Faktor penentu pertumbuhan tanaman

 

“Growth is defined as the progressive development of an organism”

Setiap syarat tumbuh dapat membatasi hasil. Aturan minimum dari Liebig berlaku unsur hara, tetapi dapat pula diterapkan bagi syarat tumbuh yang lainnya. Pertumbuhan tanaman dibatasi oleh keberadaan hara yang paling terbatas jumlahnya, tanpa memperhatikan besarnya sediaan hara yang lainnya. Tugas petani adalah mengidentifikasi semua faktor pembatas hasil, dan menghilangkan atau meminimalkannya sehingga usahanya menguntungkan.

Faktor penentu pertumbuhan tanaman dapat dipilahkan menjadi 2 bagian yaitu:  Genetik (dakhili=internal) dan Lingkungan (khariji=eksternal).

Faktor Genetik

Perbaikan genetik dengan munculnya hibrida, varitas atau galur telah menunjukkan adanya peningkatan hasil panen pada tanaman jagung, gandum atau komoditas lainnya.

Tabel. Hasil panen jagung di USA pada tahun 1971-1973

Hibrida tahun Panen buruk (kg/ha) Panen baik (kg/ha)
1930 3.709 6.538
1940 4.464 7.544
1950 4.778 7.670
1960 4.902 8.550
1970 5.972 8.990

Tabel. Hasil panen gandum berbagai varitas

Varitas Panen (kg/ha)
1926 (Marquis) 2.028
1935 (Thatcher) 2.230
1958 (Lee) 2.425
1967 (Chris) 2.735
1971 (Era) 3.623

Tanaman dengan hasil panen tinggi (high yielding) mengambil hara lebih banyak dibandingkan tanaman biasa. Tanaman demikian bersifat menguras hara. Jika ditanam pada tanah yang memiliki ketersediaan hara terbatas, maka hasil panen akan lebih rendah dibandingkan tanaman biasa.

Pada masa lampau dilakukan pemilihan varitas tanaman untuk berbagai tingkat kesuburan tanah yang berbeda. Sekarang hal tersebut tidak dikerjakan lagi, karena pada tanah yang  tidak subur dapat ditambahkan pupuk. Meski demikian tetap dilakukan upaya pemilihan tanaman misalnya: tahan terhadap pH rendah atau keracunan Al, atau terhadap kondisi garaman, atau tahan terhadap kekeringan.

Faktor lingkungan

“Environment is defined as the aggregate of all the external conditions and  influences affecting the life and development of the organism.”

Yang termasuk dalam faktor lingkungan adalah : Temperatur, Lengas, Sinar matahari, Susunan udara, Struktur tanah, Reaksi tanah, Biotik, Penyediaan hara dan Senyawa penghambat pertumbuhan.

  1. Temperatur: Temperatur merupakan ukuran intentitas panas.  Kisaran temperatur secara umum untuk makluk hidup: -35 0C  –  +75 0C; Tanaman pertanian : 25 – 40 0C. Temperatur ini mempengaruhi: fotosintesis, respirasi, permeabilitas dinding sel, penyerapan air dan hara, transpirasi, aktivitas ensim dan koagulasi protein.
  2. Lengas tanah : kadarnya dalam tanah sangat bervariasi: Jenuh air (saturated)– kapasitas lapangan (field capacity) – layu permanen (wilting point). Fungsi lengas antara lain sebagai : pelarut, media transportasi, bahan dasar H2O.
  3. Sinar matahari: aspek yang terkait dengan pertumbuhan adalah: proses fotosintesis, lama penyinaran dan periode tumbuh.
  4. Udara: diperlukan untuk respirasi dan sebagai bahan dasar CO2 dalam proses  fotosintesis.
  5. Struktur tanah : mempengaruhi ruang tumbuh akar dan imbangan udara-lengas.
  6. Reaksi tanah: berkaitan dengan ketersediaan hara, unsur meracun dan kehidupan mikrobia.
  7. Biotik: antagonisme atau sinergisme, jasad pengganggu: hama,  penyakit, gulma
  8. Penyediaan hara: mineral, tekstur, struktur, pH, bahan organik tanah, pemupukan, pengolahan tanah.  Perakaran tanaman dapat  dangkal, dalam, atau menyebar.
  9. Senyawa penghambat pertumbuhan: adanya limbah atau bahan beracun.

Berilah komentar anda !