumbuhan atau sisa sisa untuk mengurangi daya tumbuk butir hujan yang jatuh, mengurangi kecepatan dan jumlah aliran permukaan yang pada akhirnya mengurangi erosi tanah.
2). Metode Mekanik
Metode mekanik adalah semua perlakuan fsik mekanis yang diberikan terhadap dan pembuatan bangunan untuk mengurangi aliran permukaan dan erosi, dan meningkatkan kemampuan penggunaan tanah.
3). Metode Kimia
Merupakan penggunaan preparat kimia baik berua senyawa sintetik maupun berupa bahan alami yang sudah diolah, dalam jumlah yang relatis sedikit untuk meningkatkan stabilitas agregat tanah dan mencegah erosi.
2. 1). Nitrogen (N)
Unsur Nitrogen dengan lambang unsur N, sangat berperan dalam pembentukan sel tanaman, jaringan, dan organ tanaman.
2). Fosfor (p)
Unsur Fosfor (P) merupakan komponen penyusun dari beberapa enzim, protein, ATP, RNA, dan DNA
3). Kalium(k)
Unsur Kalium berperan sebagai pengatur proses fisiologis seperti fotosinte, akumulasi, translokasi, transportasi karbohidrat, membuka menutupnya stomata, atau mengatur distribusi udara dalam jaringan dan sel.
4). Magnesium (Mg)
Magnesium adalah aktivator yang berperan dalam transportasi energi beberapa enzim di dalam tanaman.
5). .Kalsium (Ca)
Perannya sangat penting di titik tumbuh akar.
6) Belerang atau Sulphur (S)
Selain itu S juga merupakan bagian dari biotin, tiamin, ko-enzim A dan glutationin. 90% S dalam tanaman ditemukan dalam bentuk asam amino, yang salah satu fungsi utamanya adalah pembuatan protein yaitu dalam pembentukan disulfida antara rantai-rantai peptida.
3. Lahan kritis adalah istilah yang digunakan untuk menyebut kondisi suatu wilayah atau lahan yang telah mengalami degradasi, sehingga kawasan tersebut tidak dapat menjalankan fungsinya. Lahan yang masuk dalam kategori kritis, yaitu jika usaha untuk mengambil manfaat produktivitas pada lahan tersebut tidak sebanding dengan hasil produksi yang diperoleh.
4. Kalsit [CaCO3] dan Dolomit [CaMg(CO3)2].
SukaSuka
1) Metode Vegetative
Metode Mekanik
Metode Kimia
2)Nitrogen (N)
Phosfor (P)
Kalium (K)
Sulfur/belerang (S)
Calsium (Ca)
Magnesium (Mg)
3).ketersediaan unsur hara rendah, tanahnya bersifat masam (biasanya karena kejenuhan Al tinggi), kejenuhan basa rendah, aktivitas mikroorganisme rendah, dan sifat fisika tanah juga tidak baik.
4)Kalsit [CaCO3] dan Dolomit [CaMg(CO3)2].
Nama: aditya dwi kuntara
Npm: 71210712053
Prodi : agribisnis B
SukaSuka
Nama : Shendy Frans
Npm. : 71210713044
Prodi Kelas : Agt B
1. Ada beberapa metode atau cara dalam kegiatan konservasi tanah dan air yaitu yang pertama adalah menggunakan metode konservasi vegetatif yaitu dengan cara menanami tanaman pada lahan yang akan dilakukan konservasi. Selanjutnya yaitu metode mekanik yaitu kegiatan fisik yang dilakukan seperti pembuatan bangunan untuk mengurangi aliran air sehingga mengurangi erosi.
2. Unsur hara N ( Nitrogen) merupakan unsur hara yang diserap oleh tanaman dan sangat penting dalam kegiatan proses fotosintesis
Unsur hara P( Pospor) merupakan unsur hara penting yang berperan dalam merangsang pertumbuhan akar pada tanaman dan berperan dalam mempercepat pemasakan biji dan buah
Unsur hara K (kalium) merupakan salah satu unsur hara yang berperan untuk daun dan pembentukan protein serta karbohidrat
Unsur hara Ca (Calsium) berperan dalam pembentukan batang dan pembentukan bulu bulu akar
Unsur hara Mg ( Magnesium) berperan dalam pembentukan pembentukan zat klorofil atau zat hijau daun
Unsur hara S ( Sulfur) berperan dalam pembentukan pertumbuhan tanaman ataupun anakannya serta pembentukan bintil akar.
3. Karakteristik lahan marginal/ kritis yaitu struktur tanah yang tidak baik atau buruk bisa dilihat biasanya lebih banyak terdiri dari pasir. Ketersediaan unsur hara pada tanah marginal sedikit mengakibatkan tanaman sulit tumbuh karena kekurangan nutrisi tanaman. Tanah marginal umumnya pH nya rendah atau bersifat masam disebabkan jenuhnya Al yang tinggi. Tanah marginal didalamnya tidak terdapat atau sedikit aktivitas mikroorganisme yang berperan dalam proses kesuburan tanah dan juga sifat fisika tanah yang tanah yang kurang bagus.
4. Dalam kegiatan pengapuran tanah pertanian, rumus kimia yang digunakan adalah Kalsium karbonat ( CaCO3), Kalsium Oksida ( CaO), Kalsium Hidroksida ( CaOH2) dengan kebutuhan untuk menaikkan 1 pH tanah dibutuhkan 2 ton/ hektar.
SukaSuka
1. a. Metode vegetatif merupakan penggunaan tanaman dan tumbuhan atau bagian bagian tumbuhan atau sisa sisa untuk mengurangi daya tumbuk butir hujan yang jatuh, mengurangi kecepatan dan jumlah aliran permukaan yang pada akhirnya mengurangi erosi tanah.
b. Metode mekanik adalah semua perlakuan fisik mekanis yang diberikan terhadap dan pembuatan bangunan untuk mengurangi aliran permukaan dan erosi, dan meningkatkan kemampuan penggunaan tanah.
c. Metode kimia merupakan penggunaan bahan kimia berupa senyawa sintetik maupun bahan alami yang sudah diolah, dalam jumlah yang relatif sedikit untuk meningkatkan agregat tanah dan mencegah erosi.
2.NITROGEN (N)
Merupakan unsur hara makro, dan mutlak dibutuhkan oleh tanaman.
Merangsang pertumbuhan vegetatif tanaman secara keseluruhan, khususnya pertumbuhan akar, batang dan daun.
Berperan dalam pembentukan zat hijau daun (klorofil) yang sangat penting untuk melakukan proses fotosintesis.
Berperan dalam pembentukan protein, lemak dan berbagai persenyawaan organik lainnya.
Gejala tanaman yang kekurangan unsur Nitrogen :
Pertumbuhan tanaman berjalan lambat
Tanaman kurus dan kerdil
Daun hijau kekuningan, pendek, kecil dan tegak
Daun yang sudah tua berwarna hijau muda, kemudian berubah kuning dan layu.
Bila sempat berbuah, buahnya akan kerdil, cepat masak lalu rontok.
PHOSFOR (P)
Berfungsi untuk merangsang pertumbuhan akar, khususnya akar benih dan tanaman muda.
Merupakan bahan mentah untuk pembentukan sejumlah protein tertentu.
Membantu proses asimilasi dan pernapasan tanaman.
Mempercepat pembungaan dan pemasakan biji dan buah.
Gejala kekurangan unsur Phosfor adalah :
Seluruh warna daun berubah menjadi lebih tua dan sering tampak mengkilap kemerahan.
Tepi daun, cabang dan batang akan berwarna merah keunguan yang lambat laun akan berubah menjadi kuning dan kemudian layu.
Jika tanaman berbuah, buahnya akan kecil, mutunya jelek, dan cepat masak.
KALIUM (K)
Berfungsi membantu pembentukan protein dan karbohidrat
Memperkuat tanaman sehingga daun, bunga dan buah tidak mudah rontok/gugur.
Salah satu sumber daya tahan tanaman terhadap kekeringan dan penyakit.
Gejala kekurangan unsur Kalium adalah :
Daun tua akan mengkerut dan keriting
Pada daun akan timbul bercak merah kecoklatan, lalu daun akan mengering dan mati.
Buah tumbuh tidak sempurna, kecil, mutunya jelek, hasilnya sedikit dan tidak tahan simpan.
CALSIUM (Ca)
Berfungsi untuk merangsang pembentukan bulu-bulu akar, mengeraskan batang tanaman dan merangsang pembentukan biji.
Calsium pada batang dan daun bermanfaat untuk menetralkan senyawa atau keadaan yang tidak menguntungkan pada tanah.
Tanda-tanda tanaman yang kekurangan Calsium adalah :
Tepi daun muda akan berubah menjadi kuning karena chlorosis, yang kemudian menjalar ke tulang daun.
Kuncup muda akan mati karena perakaran kurang sempurna. Jika ada daun yang tumbuh, warnanya akan berubaah dan baberapa jaringan pada daun akan mati.
MAGNESIUM (Mg)
Berperan dalam pembentukan zat hijau daun (klorofil), karbohidrat, lemak dan senyawa minyak yang dibutuhkan tanaman.
Berperan dalam transportasi Phosfat di tanaman.
Gejala tanaman yang kekurangan unsur Magnesium adalah :
Daun tua mengalami kerusakan dan gagal membentuk klorofil sehingga tampak bercak cokelat, daun yang semula hijau akan berubah kuning dan pucat.
Daun mengering dan seringkali langsung mati
Daya tumbuh biji menjadi berkurang. Bila biji tumbuh, kualitas akan kurang baik.
SULFUR/BELERANG (S)
Berperan dalam pembentukan bintil akar
Membantu pertumbuhan anakan tanaman
Gejala tanaman yang kekurangan unsur belerang antara lain adalah :
Warna daun muda berubah menjadi hijau muda, tidak merata, sedikit mengkilap agak keputihan, kemudian berubah menjadi kuning kehijauan.
Pertumbuhan tanaman lambat,kerdil, kurus dan berbatang pendek.
3. Seperti diketahui bahwa lahan marginal adalah lahan yang rendah potensi dan produktivitasnya. Dari sisi kesuburan tanah, baik kesuburan kimia, fisik maupun biologi tanah, juga rendah. Di samping itu, tanah marginal juga mempunyai tersedianya air yang rendah
4 . pengapuran pada tanah yang masam, mengakibatkan absorpsi unsur-unsur mo, p dan mg akan meningkat dan pada waktu yang bersamaan akan secara nyata menurunkan konsentrasi fe, al dan mn yang dalam keadaan sangat masam unsur-unsur ini dapat mencapai konsentrasi yang bersifat racun bagi tanaman.
Pengapuran sebaiknya dilaksanakan sebelum memasuki musim hujan dan dua minggu sebelum aplikasi penanaman. Jeda dua minggu memberikan waktu pada tanah untuk memproses kapur yang diberikan. Pemberian kapur dalam usaha bidang pertanian dapat dilakukan setidaknya setahun sekali.
SukaSuka
Nama: Isman hadi siregar
Npm: 71210712027
Prodi: Agribisnis a
1.Teknik konservasi tanah secara vegetatif adalah setiap pemanfaatan tanaman/vegetasi maupun sisa-sisa tanaman sebagai media pelindung tanah dari erosi, penghambat laju aliran permukaan, peningkatan kandungan lengas tanah, serta perbaikan sifat-sifat tanah, baik sifat fisik, kimia maupun biologi.
*Konservasi tanah mekanik adalah semua perlakuan fisik mekanis yang diberikan terhadap tanah, dan pembuatan bangunan yang ditujukan untuk mengurangi aliran permukaan dan erosi serta meningkatkan kelas kemampuan tanah.
*metode konservasi tanah secara kimia merupakan metode konservasi yang memanfaatkan preparat kimia berupa senyawa sintetik maupun bahan alami yang sebelumnya telah diolah dalam jumlah yang relatif sedikit dengan tujuan agregat tanah mengalami peningkatan sehingga erosi dapat dicegah.
2. NITROGEN (N)
PHOSFOR (P)
KALIUM (K)
CALSIUM (Ca)
MAGNESIUM (Mg)
SULFUR/BELERANG (S)
3.a. Lahan Tidak Subur
Lahan pertanian dan perkebunan yang menempati lahan kritis akan menghasilkan panen yang tidak optimal.
b. Kandungan Humus Rendah
Tanah humus adalah jenis tanah yang bersifat subur karena mengandung bahan organik seperti daun-daun yang telah membusuk.
4. Kalsit [CaCO3] dan Dolomit [CaMg(CO3)2]
SukaSuka
Nama : Angga Bastanta Tarigan
Npm : 71210713015
Prodi : Agt A
1. Konservasi Tanah dan air dapat dilakukan dengan :
-Konservasi Metode Vegetatif
Konservasi tanah vegetatif merupakan cara konservasi dengan memanfaatkan tanaman sehingga tanah bisa terhindar dari air hujan dan aliran permukaan.
-Konservasi Metode Mekanik
metode mekanik ini bertujuan untuk memperkecil terjadinya aliran air permukaan dan menyalurkan aliran air ke dalam tempat atau saluran yang tersedia.
-Konservasi Metode Kimia
Metode konservasi tanah satu ini bertujuan untuk memantapkan struktur tanah dengan penambahan bahan kimia.
2. -Unsur N diserap oleh tanaman dalam bentuk ion amonium (NH4+) atau ion nitrat (NO3-).
-Tanaman mengambil unsur P dari dalam tanah dalam bentuk ion H2PO4-.
-Unsur K diserap tanaman dari dalam tanah dalam bentuk ion K+.
-unsur Ca diserap tanaman adalah kalsium
-unsur Mg diserap tanaman adalah magnesium
-unsur S diserap tanaman adalah belerang
3.Sifat tanah marginal di antaranya yaitu
-struktur tanah yang buruk, ketersediaan unsur hara rendah.
-tanahnya bersifat masam
– kejenuhan basa rendah
– aktivitas mikroorganisme rendah
– sifat fisika tanah juga tidak baik.
4. rumus kimia untuk pengapuran tanah pertanian yaitu:
– Kalsit [CaCO3]
– Dolomit [CaMg(CO3)2].
SukaSuka
Nama : Rangga Aulia
Npm : 71210712005
Prodi : Agribisnis (A)
1. Beberapa penelitian konservasi air dan lahan kritis telah dilakukan dan diujicoba untuk dapat memaksimalkan simpanan air hujan dan mengoptimalkan manfaat sumberdaya air terutama pada musim kemarau. Beberapa metode konservasi lahan kritis seperti metode vegetative yakni dengan menanam berbagai jenis tanaman seperti tanaman penutup tanah, tanaman penguat teras, penanaman dalam strip, pergiliran tanaman, serta penggunaan pupuk organik dan mulsa. Pengelolaan tanah secara vegetatif dapat menjamin keberlangsungan keberadaan tanah dan air karena memiliki sifat memelihara kestabilan struktur tanah melalui sistem perakaran dengan memperbesar granulasi tanah, penutupan lahan oleh seresah dan tajuk yang akan mengurangi evaporasi dan dapat meningkatkan aktifitas mikroorganisme yang mengakibatkan peningkatan porositas tanah sehingga memperbesar jumlah infiltrasi dan mencegah terjadinya erosi. Metode vegetatif juga memiliki manfaat dari segi memiliki nilai ekonomis tinggi sehingga dapat menambah pendapatan petani. Contoh aplikasi Metode Vegetatif : (a).Sistem Pertanaman Lorong merupakan suatu sistem dimana tanaman pangan ditanam pada lorong diantara barisan tanaman pagar. Sistem ini sangat bermanfaat dalam mengurangi laju limpasan permukaan dan erosi dan merupakan sumber bahan organik dan hara terutama unsur N untuk tanaman lorong. Teknologi budidaya lorong telah lama dikembangkan dan diperkenalkan sebagai salah satu teknik konservasi lahan kritis untuk pengembangan sistem pertanian berkelanjutan pada lahan kritis/kering di daerah tropika basah namun belum diterapkan secara luas oleh petani. Pada budidaya lorong konvensional tanaman pertanian ditanam pada lorong-lorong diantara barisan tanaman pagar yang ditanam menurut kontur.
Barisan tanaman pagar yang rapat diharapkan dapat menahan aliran permukaan serta erosi yang terjadi pada areal tanaman budidaya, sedangkan akarnya yang dalam dapat menyerap unsur hara dari lapisan tanah yang lebih dalam untuk kemudian dikembalikan ke permukaan melalui pengembalian sisa tanaman hasil pangkasan tanaman pagar. (b).Sistem Pertanaman Strip Rumput merupakan sistem pertanaman strip rumput hampir sama dengan pertanaman lorong tetapi tanaman pagarnya adalah rumput. Strip rumput dibuat mengikuti kontur dengan lebar strip 0,5 meter atau lebih. Semakin lebar strip semakin efektif mengendalikan erosi. Sistem ini dapat diintegrasikan dengan ternak. Penanaman rumput pakan ternak di dalam jalur strip. Penanaman dilakukan menurut garis kontur dengan letak penanaman dibuat selang seling agar rumput dapat tumbuh baik dan usahakan penanaman dilakukan pada awal musim hujan. Selain itu tempat jalur rumput sebaiknya di tengah antara barisan tanaman pokok. (c).Tanaman Penutup Tanah merupakan tanaman yang ditanam tersendiri atau bersamaan dengan tanaman pokok. Manfaat tanaman penutup antara lain untuk menahan atau mengurangi daya perusak bulir-bulir hujan yang jatuh dan aliran air diatas permukaan tanah, menambah bahan organik tanah (melalui batang, ranting dan daun mati yang jatuh), serta berperan melakukan transpirasi yang mengurangi kandungan air tanah. Peranan tanaman penutup tanah adalah mengurangi kekuatan disperasi air hujan, mengurangi jumlah serta kecepatan aliran permukaan dan memperbesar infiltrasi air ke dalam tanah sehingga mengurangi erosi. Penyiangan intensif dapat menyebabkan tergerusnya lapisan atas tanah. Untuk menghindari persaingan antara tanaman penutup tanah dengan tanaman pokok pada konservasi lahan kritis dengan teknik ini dapat dilakukan dengan penyiangan melingkar (ring weeding). Tanaman penutup tanah yang digunakan dan sesuai untuk sistem pergiliran tanaman harus memenuhi syarat diantaranya harus mudah diperbanyak (sebaiknya dengan biji), memiliki sistem perakaran yang tidak menimbulkan kompetisi berat bagi tanaman pokok tetapi memiliki sifat mengikat tanah yang baik dan tidak mensyaratkan tingkat kesuburan tanah yang tinggi, tumbuh cepat dan banyak menghasilkan daun, toleransi terhadap pemangkasan, resisten terhadap gulma, penyakit dan kekeringan, mudah diberantas jika tanah akan digunakan untuk penanaman tanaman semusim atau tanaman pokok lainnya, sesuai dengan kegunaan untuk reklamasi tanah dan tidak memiliki sifat-sifat yang tidak menyenangkan seperti berduri atau sulur yang membelit. Empat jenis tanaman penutup yang dapat digunakan yaitu : (1).jenis merambat (rendah) : Colopogonium moconoides, Centrosome sp, Ageratum conizoides, Pueraria sp, (2).jenis perdu/semak (sedang) : Crotalaria sp, Acasia vilosa, (3).jenis pohon (tinggi) : Leucaena leucephala (lamtorogung), Leucaena glauca (latoro lokal), Ablizia falcataria, (4).jenis kacang-kacangan : Vigna sinensis, Dolichos lablab (komak). (d).Mulsa adalah bahan-bahan (sisa panen, plastik dan lain-lain) yang disebar atau digunakan untuk menutup permukaan tanah. Bermanfaat untuk mengurangi penguapan serta melindungi tanah dari pukulan langsung butir-butir air hujan yang akan mengurangi kepadatan tanah. Mulsa dapat berupa sisa tanaman, lembaran plastik dan batu. Mulsa sisa tanaman terdiri dari bahan organik sisa tanaman (jerami padi, batang jagung), pangkasan dari tanaman pagar, daun-daun dan ranting tanaman. Bahan tersebut disebarkan secara merata di atas permukaan tanah setebal 2 s/d 5 cm sehingga permukaan tanah tertutup sempurna. Pada sistem agribisnis yang intensif dengan jenis tanaman bernilai ekonomis tinggi sering digunakan mulsa plastik untuk mengurangi penguapan air dari tanah, menekan hama penyakit dan gulma. Lembaran plastik dibentangkan di atas permukaan tanah untuk melindungi tanaman. Di pegunungan batu-batu cukup banyak tersedia sehingga bisa digunakan sebagai mulsa untuk tanaman pohon-pohonan. Permukaan tanah ditutup dengan batu yang disusun rapat dengan ukuran batu berkisar antara 2 s/d 10 cm. Selain itu pemberian mulsa seresah juga dapat menghambat pertumbuhan gulma yang mengganggu tanaman sehingga konsumsi air lebih rendah. (e).Pengelompokan Tanaman dalam Suatu Bentang alam (landscape) dengan mengikuti kebutuhan air yang sama sehingga irigasi dapat dikelompokkan sesuai kebutuhan tanaman.
2. • NITROGEN (N)
Merupakan unsur hara makro, dan mutlak dibutuhkan oleh tanaman.
Merangsang pertumbuhan vegetatif tanaman secara keseluruhan, khususnya pertumbuhan akar, batang dan daun.
Berperan dalam pembentukan zat hijau daun (klorofil) yang sangat penting untuk melakukan proses fotosintesis.
Berperan dalam pembentukan protein, lemak dan berbagai persenyawaan organik lainnya.
• PHOSFOR (P)
Berfungsi untuk merangsang pertumbuhan akar, khususnya akar benih dan tanaman muda.
Merupakan bahan mentah untuk pembentukan sejumlah protein tertentu.
Membantu proses asimilasi dan pernapasan tanaman.
Mempercepat pembungaan dan pemasakan biji dan buah.
• KALIUM (K)
Berfungsi membantu pembentukan protein dan karbohidrat
Memperkuat tanaman sehingga daun, bunga dan buah tidak mudah rontok/gugur.
Salah satu sumber daya tahan tanaman terhadap kekeringan dan penyakit.
• CALSIUM (Ca)
Berfungsi untuk merangsang pembentukan bulu-bulu akar, mengeraskan batang tanaman dan merangsang pembentukan biji.
Calsium pada batang dan daun bermanfaat untuk menetralkan senyawa atau keadaan yang tidak menguntungkan pada tanah.
• MAGNESIUM (Mg)
Berperan dalam pembentukan zat hijau daun (klorofil), karbohidrat, lemak dan senyawa minyak yang dibutuhkan tanaman.
Berperan dalam transportasi Phosfat di tanaman.
• SULFUR/BELERANG (S)
Berperan dalam pembentukan bintil akar
Membantu pertumbuhan anakan tanaman
3. -Lahan Tidak Subur
Lahan pertanian dan perkebunan yang menempati lahan kritis akan menghasilkan panen yang tidak optimal. Hal tersebut disebabkan karena kandungan unsur hara pada tanah sangat kurang, sehingga kebutuhan makanan tanaman tidak terpenuhi.
– Kandungan Humus Rendah
Tanah humus adalah jenis tanah yang bersifat subur karena mengandung bahan organik seperti daun-daun yang telah membusuk. Pada tanah yang mengandung humus, maka tanaman akan dapat tumbuh subur. Sedangkan pada tanah yang memiliki kandungan humus rendah atau miskin humus, maka tidak akan cocok jika dijadikan lahan pertanian dan perkebunan.
Menurut data dari Dirjen Pengendalian Daerah Aliran Sungai (DAS) dan Huntan Lindung Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK), menyatakan bahwa pada tahun 2017 lahan kritis di Indonesia telah mencapai 24,3 juta hektar atau 12% dari wilayah Indonesia. Jumlah lahan yang rusak tersebut juga terus meningkat setiap tahun
4. Dengan pertimbangan ketersediaan sumber bahan bakunya yang melimpah, kapur pertanian yang hingga kini digunakan adalah Kalsit [CaCO3] dan Dolomit [CaMg(CO3)2].
SukaSuka
Nama:Calvin Fairuz Azmi
Npm. :71210713001
Prody : Agroteknologi A
1. Dengan melakukan metode vegetatif yaitu dengan cara pembuatan bangunan teknik sipil di samping lahan. Atau tanaman sehingga tidak terjadi kerusakan pada tanah
-dengan metode kimia yaitu dengan cara menambahkan unsur unsur kimia seperti pupuk N,P,k sehingga unsur hara dapat diperbaiki
-metode mekanik
2.unsur hara yang diserap tanaman
-N adalah Nitrogen yang di serap
-P yang diserap adalah posfor yang diserap
-K yang diserap adalah kalium
-Ca yang diserap adalah Calsium
-Mg yang diserap adalah Magnesium yang diserap
S yang diserap adalah belerang
3.ciri ciri tanah marginal
-tanah nya buruk
-unsur hara pasa tanah sangat rendah
-aktivitas organisme rendah
-sifat fisika tanah tidak baik
4.(ph yang ingin dinaikan – ph tanah)x berat kapur contohnya
Hitunglah kebutuhan kapur untuk menaikan
Ph tanah dari 4 menjadi 6 jika diketahui menaikan tanah di perlukan 3 ton kapur per hektar
Jawab
(6-4)x3000kg=6000 Kg/ha
SukaSuka
Nama:Muhammad Heri Setiawan
Npm:71210713038
Prodi:Agroteknologi-A
Matkul:Dasar Dasar Ilmu Tanah
1.Teknik konservasi lahan kritis seperti ini dilakukan dengan cara mrngelompokkan tanaman yang memiliki kebutuhan air yang sama dalam satu escape, pengelomppkkan tanaman tersebut akan memberikan kemudahan dalam melakukan pengaturan air.
2.-Unsur hara makro
-Nitrogen(N)
-Posfor(P)
-Kalium(K)
-Sulfur/Belerang(S)
-Calsium(Ca)
-Magnesium(mg)
3.*Tidak subur
*Mengandung mineral yang sedikit
*miskin humus atau tanah
*adanya humus mampu membuat daerah tumbuhan yang lebat
4.kalsit [CaCO3] dan dolomit [CaMg(CO3) 2]
SukaSuka
1. Metode konservasi tanah dan air dapat digolongkan ke dalam tiga golongan yaitu (1) metode vegetative (2) Metode mekanik (3)metode kimia.
1). Metode Vegetative
Metode vegetative merupakan penggunaan tanaman dan tumbuhan atau bagian bagian tumbuhan atau sisa sisa untuk mengurangi daya tumbuk butir hujan yang jatuh, mengurangi kecepatan dan jumlah aliran permukaan yang pada akhirnya mengurangi erosi tanah.
2). Metode Mekanik
Metode mekanik adalah semua perlakuan fsik mekanis yang diberikan terhadap dan pembuatan bangunan untuk mengurangi aliran permukaan dan erosi, dan meningkatkan kemampuan penggunaan tanah.
3). Metode Kimia
Merupakan penggunaan preparat kimia baik berua senyawa sintetik maupun berupa bahan alami yang sudah diolah, dalam jumlah yang relatis sedikit untuk meningkatkan stabilitas agregat tanah dan mencegah erosi.
2. 1). Nitrogen (N)
Unsur Nitrogen dengan lambang unsur N, sangat berperan dalam pembentukan sel tanaman, jaringan, dan organ tanaman.
2). Fosfor (p)
Unsur Fosfor (P) merupakan komponen penyusun dari beberapa enzim, protein, ATP, RNA, dan DNA
3). Kalium(k)
Unsur Kalium berperan sebagai pengatur proses fisiologis seperti fotosinte, akumulasi, translokasi, transportasi karbohidrat, membuka menutupnya stomata, atau mengatur distribusi udara dalam jaringan dan sel.
4). Magnesium (Mg)
Magnesium adalah aktivator yang berperan dalam transportasi energi beberapa enzim di dalam tanaman.
5). .Kalsium (Ca)
Perannya sangat penting di titik tumbuh akar.
6) Belerang atau Sulphur (S)
Selain itu S juga merupakan bagian dari biotin, tiamin, ko-enzim A dan glutationin. 90% S dalam tanaman ditemukan dalam bentuk asam amino, yang salah satu fungsi utamanya adalah pembuatan protein yaitu dalam pembentukan disulfida antara rantai-rantai peptida.
3. Lahan kritis adalah istilah yang digunakan untuk menyebut kondisi suatu wilayah atau lahan yang telah mengalami degradasi, sehingga kawasan tersebut tidak dapat menjalankan fungsinya. Lahan yang masuk dalam kategori kritis, yaitu jika usaha untuk mengambil manfaat produktivitas pada lahan tersebut tidak sebanding dengan hasil produksi yang diperoleh.
4. Rumus kimia untuk pengaruh tanah pertanian adalah:
Kalsit [CaCO3] dan Dolomit [CaMg(CO3)2].
SukaSuka
Nama : Eka Purwo Subekti
Npm : 71210713021
Prodi : agroteknologi kelas A
1). Hal ini terjadi karena adanya perbedaan besar kebutuhan air tiap jenis vegetasi. Besarnya kebutuhan air beberapa jenis tanaman dapat menjadi acuan dalam membuat pola tanam yang optimal. Sedangkan aplikasi metode sipil teknis yaitu suatu metode konservasi lahan kritis dengan mengatur aliran permukaan .
sehingga tidak merusak lapisan olah tanah (top soil) yang bermanfaat bagi pertumbuhan tanaman. Usaha konservasi lahan kritis dengan metode sipil teknis ini yaitu membuat bangunan-bangunan konservasi antara lain pengolahan tanah menurut kontur, pembuatan guludan, teras dan saluran air (saluran pembuangan air, terjunan dan rorak).
2). Unsur hara makro, yaitu unsur hara yang dibutuhkan tanaman dalam jumlah besar.
Unsur hara yang tergolong unsur hara makro adalah :
•Nitrogen (N)
•Phosfor (P)
•Kalium (K)
•Sulfur/belerang (S)
•Calsium (Ca)
•Magnesium (Mg)
3).Ciri-Ciri Lahan Kritis
Lahan yang telah terdegradasi atau yang telah rusak, umumnya menunjukkan 2 ciri utama, yaitu:
1. Lahan Tidak Subur
Lahan pertanian dan perkebunan yang menempati lahan kritis akan menghasilkan panen yang tidak optimal.
2. Kandungan Humus Rendah
Tanah humus adalah jenis tanah yang bersifat subur karena mengandung bahan organik seperti daun-daun yang telah membusuk. Pada tanah yang mengandung humus, maka tanaman akan dapat tumbuh subur.
4.) Sifat tanah marginal di antaranya yaitu struktur tanah yang buruk, ketersediaan unsur hara rendah, tanahnya bersifat masam (biasanya karena kejenuhan Al tinggi), kejenuhan basa rendah, aktivitas mikroorganisme rendah, dan sifat fisika tanah juga tidak baik.
4. Kalsit [CaCO3] dan Dolomit [CaMg(CO3)2].
SukaSuka
1. Tanah marginal atau “suboptimal”
merupakan tanah yang potensial
untuk pertanian, baik untuk tanaman
pangan, tanaman perkebunan maupun
tanaman hutan. Secara alami, kesuburan
tanah marginal tergolong rendah
2.n:nitrogen
P:fosfor
K:kalium
Ca:kalsium
Mg:magnesium
S:sulfur
3.Tidak subur
Mengandung banyak pasir
Terlalu banyak humus
4. 1. Kapur Tohor atau Kapur Sirih
CaCO3 (s) CaO (s) + CO2 (g).
2. Kapur tembok atau Kapur Hidroksida
CaO (s) + 2H2O (l) Ca(OH)2 (aq)
3. Kapur Karbonat
Kapur karbonat mempunyai 2 jenis yaitu Kalsit/kalsium karbonat (CaCO3) dan Dolomit (CaMg(CO3)2). Kalsit dalam struktur kimianya lebih banyak didominasi oleh unsur Kalsiud (Ca), dan sedikit sekali unsur Magnesium (Mg), sehingga rumus kimianya menjadi CaCO3.
SukaSuka
Nama:RAMADHANI DAMANIK
NPM:71210713060
Prodi:Agt-B
1. konservasi tanah metode vegetatif, konservasi tanah metode mekanik, konservasi tanah metode kimia
2. N, P, K, Ca, Mg, S merupakan unsur hara makro, yaitu unsur hara yang dibutuhkan tanaman dalam jumlah besar
3. Tidak subur, miskin humus, daya dukung tanah rendah, fluktuasi air tidak baik, topogradi yang tidak cocok dengan kemiringan lebih dari 3%
4. Untuk menaikkan 1 point pH tanah diperlukan 2 ton (2.000 kg) kapur pertanian per hektar. Sebagai contoh, pH tanah aktual suatu lahan menunjukkan angka 4,3, sedangkan pH tanah yang diharapkan adalah 6,0. Berikut jumlah kapur pertanian yang diperlukan untuk menaikkan pH tanah dari 4,3 menjadi 6,0.
Jumlah kapur pertanian yang diperlukan = (6,0-4,3) X 2.000 kg
= 3.400 kg kapur per hektar
SukaSuka
Nama : Dimas Dwi Arfandi
Npm : 71210712006
Prodi : Agribisnis A
1. Metode konservasi tanah dan air
A. Metode vegetative
Yaitu metode penggunaan tanaman maupun bagian tumbuhan atau sisa sisa untuk mengurangi daya tumbuk butir hujan yg jatuh, mengurangi kecepatan dan aliran permukaan yang akan mengurangi terjadinya erosi pada tanah.
B. Metode Mekanik
Yaitu semua perlakuan fisik mekanis dengan membuat bangunan untuk mengurangi erosi tanah dan meningkatkan kemampuan penggunaan tanah
C. Metode kimia
Penggunaan preparat kimia baik berupa senyawa sintetik maupun berupa bahan alami yang sudah diolah dalam jumlah yang relatif sedikit untuk meningkatkan stabilitas agregat tanah dan mencegah erosi.
2. N (nitrogen)
P (phosfor)
K (kalium)
Ca (calsium)
Mg ( magnesium)
S (sulfur)
3. Ciri ciri tanah kritis
– tanah tidak subur
– memiliki kandungan humus yang rendah
Ciri ciri tanah marginal
– struktur tanah buruk
– memiliki unsur hara yg rendah
– bersifat masam
– aktivitas mikroorganisme rendah
– sifat fisik tanah tidak baik
4.Dengan pertimbangan ketersediaan sumber bahan bakunya yang melimpah, kapur pertanian yang hingga kini digunakan adalah Kalsit [CaCO3] dan Dolomit [CaMg(CO3)2].
SukaSuka
Npm : 71210712019
Prodi : Agribisnis A
(1)*Tanah
~Konservasi tanah adalah upaya untuk mempertahankan atau memperbaiki daya guna lahan termasuk kesuburan tanah dengan cara pembuatan bangunan teknik sipil disamping tanaman (vegetatif), agar tidak terjadi kerusakan tanah dan kemunduran daya guna dan produktifitas lahan.
*Air
~1. Metode Vegetatif
Metode vegetatif yaitu metode yang menggunakan tanaman atau bagian tanaman untuk mengurangi daya tumbuk air hujan dengan tanah.
2. Metode Mekanik
Metode Mekanik, yaitu perlakuan fisik yang diberikan kepada tanah dengan membuat bangunan untuk mengurangi aliran permukaan air, sehingga tidak terjadi erosi dan dapat meningkatkan penggunaan tanah.
3. Metode Kimia
Metode Kimia, selain metode vegetatif dan mekanik terdapat pula metode kimia untuk mecegah erosi. Tanah akan diberikan soil conditioner untuk memperbaiki struktur tanah.
(2). *Gejala tanaman yang kekurangan unsur Nitrogen :
Pertumbuhan tanaman berjalan lambat
Tanaman kurus dan kerdil
Daun hijau kekuningan, pendek, kecil dan tegak
Daun yang sudah tua berwarna hijau muda, kemudian berubah kuning dan layu.
Bila sempat berbuah, buahnya akan kerdil, cepat masak lalu rontok.
*Gejala kekurangan unsur Phosfor adalah :
Seluruh warna daun berubah menjadi lebih tua dan sering tampak mengkilap kemerahan.
Tepi daun, cabang dan batang akan berwarna merah keunguan yang lambat laun akan berubah menjadi kuning dan kemudian layu.
Jika tanaman berbuah, buahnya akan kecil, mutunya jelek, dan cepat masak.
*Gejala kekurangan unsur Kalium adalah :
Daun tua akan mengkerut dan keriting
Pada daun akan timbul bercak merah kecoklatan, lalu daun akan mengering dan mati.
Buah tumbuh tidak sempurna, kecil, mutunya jelek, hasilnya sedikit dan tidak tahan simpan.
* Tanda-tanda tanaman yang kekurangan Calsium adalah :
Tepi daun muda akan berubah menjadi kuning karena chlorosis, yang kemudian menjalar ke tulang daun.
Kuncup muda akan mati karena perakaran kurang sempurna. Jika ada daun yang tumbuh, warnanya akan berubaah dan baberapa jaringan pada daun akan mati.
*Gejala tanaman yang kekurangan unsur Magnesium adalah :
Daun tua mengalami kerusakan dan gagal membentuk klorofil sehingga tampak bercak cokelat, daun yang semula hijau akan berubah kuning dan pucat.
Daun mengering dan seringkali langsung mati
Daya tumbuh biji menjadi berkurang. Bila biji tumbuh, kualitas akan kurang baik.
*Gejala tanaman yang kekurangan unsur belerang antara lain adalah :
Warna daun muda berubah menjadi hijau muda, tidak merata, sedikit mengkilap agak keputihan, kemudian berubah menjadi kuning kehijauan.
Pertumbuhan tanaman lambat,kerdil, kurus dan berbatang pendek.
(3). Sifat tanah marginal di antaranya yaitu struktur tanah yang buruk, ketersediaan unsur hara rendah, tanahnya bersifat masam (biasanya karena kejenuhan Al tinggi), kejenuhan basa rendah, aktivitas mikroorganisme rendah, dan sifat fisika tanah juga tidak baik.Ciri-Ciri Lahan Kritis
Tidak subur karena lahan kritis sedikit mengandung mineral yang dibutuhkan untuk pertumbuhan tanaman. Miskin humus atau tanah yang telah bercampur dengan daun dan ranting pohon yang telah membusuk. Adanya humus mampu membuat daerah tumbuh dengan tumbuhan yang lebat.
(4). Dengan pertimbangan ketersediaan sumber bahan bakunya yang melimpah, kapur pertanian yang hingga kini digunakan adalah Kalsit [CaCO3] dan Dolomit [CaMg(CO3)2].
SukaSuka
Nama : jamal gumanti hrp
Npm : 71210712025
Prodi agribisnis
1. Konservasi Tanah Metode Vegetatif. Konservasi tanah vegetatif merupakan cara konservasi dengan memanfaatkan tanaman sehingga tanah bisa terhindar dari air hujan dan aliran permukaan.
Konservasi Tanah Metode Mekanik. Itulah metode yang digunakan dalam konsevasi tanah Konservasi Tanah Metode Kimia.
2. N adalah nitrogen
P adlaah phospor
K adlah kalium
Ca adalah kalsium
Mg adalah magnesium
3. Sifat tanah marginal di antaranya yaitu struktur tanah yang buruk, ketersediaan unsur hara rendah, tanahnya bersifat masam (biasanya karena kejenuhan Al tinggi), kejenuhan basa rendah, aktivitas mikroorganisme rendah, dan sifat fisika tanah juga tidak baik. Itulah ciri tanah marginal sedangakan tanah kritis Tidak subur karena lahan kritis sedikit mengandung mineral yang dibutuhkan untuk pertumbuhan tanaman. Miskin humus atau tanah yang telah bercampur dengan daun dan ranting pohon yang telah membusuk. Adanya humus mampu membuat daerah tumbuh dengan tumbuhan yang lebat.
4. Berikut adalah Cara sederhana untuk menentukan kebutuhan kapur adalah dengan menghitung selisih antara pH tanah yang dituju dengan pH tanah aktual yang terukur sebelum pengolahan tanah. Untuk menaikkan 1 point pH tanah diperlukan 2 ton (2.000 kg) kapur pertanian per hektar. Sebagai contoh, pH tanah aktual suatu lahan menunjukkan angka 4,3, sedangkan pH tanah yang diharapkan adalah 6,0. Berikut jumlah kapur pertanian yang diperlukan untuk menaikkan pH tanah dari 4,3 menjadi 6,0.
Jumlah kapur pertanian yang diperlukan = (6,0-4,3) X 2.000 kg
= 3.400 kg kapur per hektar. Ini lah cara mengitung tanah pengapuran
SukaSuka
Nama : M ridho Abdillah
Npm : 71180713078
Prodi : agroteknologi
1. *Metode vegetatif yaitu metode yang menggunakan tanaman atau bagian tanaman untuk mengurangi daya tumbuk air hujan dengan tanah. Tujuannya adalah agar air hujan tidak langsung bertabrakan dengan tanah, mengurangi laju dan jumlah air di permukaan sehingga mengurangi erosi tanah.
*Metode Mekanik, yaitu perlakuan fisik yang diberikan kepada tanah dengan membuat bangunan untuk mengurangi aliran permukaan air, sehingga tidak terjadi erosi dan dapat meningkatkan penggunaan tanah.
*Metode Kimia, selain metode vegetatif dan mekanik terdapat pula metode kimia untuk mecegah erosi.
2. A. Nitrogen (N)
Merupakan unsur hara makro, dan mutlak dibutuhkan oleh tanaman.
B. Phospor(P)
Berfungsi untuk merangsang pertumbuhan akar, khususnya akar benih dan tanaman muda.
C. Kalsium (K)
Berfungsi membantu pembentukan protein dan karbohidrat.
D.Calsium(Ca)
Berfungsi untuk merangsang pembentukan bulu-bulu akar, mengeraskan batang tanaman dan merangsang pembentukan biji.
E. Magnesium (Mg)
Berperan dalam pembentukan zat hijau daun (klorofil), karbohidrat, lemak dan senyawa minyak yang dibutuhkan tanaman.
F. SULFUR/BELERANG (S)
Berperan dalam pembentukan bintil akar
3. Ciri cirinya yaitu Tidak subur karena lahan kritis sedikit mengandung mineral yang dibutuhkan untuk pertumbuhan tanaman. Miskin humus atau tanah yang telah bercampur dengan daun dan ranting pohon yang telah membusuk. Adanya humus mampu membuat daerah tumbuh dengan tumbuhan yang lebat.
4. Dengan pertimbangan ketersediaan sumber bahan bakunya yang melimpah, kapur pertanian yang hingga kini digunakan adalah Kalsit [CaCO3] dan Dolomit [CaMg(CO3)2]
SukaSuka
1. Beberapa metode penanganan lahan kritis seperti metode vegetative yakni dengan menanam berbagai jenis tanaman seperti tanaman penutup tanah, tanaman penguat teras, penanaman dalam strip, pergiliran tanaman, serta penggunaan pupuk organik dan mulsa. Pengelolaan tanah secara vegetatif dapat menjamin keberlangsungan keberadaan tanah dan air karena memiliki sifat memelihara kestabilan struktur tanah melalui sistem perakaran dengan memperbesar granulasi tanah, penutupan lahan oleh seresah dan tajuk yang akan mengurangi evaporasi dan dapat meningkatkan aktifitas mikroorganisme yang mengakibatkan peningkatan porositas tanah sehingga memperbesar jumlah infiltrasi dan mencegah terjadinya erosi. Metode vegetatif ini biasaanya dengen melakukan sstem Pertanaman Lorong merupakan suatu sistem dimana tanaman pangan ditanam pada lorong diantara barisan tanaman pagar. Sistem Pertanaman Strip Rumput merupakan sistem pertanaman strip rumput hampir sama dengan pertanaman lorong tetapi tanaman pagarnya adalah rumput. Tanaman Penutup Tanah merupakan tanaman yang ditanam tersendiri atau bersamaan dengan tanaman pokok.
2.Unsur N diserap oleh tanaman dalam bentuk ion amonium (NH4+) atau ion nitrat (NO3-). Sumber unsur N dapat diperoleh dari bahan organik, mineral tanah, maupun penambahan dari pupuk organik.
Tanaman menyerap P dalam bentuk H2PO4 atau HPO4-2. Serapan P dipengaruhi pH karena pH mempengaruhi jumlah P yang tersedia (P lebih banyak tersedia di pH rendah) dan menyebabkan P tidak berikatan dengan logam (karena logam berikatan dengan asam membentuk khelat) sehingga dapat diserap oleh akar.
Unsur K diserap tanaman dari dalam tanah dalam bentuk ion K+ dan banyak terkandung pada abu, seperti pada abu daun teh yang muda mengandung 50 % K2O.
Unsur Ca merupakan unsur hara makro sekunder yang diserap tanaman dalam bentuk Ca2+.
Unsur Mg (Magnesium) diserap oleh tanaman dalam bentuk kation divalen Mg2+. Ion Mg2+ bergerak menuju ke akar tanaman melalui proses aliran massa dan intersepsi akar.
Sulfur (S) dimanfaatkan tanaman dalam bentuk ion SO4-. Rerata ditemukan 0,1 % dari bobot kering tanaman.
3. Lahan marginal adalah lahan yang rendah potensi dan produktivitasnya. Dari sisi kesuburan tanah, baik kesuburan kimia, fisik maupun biologi tanah, juga rendah. Di samping itu, tanah marginal juga mempunyai tersedianya air yang rendah. Lahan marginal di Indonesia banyak dijumpai pada lahan basah maupun lahan kering. Lahan basah berupa lahan gambut, lahan sulfat masam dan rawa pasang surut seluas 24 juta ha, sementara lahan kering kering berupa tanah Ultisol 47,5 juta ha dan Oxisol 18 juta ha.
4. Rumus pengapuran pertanian yang hingga kini digunakan adalah Kalsit [CaCO3] dan Dolomit [CaMg(CO3)2].
SukaSuka
Nama : Geraldi Mahesa
Npm : 71210712004
Prodi : Agribisnis A
1. – Metode Vegetative
Metode vegetative merupakan penggunaan tanaman dan tumbuhan atau bagian bagian tumbuhan atau sisa sisa untuk mengurangi daya tumbuk butir hujan yang jatuh, mengurangi kecepatan dan jumlah aliran permukaan yang pada akhirnya mengurangi erosi tanah. Dalam knservasi tanah dan air metode vegeatif mempunyai fungsi melindungi tanah terhadap daya perusak butir butir hujan yang jatuh dan melindungi tanah terhadap daya perusak air yang mengalir di permukaan tanah serta memperbaiaki kapasitas infiltrasi tanah dan penahanan air yang langsung mempengaruhi besarnya aliran permuakaan.Metode vegetative dalam konservasi tanah meliputi penanaman dalam strip, penggunaan sisa tanaman, geotekstil, strip tumbuhan penyangga, tanaman penutup tanah, pergiliran tanaman, agroforestry.
– Metode Mekanik
Metode mekanik adalah semua perlakuan fsik mekanis yang diberikan terhadap dan pembuatan bangunan untuk mengurangi aliran permukaan dan erosi, dan meningkatkan kemampuan penggunaan tanah. Metode mekanik dalam konservasi tanah berfungsi untuk memperlambat aliran permukaan, menampung dan menyalurkan aliran permukaan dengan kekuatan yang tidak merusak, memperbaiki atau memperbesar infiltrasi air ke dalam tanah dan memperbaiki aerasi tanah dan penyediaan air bagi tanaman.
-Metode Kimia
Merupakan penggunaan preparat kimia baik berua senyawa sintetik maupun berupa bahan alami yang sudah diolah, dalam jumlah yang relatis sedikit untuk meningkatkan stabilitas agregat tanah dan mencegah erosi. Misalnya salah satu usaha dalam penggunaan senyawa organic sintetik sebagai soil conditioner dilakukan oleh van Bavel (1950), yang menyimpulkan bahwa senyawa organic sintetik tertentu dapat memperbaiki stabilitas agregat tanah terhadap air secara efektif.
2. -N:Berperan dalam pembentukan zat hijau daun (klorofil) yang sangat penting untuk melakukan proses fotosintesis.
-P: Berfungsi untuk merangsang pertumbuhan akar, khususnya akar benih dan tanaman muda.
-K: Berfungsi membantu pembentukan protein dan karbohidrat dan Memperkuat tanaman sehingga daun, bunga dan buah tidak mudah rontok/gugur.
-Ca:Berfungsi untuk merangsang pembentukan bulu-bulu akar, mengeraskan batang tanaman dan merangsang pembentukan biji.
-Mg:Berperan dalam pembentukan zat hijau daun (klorofil), karbohidrat, lemak dan senyawa minyak yang dibutuhkan tanaman.
Dan berperan dalam transportasi Phosfat di tanaman.
-S:Berperan dalam pembentukan bintil akar
Dan membantu pertumbuhan anakan tanaman.
3. Ciri-ciri tanah marginal di antaranya yaitu – struktur tanah yang buruk
-ketersediaan unsur hara rendah
-tanahnya bersifat masam (biasanya karena kejenuhan Al tinggi)
-kejenuhan basa rendah
-aktivitas mikroorganisme rendah
-sifat fisika tanah juga tidak baik.
4. CaCO3 dan CaMg(CO3)2).
SukaSuka
Abdul Kodir rambe
71180713118
Agt b
Jawaban
1.Metode vegetative dalam konservasi tanah meliputi penanaman dalam strip, penggunaan sisa tanaman, geotekstil, strip tumbuhan penyangga, tanaman penutup tanah, pergiliran tanaman, agroforestry.
2.-NITROGEN (N)
Merupakan unsur hara makro, dan mutlak dibutuhkan oleh tanaman.
-PHOSFOR (P)
Berfungsi untuk merangsang pertumbuhan akar, khususnya akar benih dan tanaman muda
-KALIUM (K)
Berfungsi membantu pembentukan protein dan karbohidrat
-CALSIUM (Ca)
Berfungsi untuk merangsang pembentukan bulu-bulu akar, mengeraskan batang tanaman dan merangsang pembentukan biji.
-MAGNESIUM (Mg)
Berperan dalam pembentukan zat hijau daun (klorofil), karbohidrat, lemak dan senyawa minyak yang dibutuhkan tanaman.
-SULFUR/BELERANG (S)
Berperan dalam pembentukan bintil akar
Membantu pertumbuhan anakan tanaman
3.-Lahan Tidak Subur
Lahan pertanian dan perkebunan yang menempati lahan kritis akan menghasilkan panen yang tidak optimal.Hal tersebut disebabkan karena kandungan unsur hara pada tanah sangat kurang, sehingga kebutuhan makanan tanaman tidak terpenuhi.
-Kandungan Humus Rendah
Tanah humus adalah jenis tanah yang bersifat subur karena mengandung bahan organik seperti daun-daun yang telah membusuk.Pada tanah yang mengandung humus, maka tanaman akan dapat tumbuh subur. Sedangkan pada tanah yang memiliki kandungan humus rendah atau miskin humus, maka tidak akan cocok jika dijadikan lahan pertanian dan perkebunan.
4.Dengan pertimbangan ketersediaan sumber bahan bakunya yang melimpah, kapur pertanian yang hingga kini digunakan adalah Kalsit [CaCO3] dan Dolomit [CaMg(CO3)2].
SukaSuka
Nama : Harvi noviansyah
Npm. :71180712022
Prody :Agribisnis
1. Dengan melakukan metode vegetative yakni dengan menanam berbagai jenis tanaman seperti tanaman penutup pada tanah.
2.unsur hara makro
Unsur hara mikro
Nitrogen
3.ciri cirinya yaitu tidak subur dan mengandung mineral yg dapat di butuhkan pada pertumbuhan tanaman
4.Rumus kimia yg hingga kini di gunakan adalah Kalsit [caCo3]dan dolomit [CaMg(CO3)2].
SukaSuka
Nama: Muhammad Andrian
Npm:71210713016
Prodi: agroteknologi-A
1.Metode Vegetatif
Metode vegetatif yaitu metode yang menggunakan tanaman atau bagian tanaman untuk mengurangi daya tumbuk air hujan dengan tanah. Tujuannya adalah agar air hujan tidak langsung bertabrakan dengan tanah, mengurangi laju dan jumlah air di permukaan sehingga mengurangi erosi tanah.
Metode Mekanik
Metode Mekanik, yaitu perlakuan fisik yang diberikan kepada tanah dengan membuat bangunan untuk mengurangi aliran permukaan air, sehingga tidak terjadi erosi dan dapat meningkatkan penggunaan tanah.
Metode Kimia
Metode Kimia, selain metode vegetatif dan mekanik terdapat pula metode kimia untuk mecegah erosi. Tanah akan diberikan soil conditioner untuk memperbaiki struktur tanah.
2. Npk -> natrium fosfor kalium
Ca -> calsium
Mg-> magnesium
S-> sulfur
3. – bahan organik rendah
– tingkat kesuburan rendah
– cenderung di bawah pH 7
4. Rumus nya ->
Kalsit/kalsium karbonat (CaCO3) dan Dolomit (CaMg(CO3)2).
SukaSuka
Nama: Muhammad Andrian
Npm:71210713016
Prodi: agroteknologi-A
1. Hal yang dapat dilakukan untuk mengatasi nya adalah
Metode Vegetatif
Metode vegetatif yaitu metode yang menggunakan tanaman atau bagian tanaman untuk mengurangi daya tumbuk air hujan dengan tanah. Tujuannya adalah agar air hujan tidak langsung bertabrakan dengan tanah, mengurangi laju dan jumlah air di permukaan sehingga mengurangi erosi tanah.
Metode Mekanik
Metode Mekanik, yaitu perlakuan fisik yang diberikan kepada tanah dengan membuat bangunan untuk mengurangi aliran permukaan air, sehingga tidak terjadi erosi dan dapat meningkatkan penggunaan tanah.
Metode Kimia
Metode Kimia, selain metode vegetatif dan mekanik terdapat pula metode kimia untuk mecegah erosi. Tanah akan diberikan soil conditioner untuk memperbaiki struktur tanah.
2. Yang diserap
Npk -> natrium fosfor kalium
Ca -> calsium
Mg-> magnesium
S-> sulfur
3. Ciri lahan marginal yaitu
– bahan organik rendah
– tingkat kesuburan rendah
– cenderung di bawah pH 7
4. Rumus nya ->
Kalsit/kalsium karbonat (CaCO3) dan Dolomit (CaMg(CO3)2).
SukaSuka
1. Metode konservasi tanah dan air untuk perbaikan lahan krisis yaitu:
-Metode Vegetative merupakan penggunaan tanaman dan tumbuhan atau bagian bagian tumbuhan atau sisa sisa untuk mengurangi daya tumbuk butir hujan yang jatuh, mengurangi kecepatan dan jumlah aliran permukaan yang pada akhirnya mengurangi erosi tanah.
-Metode mekanik adalah semua perlakuan fsik mekanis yang diberikan terhadap dan pembuatan bangunan untuk mengurangi aliran permukaan dan erosi, dan meningkatkan kemampuan penggunaan tanah.
-Metode Kimia
Merupakan penggunaan preparat kimia baik berua senyawa sintetik maupun berupa bahan alami yang sudah diolah, dalam jumlah yang relatis sedikit untuk meningkatkan stabilitas agregat tanah dan mencegah erosi.
2. Masing masing unsur hara yang diserap oleh tanaman dari unsur hara N, P, K, Ca, Mg dan S merupakan unsur hara makro.
-Nitrogen (N) merangsang pertumbuhan vegetatif tanaman secara keseluruhan, khususnya pertumbuhan akar, batang dan daun.
-Phosfor (P) berfungsi untuk merangsang pertumbuhan akar, khususnya akar benih dan tanaman muda.
-Kalium (K) memperkuat tanaman sehingga daun, bunga dan buah tidak mudah rontok/gugur.
-Kalsium (Ca) berfungsi untuk merangsang pembentukan bulu-bulu akar, mengeraskan batang tanaman dan merangsang pembentukan biji.
-Magnesium (Mg) berperan dalam pembentukan zat hijau daun (klorofil), karbohidrat, lemak dan senyawa minyak yang dibutuhkan tanaman.
-Sulfur (S) berperan dalam pembentukan bintil akar
3. Tanah marginal adalah tanah yang rendah potensi dan produktivitasnya. Dari sisi kesuburan tanah, baik kesuburan kimia, fisik maupun biologi tanah, juga rendah. Di samping itu, tanah marginal juga mempunyai tersedianya air yang rendah.
Jadi ciri – ciri tanah marginal atau keriting di antaranya yaitu struktur tanah yang buruk, ketersediaan unsur hara rendah, tanahnya bersifat masam (biasanya karena kejenuhan Al tinggi), kejenuhan basa rendah, aktivitas mikroorganisme rendah, dan sifat fisika tanah juga tidak baik.
4. Faktor yang perlu di perhatikan dalam pengapuran yaitu faktor tanah,jenis tanaman.
Contoh pengapuran pada tanah
Jadi kebutuhan kapur untuk menaikkan pH tanah dari 4,3 menjadi 6 adalah (6-4,3) x 2000 kg = 3400 kg/Ha.
Menghitung kebutuhan kapur:
Kebutuhan Kapur = KK
Bobot tanah 1 Ha = 2.000.000 kg. KK = 1x Al-dd = 1 me Ca/100 g tanah
untuk 1 me Al-dd/100 g tanah =20 mg Ca/100 g tanah
(1 me Ca = 20 mg Ca) =200 mg Ca/kg tanah
=20 x 10 x 200 mg Ca/Ha
=400 kg Ca/Ha =100/40 x 400 kg CaCO3/Ha
= 1 ton CaCO3/Ha
=56/40 x 400 kg Ca0/Ha =0,56 ton Ca0/Ha
= 74/40 x 400 kg Ca(OH)2/Ha
= 0,74 ton Ca(OH)2/Ha
SukaSuka
Nama : Muhammad rizki siregar
Npm: 71210712052
Prodi :Agb a
1. – Metode Vegetatif
Metode vegetatif yaitu metode yang menggunakan tanaman atau bagian tanaman untuk mengurangi daya tumbuk air hujan dengan tanah. Tujuannya adalah agar air hujan tidak langsung bertabrakan dengan tanah, mengurangi laju dan jumlah air di permukaan sehingga mengurangi erosi tanah.
– Metode Mekanik, yaitu perlakuan fisik yang diberikan kepada tanah dengan membuat bangunan untuk mengurangi aliran permukaan air, sehingga tidak terjadi erosi dan dapat meningkatkan penggunaan tanah.
– Metode Kimia, selain metode vegetatif dan mekanik terdapat pula metode kimia untuk mecegah erosi. Tanah akan diberikan soil conditioner untuk memperbaiki struktur tanah.
2. • Unsur hara makro, yaitu unsur hara yang dibutuhkan tanaman dalam jumlah besar.
Unsur hara yang tergolong unsur hara makro adalah :
Nitrogen (N)
Phosfor (P)
Kalium (K)
Sulfur/belerang (S)
Calsium (Ca)
Magnesium (Mg)
• Unsur hara mikro, yaitu unsur hara yang dibutuhkan tanaman dalam jumlah yang tidak terlalu banyak dan bervariasi tergantung jenis tanaman.
Yang tergolong unsur hara mikro antara lain adalah :
Klor (Cl)
Zat besi (Fe)
Mangan (Mn)
Tembaga (Cu)
Seng (Zn)
Boron (B)
Molibdenum (Mo)
3. Sifat tanah marginal di antaranya yaitu struktur tanah yang buruk, ketersediaan unsur hara rendah, tanahnya bersifat masam (biasanya karena kejenuhan Al tinggi), kejenuhan basa rendah, aktivitas mikroorganisme rendah, dan sifat fisika tanah juga tidak baik.
•Ciri-Ciri Lahan Kritis
Tidak subur karena lahan kritis sedikit mengandung mineral yang dibutuhkan untuk pertumbuhan tanaman. Miskin humus atau tanah yang telah bercampur dengan daun dan ranting pohon yang telah membusuk.
Lahan marginal merupakan lahan kering yang memiliki kandungan hara terbatas. Apabila tanaman semusim ditanam pada usaha tani lahan marginal maka produktivitasnya relatif rendah serta mengalami permasalahan sosial ekonomi, seperti peningkatan tekanan penduduk dan permasalahan biofisik.
4. Cara sederhana untuk menentukan kebutuhan kapur adalah dengan menghitung selisih antara pH tanah yang dituju dengan pH tanah aktual yang terukur sebelum pengolahan tanah. Untuk menaikkan 1 point pH tanah diperlukan 2 ton (2.000 kg) kapur pertanian per hektar. Sebagai contoh, pH tanah aktual suatu lahan menunjukkan angka 4,3, sedangkan pH tanah yang diharapkan adalah 6,0. Berikut jumlah kapur pertanian yang diperlukan untuk menaikkan pH tanah dari 4,3 menjadi 6,0.
Jumlah kapur pertanian yang diperlukan = (6,0-4,3) X 2.000 kg
= 3.400 kg kapur per hektar.
SukaSuka
1. Metode Vegetatif adalah
Metode yang menggunakan tanaman atau bagian tanaman untuk mengurangi daya tumbuk air hujan dengan tanah.
Metode Mekanik adalah
Metode Mekanik perlakuan fisik yang diberikan kepada tanah dengan membuat bangunan untuk mengurangi aliran permukaan air, sehingga tidak terjadi erosi dan dapat meningkatkan penggunaan tanah. Nitrogen (N); Phosfor (P); Kalium (K); Sulfur/belerang (S); Calsium (Ca); Magnesium (Mg).
3.Bentuk pada lahan Tidak Subur. Lahan pertanian dan perkebunan yang menempati lahan kritis akan menghasilkan panen yang tidak optimal. …
Kandungan Humus Rendah.
4. Untuk dapat menentukan kebutuhan kapur adalah dengan menghitung selisih antara pH tanah yang dituju dengan pH tanah aktual yang terukur sebelum pengolahan tanah. Untuk menaikkan 1 point pH tanah diperlukan 2 ton (2.000 kg) kapur pertanian per hektar. Sebagai contoh, pH tanah aktual suatu lahan menunjukkan angka 4,3, sedangkan pH tanah yang diharapkan adalah 6,0. Berikut jumlah kapur pertanian yang diperlukan untuk menaikkan pH tanah dari 4,3 menjadi 6,0.
Jumlah kapur pertanian yang diperlukan = (6,0-4,3) X 2.000 kg
= 3.400 kg kapur per hektar.
Nama:Abdul Rahman Nasution(71160712036) Agribisnis A
SukaDisukai oleh 1 orang
NAMA : JAMAL GUMANTI HRP
NPM : 71210712025
PRODI : AGRIBISNIS
1. Yang pertama metode vegetatif dengan menggunakan tanaman lain suapay terhindar dari aliran hujan adaja juga metode mekanik dana metode kimia
2. N untuk natrium
P untuk posfor
K untuk kalium
Ca untuk kalsium
Mg untuk magnesium
Dan S untuk sulfur atau belerang.
3. Sifat marginal tanah itu struktur yang buruk dan unsur hara yang rendah, sedangakn keritis itu sedikit sekali mengandung mineral untuk pertumbuhan tanaman
4. Rumusnya jumlah ph tanah yang perlukan dikali ph tanah yang diharapakan dan hasilnya di kali ph tanah aktual sama dengan hasil kapur per hektar
SukaSuka
1. Konservasi Tanah Metode Vegetatif. Konservasi tanah vegetatif merupakan cara konservasi dengan memanfaatkan tanaman sehingga tanah bisa terhindar dari air hujan dan aliran permukaan . Konservasi Tanah Metode Mekanik. Konservasi Tanah Metode Kimia
2. Unsur hara makro
N, natrium, kalium , phospor, magnesium
Unsur hara mikro
Klor(Cl), zat b(FE), mangan (mn)
3. Sifat tanah marginal di antaranya yaitu struktur tanah yang buruk, ketersediaan unsur hara rendah, tanahnya bersifat masam (biasanya karena kejenuhan Al tinggi), kejenuhan basa rendah, aktivitas mikroorganisme rendah, dan sifat fisika tanah juga tidak baik.
4. adalah Kalsit [CaCO3] dan Dolomit [CaMg(CO3)2]
SukaSuka
nama : fatimah zahrona
Npm : 71210713008
Kelas : AGT A
1.metode konservasi tanah dan air untuk memperbaiki lahan kritis
– metode vegetatif terdiri dari pergiliran tanaman , tumpang sari, reboisasi
-metode pengolaaan tanah yang berkelanjutan terdiri dari penambahan bahan organik,sistem drainase
2. masing masing unsur hara
N ( Nitrogen )
P (Phosfor )
k (Kalium )
ca ( Kalsium )
Mg (Magnesium )
s (sulfur )
3ciri ciri tanah marginal / kritis
– Lahan nya tidak subur
– kandungan humus rendah
4.perhitungan Pengapuran
– Kalsium Karbonat (CaCO3 )
– Kalsium oksida ( CaO)
– kalsium Hidroksida (CaOH2 )
menghitung kebutuhan kapur
contoh soal
hitunglah kebutuhan kapur untuk menaikkan ph tanah dari 4,3 menjadi 6 jika diketahui untuk menaikan ph tanah diperlukan 2 ton kapur/ ha
jawab
jadi kebutuhan kapur untuk menaikkan ph tanah dari 4,3 menjadi 6 adalah (6-4,3) X 2000 kg = 3400 kg / Ha
SukaSuka
Nama:Muhammad Heri Setiawan
Npm:71210713038
Prodi:Agroteknologi-A
1.Metode Vegetatif
Metode vegetatif yaitu metode yang menggunakan tanaman atau bagian tanaman untuk mengurangi daya tumbuk air hujan dengan tanah. Tujuannya adalah agar air hujan tidak langsung bertabrakan dengan tanah, mengurangi laju dan jumlah air di permukaan sehingga mengurangi erosi tanah.
2.Unsur hara makro, yaitu unsur hara yang dibutuhkan tanaman dalam jumlah besar.
Unsur hara yang tergolong unsur hara makro adalah :
Nitrogen (N)
Phosfor (P)
Kalium (K)
Sulfur/belerang (S)
Calsium (Ca)
Magnesium (Mg)
3. Sifat tanah marginal di antaranya yaitu struktur tanah yang buruk, ketersediaan unsur hara rendah, tanahnya bersifat masam (biasanya karena kejenuhan Al tinggi), kejenuhan basa rendah, aktivitas mikroorganisme rendah, dan sifat fisika tanah juga tidak baik.
4. Kalsit [CaCO3] dan Dolomit [CaMg(CO3)2].
SukaSuka
Nama : Rangga Fikri Haykal
Npm : 71210712029
Prodi : AGB a
1. metode konservasi lahan kritis seperti metode vegetative yakni dengan menanam berbagai jenis tanaman seperti tanaman penutup tanah, tanaman penguat teras, penanaman dalam strip, pergiliran tanaman, serta penggunaan pupuk organik dan mulsa
2. (N) Merangsang pertumbuhan vegetatif tanaman secara keseluruhan, khususnya pertumbuhan akar, batang dan daun.
(P) Merupakan bahan mentah untuk pembentukan sejumlah protein tertentu
(K) Berfungsi membantu pembentukan protein dan karbohidrat
(Ca) Berfungsi untuk merangsang pembentukan bulu-bulu akar, mengeraskan batang tanaman dan merangsang pembentukan biji.
(Mg) Berperan dalam pembentukan zat hijau daun (klorofil), karbohidrat, lemak dan senyawa minyak yang dibutuhkan tanaman
(S) Membantu pertumbuhan anakan tanaman
3. Ciri-ciri tanah marginal di antaranya yaitu struktur tanah yang buruk, ketersediaan unsur hara rendah, tanahnya bersifat masam (biasanya karena kejenuhan Al tinggi), kejenuhan basa rendah, aktivitas mikroorganisme rendah, dan sifat fisika tanah juga tidak baik
4. Kapur karbonat mempunyai 2 jenis yaitu Kalsit/kalsium karbonat (CaCO3) dan Dolomit (CaMg(CO3)2). Kalsit dalam struktur kimianya lebih banyak didominasi oleh unsur Ca, dan sedikit sekali unsur Mg, sehingga rumus kimianya menjadi CaCO3
SukaSuka
1. Beberapa metode konservasi lahan kritis seperti metode vegetative yakni dengan menanam berbagai jenis tanaman seperti tanaman penutup tanah, tanaman penguat teras, penanaman dalam strip, pergiliran tanaman, serta penggunaan pupuk organik dan mulsa. Pengelolaan tanah secara vegetatif dapat menjamin keberlangsungan keberadaan tanah dan air karena memiliki sifat memelihara kestabilan struktur tanah melalui sistem perakaran dengan memperbesar granulasi tanah, penutupan lahan oleh seresah dan tajuk yang akan mengurangi evaporasi dan dapat meningkatkan aktifitas mikroorganisme yang mengakibatkan peningkatan porositas tanah sehingga memperbesar jumlah infiltrasi dan mencegah terjadinya erosi.
2. Unsur N diserap oleh tanaman dalam bentuk ion amonium (NH4+) atau ion nitrat (NO3-). Sumber unsur N dapat diperoleh dari bahan organik, mineral tanah, maupun penambahan dari pupuk organik.
Tanaman menyerap P dalam bentuk H2PO4 atau HPO4-2. Serapan P dipengaruhi pH karena pH mempengaruhi jumlah P yang tersedia (P lebih banyak tersedia di pH rendah) dan menyebabkan P tidak berikatan dengan logam (karena logam berikatan dengan asam membentuk khelat) sehingga dapat diserap oleh akar.
Unsur K diserap tanaman dari dalam tanah dalam bentuk ion K+ dan banyak terkandung pada abu, seperti pada abu daun teh yang muda mengandung 50 % K2O.
Unsur Ca merupakan unsur hara makro sekunder yang diserap tanaman dalam bentuk Ca2+.
Unsur Mg (Magnesium) diserap oleh tanaman dalam bentuk kation divalen Mg2+. Ion Mg2+ bergerak menuju ke akar tanaman melalui proses aliran massa dan intersepsi akar.
Sulfur (S) dimanfaatkan tanaman dalam bentuk ion SO4-. Rerata ditemukan 0,1 % dari bobot kering tanaman.
3. Sifat tanah marginal di antaranya yaitu struktur tanah yang buruk, ketersediaan unsur hara rendah, tanahnya bersifat masam (biasanya karena kejenuhan Al tinggi), kejenuhan basa rendah, aktivitas mikroorganisme rendah, dan sifat fisika tanah juga tidak baik. Lahan marginal di Indonesia banyak dijumpai pada lahan basah maupun lahan kering. Lahan basah berupa lahan gambut, lahan sulfat masam dan rawa pasang surut seluas 24 juta ha, sementara lahan kering kering berupa tanah Ultisol 47,5 juta ha dan Oxisol 18 juta ha.
4. Rumus pengapuran pertanian yang hingga kini digunakan adalah Kalsit [CaCO3] dan Dolomit [CaMg(CO3)2].
SukaSuka